Ekonomi Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Minopueblo (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 12:
Pada saat kesulitan ekonomi menghimpit bangsa Indonesia, tanggal [[6 Maret]] [[1946]], Panglima AFNEI yang baru, Letnan Jenderal Sir Montagu Stopford mengumumkan berlakunya uang NICA di daerah-daerah yang diduduki Sekutu. Uang NICA ini dimaksudkan sebagai pengganti uang Jepang yang nilainya sudah sangat turun. Pemerintah melalui Perdana Menteri Syahrir memproses tindakan tersebut. Karena hal itu berarti pihak Sekutu telah melanggar persetujuan yang telah disepakati, yakni selama belum ada penyelesaian politik mengenai status Indonesia, tidak akan ada mata uang baru.
Oleh karena itulah pada bulan [[Oktober 1946]] Pemerintah RI, juga melakukan hal yang sama yaitu mengeluarkan uang kertas baru yaitu [[Oeang Republik Indonesia]] (ORI) sebagai pengganti uang Jepang. Untuk melaksanakan koordinasi dalam pengurusan bidang ekonomi dan keuangan, pemerintah membentuk Bank Negara Indonesia pada tanggal [[1 November]] [[1946]]. Bank Negara ini semula adalah Yayasan Pusat Bank yang didirikan pada bulan Juli 1946 dan dipimpin oleh [[Margono Djojohadikusumo]]. Bank negara ini bertugas mengatur nilai tukar ORI dengan [[valuta asing]].
* Adanya blokade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk menutup pintu perdagangan luar negri RI.
|