Kewiraswastaan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k ←Suntingan Aloysius Pariadji (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Imanuel NS Uen
Baris 2:
'''Kewirausahaan''' ([[bahasa Inggris|Inggris]]: '''''Entrepreneurship''''') adalah proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan.{{fact}} Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.{{fact}} Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.{{fact}}
 
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya (1). Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment).{{fact}} Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu.{{fact}} Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian.{{fact}} Berbeda dengan Cantillon, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.{{fact}} Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut [[wirausahawan]].{{fact}}Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya:
* Richard Cantillon (1775)
kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment).{{fact}} Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu.{{fact}} Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian.{{fact}} Berbeda dengan Cantillon,
* Penrose (1963)
Kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi
* Harvey Leibenstein (1968, 1979)
Kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.{{fact}} Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut [[wirausahawan]].{{fact}}Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
* Peter Drucker
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
 
== Etimologi ==
Baris 38 ⟶ 30:
== Faktor-faktor motivasi berwirausaha ==
Ciri-ciri wirausaha<ref name="ciri-ciri wirausaha">Kasmir: "Ciri-ciri Wirausaha", ‘’Kewirausahaan’’, halaman 27-28. Alfabeta, 2007</ref> yang berhasil:
* Memiliki visi dan tujuan yang jelas.{{fact}} Hal ini berfungsi untuk menujumenebak ke mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha tersebut.{{fact}}
* Inisiatif dan selalu proaktif.{{fact}} Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.{{fact}}
* Berorientasi pada prestasi.{{fact}} Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya.{{fact}} Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama.{{fact}} Setiap waktu segala aktifitas usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya.{{fact}}
* Berani mengambil risiko.{{fact}} Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu. {{fact}}
* Kerja keras.{{fact}} Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang selaludi situ dia datang.{{fact}} Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya.{{fact}} Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya.{{fact}} Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja kerjas merealisasikannya.{{fact}} Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.{{fact}}
* Bertanggungjawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan datang.{{fact}} Tanggung jawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi material, tetapi juga [[moral]] kepada berbagai pihak.{{fact}}
* Komitmen pada berbagai pihak.{{fact}}
* Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak.{{fact}} Hubungan baik yang perlu dijalankan, antara lain kepada: para pelanggan, [[pemerintah]], pemasok, serta masyarakat luas.{{fact}}
 
=== Sikap wirausaha ===
Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut:
* '''Disiplin'''{{br}}
Baris 61 ⟶ 53:
* '''Realistis'''{{br}}
Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/ perbuatannya.{{fact}}Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan rasional dalam pengambilan keputusan bisnisnya.{{fact}}Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-masukan/ sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis.{{fact}}
 
== Sifat-sifat Wirausaha ==
* Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme
* Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
* Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
* Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
* Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
* Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
* Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.
 
== Faktor-faktor Kegagalan dalam Wirausaha ==
Menurut Zimmerer ([[1996]]) dalam Suryana ([[2001]]) menyatakan bahwa kegagalan wirausahawan dalam mengelola bisnisnya dapat disebabkan hal-hal sebagai berikut.
* Tidak kompeten dalam manajerial{{br}}
* Kurang memiliki pengalaman dalam berbagai segi{{br}}
* Kurang dapat mengendalikan keuangan{{br}}
* Adanya kegagalan dalam perencanaan{{br}}
* Lokasi kurang memadai{{br}}
* Kurangnya pengawasan peralatan{{br}}
* Sikap kurang sungguh-sungguh dalam berusaha{{br}}
<ref>[http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2184064-faktor-penyebab-kegagalan-wirausaha/ Faktor Penyebab Kegagalan Wirausaha]</ref>
 
== Peran Wirausaha Dalam Perekonomian Nasional ==
* Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
* Meningkatkan pendapatan masyarakat
* Mengembangkan sumber bahan mentah
* Memperluas pasar
* Mempertinggi efisiensi produksi suatu barang
* Mengadakan inovasi dalam suatu produk<ref>[http://books.google.co.id/books?id=NKFggvHkN3oC&pg=RA1-PR22&dq=ekonomi;+peran+wirausaha+dalam+perekonomian+nasional&hl=id&ei=z5XdTpGoF8imrAeY3_nhCA&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=7&ved=0CEoQ6AEwBg#v=onepage&q&f=false Peran Wirausaha Dalam Perekonomian Nasional]</ref>
 
== Referensi ==