Sahara Band: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 17:
Album TIGA hadir pada tahun 1997 dan sekuelnya berjudul FOURT yang muncul di tahun 2000 serta album THE BEST, sanggup mempertahankan nama Sahara diatara serbuan band-band pendatang baru yang mulai menjamur. Sayangnya, kesibukan tiap personilnya perlahan mulai meredupkan kemilau Sahara hingga mereka menyatakan vakum dari gemerlapnya panggung dan dunia rekaman. Namun begitu, torehan Sahara rupanya membekas cukup dalam di hati para penggemarnya. Sehingga, meski kibaran Sahara telah surut, namun atensi dari penggemar terus mengalir.
Tergugah dengan ketulusan penggemar setia dan kerinduan akan membuat karya-karya indah yang terangkum dalam album, Sahara memutuskan come back! Ahmad Sebastio, Dion serta Rothua, drummer yang menggatikan Aziz di tahun 2000, kemudian memanggil Ridwan Alm. sebagai vokalis baru pengganti Ixan Rantas dan mengangkat Dandy sebagai pengganti [[Noviar Rachmansyah]] ex. [[
Album kelimanya ini dibungkus dengan semangat untuk kembali menyapa penggemar dan menumpahkan prahara karya yang melutup cukup lama di dada tiap personil. Tengok single andalan “ Kau Bukan Untukku ”. Meskipun liriknya bercerita tentang kesedihan seorang leleki yang dikhianati cintanya, namun dengan lantunan vokal yang sangat tegar serta aransemen musik yang begitu matang, berhasil membuat tembang ini terkesan benar-benar lelaki! Jauh dari aroma ‘menye-menye’. Begitu juga Aransemen terbaru dari “Biarlah Sepi”. Walau terdengar lebih modern, nuansa nostalgianya masih terasa kuat di setiap sisi. Mereka ternyata bisa membuktikan bahwa keindahan karya-karyanya tidak terkikis oleh waktu, sangat menyiratkan luapan energi serta menunjukkan jati diri mereka sebagai pengusung aliran pop rock.
|