Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 23:
Puspiptek didirikan pada tahun [[1976]] atas gagasan Menteri Riset [[Republik Indonesia]], saat itu, yakni Prof.Dr.[[Sumitro Djojohadikusumo]] dan pelaksanaanya direalisasikan oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi RI Prof. Dr.-Ing. B.J. [[Habibie]].
Dengan tujuan untuk mendukung proses industrialisasi di Indonesia maka Puspiptek dirancang untuk menjadi kawasan yang mensinergikan SDM terdidik dan terlatih, peralatan penelitian dan pelayanan teknis yang paling lengkap di Indonesia serta teknologi dan keahlian yanq telah terakumulasikan selama lebih dari seperempat abad.
 
Untuk itu maka semua sarana dan prasarana yang ada di Kawasan sejak perencanaannya telah diarahkan untuk kegiatan penelitian & pelayanan teknis, kawasan industri teknologi tinggi dan pendidikan tinggi strata pasca sarjana. Kawasan seluas 350 hektar ini menurut Rencana Induknya akan terbagi atas tiga area yaitu area laboratoria, area industri dan area pendidikan tinggi
 
Pengernbangan Puspiptek tahap pertama berupa pengembangan area laboratoria telah dilaksanakan lebih dari 25 tahun untuk membangun sarana dan prasarana bagi 35 Laboratoria dengan 3140 Staff yang terdiri dari 109 Doktor 400 Master dan 2000 Sarjana S1 dan D3, serta peralatan yang bernilai tidak kurang dari 500 juta dolar.
 
Keseluruhan 35 Laboratorium telah beroperasi, dan merupakan koordinasi teknis antara LIPI, BPPT, BATAN dari Kementerian Riset dan Teknologi serta dua laboratorium dibawah Kementerian Lingkungan Hidup yaitu Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan (Sarpedal), dan Pusdiklat Lingkungan.
 
Dengan selesainya pembangunan dan pengoperasian dilanjutkan dengan pengusahaan dan pemanfaatan semua sumberdaya Kawasan Puspiptek, baik sumberdaya intelektual berupa SDM, inovasi riset dan teknologi, sumberdaya teknologi berupa peralatan maupun aset fisik yaitu lahan dan bangunan serta prasarana fisik lainnya. Penguasaan dan pemanfaatan ini sudah selayaknya disertai dengan transformasi tugas pokok dan fungsi Pengeloia Kawasan agar kawasan ini berkinerja ekonomis, berkinerja ilmiah dan sosial yang tinggi. Asset yang ada di Puspiptek sangat luas dan beragam. SDM terdidik dan terlatih dibina oleh 20 orang APU (Ahli Peneliti Utama ) setingkat Professor bersama dengan SDM peneliti dan rekayasawan lainnya yang tersebar pada lebih dari 30 disiplin ilmu dan teknologi pada 35 laboratoria, dengan lebih dari 20 jenis pelayanan teknis. Asset teknologi berupa peralatan canggih yang bahkan beberapa diantaranya pada level tertinggi di negara ini misainya Standar Nasional untuk Satuan Ukuran yang merupakan rujukan semua pengukuran di Indonesia untuk satuan Panjang, Temperatur, Kuat Cahaya, Waktu dan Tegangan listrik Reaktor Nukiir untuk Reaktor Riset G.A.Siwabessy, Terowongan Angin kecepatan rendah, Standard Reference Material untuk pencemaran. Sedangkan asset fisik berupa lahan strategis seluas 350 hektar, gedung pertemuan bertaraf internasional, Wisma Tamu dan perumahan.
 
Dalam perkembangan selama 25 tahun baik layanan jasa teknis maupun hasil inovasi riset dari laboratoria dalam kawasan Puspiptek belum banyak termanfaatkan oleh industri terutama karena layanan teknis rnaupun inovasi yang telah teruji secara teknis ilmiah tersebut, masih memerlukan pematangan komersil agar layak secara ekonomis untuk dapat digunakan skala industri. Jadi secara generik masih terdapat kesenjangan antara kegiatan riset & pelayanan teknis dengan kegiatan industri.
 
