SMA Negeri 1 Muaro Jambi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 3:
== Sejarah Singkat ==
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Muaro Jambi berdiri sejak tahun 1990, sebelumnya bernama SMU Negeri 1 Jaluko atau Pijoan dan setelah adanya pemekaran kabupaten dengan berdirinya Kabupaten Muaro Jambi pada tahun 1999 sekolah ini berganti nama menjadi SMA Negeri 1 Muaro Jambi .
<br /><br />
Sekolah ini memiliki luas tanah 2 Hektar lebih, bangunan 1050 M2, luas halaman 800 M2, luas lapangan olahraga 400 M2, dan pagar keliling 400 M2. Sejak menjadi salah satu SMA yang tertua di Kabupaten Muaro Jambi SMA Negeri 1 Muaro Jambi secara mandiri terus memperluas jumlah dan meningkatkan kemampuan guru serta menambah fasilitas seperti : ruang kelas baru, laboratorium IPA dsbnya.
<br /><br />
Dari perkembangannya yang pesat maka mulai tahun pelajaran 2008/2009 ditetapkan sebagai rintisan Sekolah Kategori Mandiri (SKM) / Sekolah Standar Nasional (SSN) di bawah pembinaan Direktorat Pembinaan SMA Direktorat Jenderal Managemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.
<br /><br />
SMA Negeri 1 Muaro Jambi pada tahun pelajaran 2010/2011 memiliki 24 rombongan belajar yang terdiri dari rombongan belajar 10 Kelas X dengan menggunakan KTSP, 7 rombongan belajar kelas XI yang menggunakan KTSP, dan 7 rombongan belajar kelas XII juga menggunakan KTSP dengan menggunakan sistem kelas regular / sistem paket.
<br /><br />
SMA Negeri 1 Muaro Jambi dibina oleh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang berkompeten di bidangnya. Jumlah tenaga pendidik yang berstatus PNS sebanyak 67 orang terdiri dari 14 orang guru laki-laki dan 43 orang guru perempuan, sedangkan tenaga guru yang berstatus Non PNS sebanyak 10 orang terdiri dari 6 guru laki-laki dan 4 guru perempuan. Jumlah guru yang sudah lulus sertifikasi sampai dengan tahun 2009 berjumlah 20 orang.
<br /><br />
Untuk tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Muaro Jambi memiliki 2 pegawai berstatus PNS dan 7 pegawai berstatus Non PNS. Untuk tenaga kependidikan ini tersebar mulai tenaga administrasi, teknisi, perpustakaan, satpam, dan kebersihan.<ref>http://www.sman1muarojambi.sch.id/?ke=2&p=menu&pil=1&id=32#</ref>▼
== Visi Dan Misi ==
▲Untuk tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Muaro Jambi memiliki 2 pegawai berstatus PNS dan 7 pegawai berstatus Non PNS. Untuk tenaga kependidikan ini tersebar mulai tenaga administrasi, teknisi, perpustakaan, satpam, dan kebersihan.<ref>http://www.sman1muarojambi.sch.id/?ke=2&p=menu&pil=1&id=32#</ref>
A. Visi Sekolah<br />
Besarnya tantangan sebagai konsekuensi dari adanya era reformasi dan peningkatan persaingan global serta tuntutan masyarakat akan pelayanan prima, serta keterbatasan Sumber Daya Manusia yang memenuhi persyaratan kualitas, mendorong SMAN 1 Muaro Jambi mempersiapkan diri dalam upaya mengantisipasi kebutuhan akan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas sehingga mampu mengatasi dan menangkap peluang yang ada.
<br /><br />
Agar oganisasi SMAN 1 Muaro Jambi tetap dapat eksis dan unggul dalam suatu tahapan empat tahun kedepan secara konsisten, konsekuen, dan berkelanjutan, maka SMAN 1 Muaro Jambi harus mampu meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil manfaat yang dituangkan dalam bentuk harapan (Visi).
<br />
Visi SMAN 1 Muaro Jambi untuk masa 2010-2013 dirumuskan dengan tetap mengacu pada ketercapaian Dinas Pendidikan Kab. Muaro Jambi yang tertuang dalam dokumen rencana strategis (RENSTRA) Dinas Pendidikan Kab. Muaro Jambi, serta merupakan implementasi kebijakan Departemen Pendidikan Nasional, yakni : '''"Taqwa Unggul dan Berbudaya"'''
<br /><br />
B. Misi Sekolah<br />
<br />
Untuk mewujudkan Visi tersebut di atas, maka dirumuskan misi SMAN 1 Model Muaro Jambi, sebagai berikut :
<br />
1. Membentuk peserta didik yang berakhlak dan berbudi luhur
<br />
2. Menanamkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa kepada seluruh warga sekolah
<br />
3. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik siswa
<br />
4. Meningkatkan wawasan kepedulian terhadap lingkungan dan budaya daerah
<br />
5. Menerapkan manajemen partisipatif dan melibatkan seluruh warga sekolah, masyarakat, dan penentu kebijakan
<br />
6. Terpenuhi dan terlaksananya Standar Nasional Pendidikan
<br />
7. Meningkatkan penggunaan teknologi informasi dalam penyelenggaraan sekolah.
|