Terbelahnya bulan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[ملف:As10-31-4646.jpg|تصغير|[[أخدود|أخدود قمري]]]]
 
'''Terbelahnya bulan''' ([[bahasa Arab]]<font size=4> '''انشقاق القمر'''</font>) adalah salah satu [[mukjizat Muhammad]] dalam kisah-kisah dan tulisan-tulisan [[Islam]]<ref> "Muhammad." [[Encyclopædia Britannica]]. 2007. Encyclopædia Britannica Online, hal.13 </ref> Peristiwa ini disebutkan dalam [[hadits]] dan kisah-kisah umat Muslim pada masa Muhammad sebagai [[Asbabun-nuzul|penyebab turunnya]] wahyu [[al-Qur'an]] [[surah Al-Qamar]] ayat 1 dan 2 dan hampir seluruh pengamat Muslim menyepakatinya kebenaran mukjizat tersebut. Tulisan awal mengenai kejadian tersebut ditulis oleh [[sahabat nabi]] seperti [[Ibnu Abbas]], [[Anas bin Malik]], [[Abdullah bin Masud]] dan lainnya.<ref name="kathir">Ibnu Kathir, ''Tafsir Ibnu Kathir'', Surah al-Qamar, ayat 54:1-2</ref><ref>"Menurut [[Muhammad bin Jarir at-Tabari|at-Tabari]], seluruh [[ahlul Ta'wil]] menyetujui keutamaan ini sebagai tanda pewahyuan ayat ini." cf. Thomas E. Burman, Religious Polemic and the Intellectual History of the Mozarabs, C.1050-1200, p.150 </ref> Menurut cendekiawan Muslim India, [[Yusuf Ali]], bulan mungkin dapat terbelah lagi saat mendekati hari kiamat. Dia juga mengatakan bahwa mungkin ayat itu dapat juga bermakna alegori, sehingga masalahnya menjadi jelas seperti bulan.<ref name="Yusuf Ali">Yusuf Ali, ''Meaning of The Noble Qur’an'', Surah al-Qamar, ayat 1</ref> Sebagian pengamat yang berbeda pendapat seperti [[Hasan al-Bashri]] menolak kebenaran sejarah penggambaran dan mempertahankan bahwa ayat al-Qur'an tersebut hanya dimaksudkan untuk menggambarkan terbelahnya bulan mendekati [[Yaumul Qiyamah|hari Kiamat]].<ref name="Intro">*[[Muhammad Husain Thabathaba'i]], [[Tafsir al-Mizan]], Surah al-Qamar:1-2
* Annemarie Schimmel, And Muhammad Is His Messenger: The Veneration of the Prophet in Islamic Piety, University of North Carolina Press, 1985, p.69–70