Untuk menjembatani kesenjangan ini maka diperlukan upaya-upaya komersialisasi yang selama ini belum ditangani dengan baik. Komersialisasi ini diantaranya meliputi inkubasi bisnis, yang mematangkan suatu inovasi yang telah teruji secara ilmiah, agar jika diproduksi mampu bersaing di pasar bebas. Untuk itu di Kawasan Puspiptek dioperasikan Balai Inkubator Teknologi sebagai Inkubator Bisnis untuk melahirkan industri pemula dan technopreneurship dari teknologi baru (emerging technologies ) yang telah terbukti lebih tahan krisis ekonomi sejak tahun 1997.
 
Semua sumberdaya laboratoria ini diarahkan agar secara langsung dapat difungsikan untuk menghasilkan nilai tambah kepada perekonomian Indonesia sesuai dengan mekanisme pasar yang nyata. Nilai tambah ini secara langsung dihasilkan dalam bentuk peningkatan mutu dan produktivitas yang merupakan kontribusi pelayanan teknis seperti pengujian, kalibrasi, rekayasa & rancang bangun serta proyek percontohan pabrik dalam kerangka MSTQ (Measurement, Testing & Quality Assurance). Sedangkan inovasi sebagai keluaran kegiatan riset memberikan kontribusinya untuk diversifikasi produk, perintisan industri baru, dan pengembangan untuk efisiensi yang lebih optimal.
 
Pada tahap ketiga, diantara berbagai alternatif kawasan ini diharapkan dapat berproses menjadi Kawasan Saintek Puspiptek, atau Puspiptek Science-tech Park, yang merupakan kawasan industri teknologi tinggi baik industri perangkat lunak, sensor dan instrumentasi, industri bioteknologi, jasa pelayanan teknis maupun industri pendidikan tinggi pasca sarjana dan pendidikan professional, yang didukung oleh jejaring cyber sebagai pendukung utama penyelenggaraannya.
 
Semua upaya terobosan ini tentu saja memerlukan permodalan yang tidak sedikit SDM terdidik dan terlatih serta teknologi padat modal. Dalam upaya memperingan beban pemerintah maka selalu terbuka kemungkinan masuknya pemodal lain, untuk memulai peran aktifnya bersinergi dalam Kawasan Puspiptek. Sinergi dan pengayaan silang antara pelaku riset dan teknologi dengan pelaku bisnis merupakan kunci keberhasilan optimalisasi pemanfaatan dan pengusahaan dari Puspiptek dengan semua sumberdaya baik asset fisik maupun kekayaan intelektual didalamnya.
 
Sesuai visi awalnya Puspiptek dibangun untuk menemukan solusi banyak permasalahan dalam berbagai sektor kehidupan, dengan menggunakan fasilitas yang ada, dihasilkan teknologi yang menyelesaikan permasalahan aktual
 
Hasil-hasil penelitian dan pelayanan teknis dari berbagai laboratoria ini dapat diterapkan pada berbagai sektor misalnya untuk sektor Enersi : pencarian sumber enersi alternatif diantaranya enersi surya, hybrid, angin, bio-massa. Gasifikasi dan pencairan batubara, fuel cell dengan efisiensi konversi 60 % dan tanpa pencemaran. Demikian pula halnya dengan teknologi tenaga pedesaan misalnya proyek percontohan desa surya, enersi dari etanol dan produk pertanian lain. Pada sektor mekanik dan transportasi terdapat fasilitas untuk pengujian berbagai jenis konstruksi dan bahan logam maupun non-logam (polimer) pada aspek kekuatan, ketahanan, batas kelelahan, korosi.
 
Selanjutnya untuk jaminan mutu pesawat terbang, kapal dan kendaraan lain atau bangunan terhadap angin , tersedia terowongan angin kecepatan rendah yang telah digunakan misalnya untuk menguji berbagai bentuk sayap pesawat terbang, kapal, ketahanan bangunan tinggi serta anjungan minyak lepas pantai.
 
