Gala: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 15:
== Referensi ==
* "Gala: Jitu Mengail Pengiklan", ''Jurnal Nasional'', 22 Agustus 2007
Gala merupakan koran kedua setelah Pikiran Rakyat yang sudah lebih 35 tahun tetap berkibar dan setia melayani pembacanya. Redaksi koran ini pernah ngantor di Gedung Miramar Jln. Asia Afrika, kemudian pindah ke Jln. Rajawali dan kemudian memiliki kantor sendiri di Jln. Soekarno-Hatta, kurang lebih 1 km dari kantor redaksi HU. Pikiran Rakyat sekarang. Saat dibeli Surya Paloh, kantor HU. Gala menempati gedung mentereng di Jln. Braga (Braga Plaza) tepat diseberang Hotel Braga/Sarinah. Sekarang kantor tersebut digunakan oleh Radio PR FM. Saat itu, Redaktur Exekutifnya Panda Nababan dan Derek Manangka, kemudian diteruskan antara lain oleh Tjetje Padmadinata, Achmad Fadillah dan Don Bosco Selamun.
Setelah kerjasama dengan PT. Surya Persindo Group (Perusahaannya Pak Surya Paloh) berakhir, beberapa orang redaksi Gala dulu ada yang berpindah ke Lampung kemudian mendirikan Lampung Post sepert Syamsul Bahri (Lian Nasution) dan Sobur Wadio. Selain itu, yang lainnya ada yang mengikuti ke induk perusahaan PT. Surya Persindo Group, seperti Edi Hidayat, Mathias Brahmana dll, termasuk mantan Redaktur Exekutif Don Bosco Selamun. Saat itu wartawannya antara lain Yustnianus Ibik, Ging Ginanjar, Lea Pamungkas, Sony Farid Maulana, Idon Haryana (fotografer) dll. Beberapa mantan wartawan Gala saat ngantor di Jalan Braga ada juga yang pindah ke media luar negeri Ging Ginanjar.
 
== Pranala Luar ==