Protozoa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak perubahan terakhir (oleh 222.124.186.226) dan mengembalikan revisi 4919014 oleh 180.241.36.220
Baris 30:
Mulai tahun 1980, oleh [[Commitee on Systematics and Evolution of the Society of Protozoologist]], mengklasifikasikan protozoa menjadi 7 kelas baru, yaitu [[Sarcomastigophora]], [[Ciliophora]], [[Acetospora]], [[Apicomplexa]], [[Microspora]], [[Myxospora]], dan [[Labyrinthomorpha]]. Pada klasifikasi yang baru ini, [[Sarcodina]] dan [[Mastigophora]] digabung menjadi satu kelompok [[Sarcomastigophora]], dan [[Sporozoa]] karena anggotanya sangat beragam, maka dipecah menjadi lima kelas. Contoh protozoa yang termasuk [[Sarcomastigophora]] adalah genera [[Monosiga]], [[Bodo]], [[Leishmania]], [[Trypanosoma]], [[Giardia]], [[Opalina]], [[Amoeba]], [[Entamoeba]], dan [[Difflugia]]. Anggota kelompok [[Ciliophora]] antara lain genera [[Didinium]], [[Tetrahymena]], [[Paramaecium]], dan [[Stentor]]. Contoh protozoa kelompok [[Acetospora]] adalah genera [[Paramyxa]]. [[Apicomplexa]] beranggotakan genera [[Eimeria]], [[Toxoplasma]], [[Babesia]], [[Theileria]]. Genera [[Metchnikovella]] termasuk kelompok [[Microspora]]. Genera [[Myxidium]] dan [[Kudoa]] adalah contoh anggota kelompok [[Myxospora]].<ref name="unila"> http://blog.unila.ac.id/wasetiawan/files/2010/01/PROTOZOA.pdf </ref>
 
== Fisiologi ProtozoiProtozoa ==
Protozoa umumnya bersifat [[aerobik]] [[nonfotosintetik]], tetapi beberapa protozoa dapat hidup pada lingkung [[ananaerobik]] misalnya pada saluran pencernaan manusia atau hewan ruminansia. Protozoa aerobik mempunyai [[mitokondria]] yang mengandung enzim untuk metabolisme aerobik, dan untuk menghasilkan ATP melalui proses transfer [[elektron]] dan atom [[hidrogen]] ke [[oksigen]]. Protozoa umumnya mendapatkan makanan dengan memangsa organisme lain (bakteri) atau partikel organik, baik secara fagositosis maupun pinositosis. Protozoa yang hidup di lingkungan air, maka oksideng dan air maupun molekul-molekul kecil dapat berdifusi melalui membran sel. Senyawa makromolekul yang tidak dapat berdifusi melalui membran, dapat masuk sel secara [[pinositosis]]. Tetesan cairan masuk melalui saluran pada membran sel, saat saluran penuh kemudian masuk ke dalam membrane yang berikatan denga vakuola. Vakuola kecil terbentuk, kemudian dibawa ke bagian dalam sel, selanjutnya molekul dalam vakuola dipindahkan ke sitoplasma. Partikel makanan yang lebih besar dimakan secara fagositosis oleh sel yang bersifat amoeboid dan anggota lain dari kelompok [[Sarcodina]]. Partikel dikelilingi oleh bagian membran sel yang fleksibel untuk ditangkap kemudian dimasukkan ke dalam sel oleh vakuola besar (vakuola makanan). Ukuran vakuola mengecil kemudian mengalami pengasaman. Lisosom memberikan enzim ke dalam vakuola makanan tersebut untuk mencernakan makanan, kemudian vakuola membesar kembali. Hasil pencernaan makanan didispersikan ke dalam sitoplasma secara pinositosis, dan sisa yang tidak tercerna dikeluarkan dari sel. Cara inilah yang digunakan protozoa untuk memangsa bakteri. Pada kelompok Ciliata, ada organ mirip mulut di permukaan sel yang disebut sitosom. Sitosom dapat digunakan menangkap makanan dengan dibantu silia. Setelah makanan masuk ke dalam vakuola makanan kemudian dicernakan, sisanya dikeluarkan dari sel melalui sitopig yang terletak disamping sitosom.<ref name="unila"> http://blog.unila.ac.id/wasetiawan/files/2010/01/PROTOZOA.pdf </ref>