Sara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 1:
{{Untuk|singkatan|
'''Sara''' ('''שָׂרָה''' "Putri", bahasa Ibrani Standar: '''Sara''', bahasa [[Ibrani Tiberias]] '''Śārāh''', [[bahasa Arab]]: '''سارة''') adalah istri [[Abraham]] sebagaimana digambarkan dalam [[Perjanjian Lama|Alkitab Ibrani]]. Kisah Sara diceritakan dalam [[Kitab Kejadian]].
Baris 22:
Sara meninggal di [[Kiryat-arba]] (קרית ארבע), atau [[Hebron]], pada usia 127 tahun. Kematiannya mendorong Abraham membeli sebidang tanah penguburan kelaurga, dan ia mendekati Efron, orang Het untuk menjual kepadanya [[Gua Makhpela]] (Gua para Leluhur). Efron menuntut harga yang sangat tinggi, yaitu 400 mata uang perak, yang dibayar Abraham sengan tunai. Gua Makhpela kelak terbukti menjadi kuburan dari ketiga leluhur Yahudi beserta isteri-isteri mereka —[[Abraham]] dan Sara, [[Ishak]] dan [[Ribka]], dan [[Yakub]] dan [[Lea]]. [[Rahel]] dikuburkan di jalan menuju ke [[Bethlehem]].
Sara tidak disebut-sebut lagi dalam kanon Ibrani, kecuali dalam Yesaya 51:2, di mana nabi mengimbau kepada para pendengarnya agar “memandang kepada Abraham, bapa leluhurmu, dan kepada Sara yang telah melahirkanmu.”
== Dalam sastra rabinik ==
Dalam [[sastra Rabinik]], Sara adalah keponakan Abraham, karena ia adalah anak perempuan Haran, saudara Abraham. Ia juga disebut dengan nama "Iskah" (Kejadian 21:29), karena kecantikannya menarik perhatian dan kekaguman umum (Meg. 14a). Ia begitu cantiknya sehingga orang-orang lain kelihatan seperti kera bila dibandingkan dengannya (Talmud, Bava Batra 58a). Bahkan kesulitan yang dialami dalam perjalanannya bersama Abraham tidak memengaruhi kecantikannya (Midrash Gen. Rabbah xi. 4). Menurut penjelasan lain, ia disebut Iskah karena ia mempunyai visi kenabian (Meg. l.c.). Ia adalah "mahkota" suaminya; dan Abraham menaati kata-katanya karena ia mengakui keunggulan Sara dalam hal ini (Gen. R. xlvii. 1). Sara adalah satu-satunya perempuan yang dianggap Allah layak disapa-Nya secara langsung; semua nabiah lainnya menerima penyataan mereka melalui para malaikat (ib. xlv. 14). Dalam perjalanan mereka, Abraham mentobatkan kaum laki-laki, dan Sara kaum perempuan (ib. xxxix. 21). Semula ia dinamai “Sarai” yang berarti “putriku,” karena ia adalah putrid di keluarganya dan di sukunya; belakangan ia dinamai “Sara” = “putri” karena ia diakui secara umum sebagi putri (Talmud Berachot 13a; Genesis Rabbah xlvii. 1).
|