Pada sektor industri pengolahan terdapat laboratoria standar nasional yang menjadi acuan dari semua pengukuran di Indonesia yang telah ditugaskan Pemerintah kepada Puslit Kalibrasi Instrumentasi dan Metrologi LIPI. Pada tingkat yang lebih rendah terdapat beberapa laboratoria di Puspiptek yang telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional Badan Standardisasi Nasional (KAN-BSN) yang memberikan pelayanan jasa kalibrasi ke industri. Instrumentasi dan pengendalian mutu yang diteliti dan dikernbangkan diantaranya adalah SCADA (supervisory control and data acquisition) untuk distribusi daya listrik dan BBM.
 
Pada sektor bahan, tersedia teknologi pengolahan bahan logam, bukan logam maupun bahan baru yang berasal dari hasil pertanian. Untuk bahan logarn, telah dikembangkan teknologi pengolahan besi, laterit, pelapisan anti korosi untuk berbagai bahan bentuk dan ukuran yang disebabkan karena udara, air laut, dan zat kimia.
 
Khusus untuk bahan polimer misainya plastik, terdapat satu laboratorium khusus untuk pengujian, pengolahan, pembentukan dan pengembangan serta rekayasanya.
 
Sedangkan dari hasil pertanian telah dikembangkan bahan bangunan berbentuk lembaran yang berasal dari bambu komposit, bahan bangunan dari limbah kelapa sawit dlsb.
 
Pada fasilitas nuklir BATAN terdapat Reaktor Nuklir Serbaguna 60 Megawatt Siwabessy, pusat produksi radio-isotop, produksi elemen bakar nukiir, instalasi keselamatan nuklir, pengolahan lirnbah nuklir serta produksi radio-imuno assay dan radio-farmasi. Semua peralatan radiasi di Indonesia harus dikalibrasi ke laboratoria BATAN untuk keselamatan Penggunaannya, demikian juga dengan operator pesawat radiasi yang harus mendapatkan pelatihan dan sertifikasi BATAN. Diantara laboratoria BATAN juga terdapat pusat penelitian iptek bahan, pusat informatika serta pengembangan industri nuklir.
 
Pada sektor pangan, farmasi dan kedokteran dihasilkan teknologi pengolahan tempe menjadi susu, eskrim, ekstraksi minyak atsiri, ekstraksi bahan-bahan berkhasiat untuk jarnu tradisional, paket teknologi buah rnengkudu yang berkhasiat. Telah dikembangkan pula alat penguji fungsi ginjal, kamera gamma dan aplikasi nuklir untuk kedokteran
 
Pada sektor agro-industri telah dikembangkan rekayasa genetika untuk bibit pisang abaka untuk bahan uang kertas, jati, kelapa sawit, lidah buaya, pupuk biologis, pestisida biologis, antibiotika, enzim, eritromisin, vitamin B 12 dan penisilin, jasa teknik yang disediakan diantaranya : sintesa DNA, Analisis pestisida, molecular marker. Kemudahan yang dapat dimanfaatkan diantaranya : fermentator skala laboratorium dan skala pilot, Recovery (pemisahan produk) skala pilot, ruang inkubasi Plantlet, dan aklimatisasi tanaman.
 
Untuk pemantauan, dan pengendalian lingkungan Kementerian lingkungan Hidup membangun kemudahan untuk pemantauan kondisi lingkungan, pengukuran pencemaran, pembuatan standard reference material serta penataran dan pelatihan lingkungan hidup..
 
Mesin bensin maupun diesel, mesin penukar panas dapat diuji kinerjanya, pencemarannya dlsb pada fasilitas laboratoria di Puspiptek untuk selanjutnya disempurnakan perancangannya jika diperlukan. Juga diteliti sistem pendinginan yang ramah lingkungan karena bebas freon
 
Kami mengundang semua pihak yang memerlukan pengembangan ataupun solusi masalah iptek untuk bergabung ke Puspiptek. Para pelaku bisnis, pengusaha dan industri kami undang untuk bersama memberdayakan mengusahakan dan memanfaatkan asset yang sangat bernilai ini.
 
 
=== Pranala luar ===