Liga Delos: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 9:
Dua negara kota Yunani, yaitu [[Sejarah Athena|Athena]] dan [[Eretria]], ikut terseret dalam konflik ini oleh Aristagoras, dan dalam satu-satunya kampanye mereka pada tahun 498 SM, mereka ikut terlibat dalam penaklukan dan pembakaran ibukota regional Persia, [[Sardis]].<ref name = h160>Holland, hlm. 160–162</ref> Setelah peristiwa ini, pemberontakan Ionia berlanjut (tanpa adanya bantuan lagi dari pihak luar) selama lima tahun berikutnya, sampai akhirnya benar-benar dihentikan oleh Persia. Akan tetapi, raja Persia, [[Darius yang Agung]], kemudian membuat keputusan yang sangat berpengaruh dalam sejarah. Dia merasa bahwa, meskipun pemberontakan berhasil diredam, dia masih harus memberikan hukuman kepada Athena dan Eretria karena telah membantu pemberontakan.<ref name = h175>Holland, hlm. 175–177</ref> Pemberontakan Ionia telah sangat mengancam kestabilan kekaisaran Persia pimpinan Darius, dan negara-negara kota di Yunani daratan juga amat berpotensi memberikan ancaman terhadap kestabilan kekaisaran jika tidak ditangani. Karena alasan itulah, Darius memutuskan bahwa dia perlu menaklukan Yunani, yang harus dimulai dengan penghancuran Athena dan Eretria.<ref name = h175/>
Dalam dua dekade berikutnya ada dua invasi yang dilakukan oleh Persia ke Yunani. Pertempuran-pertempuran dalam kedua invasi itu banyak dicatat oleh para sejarawan Yunani kuno, dan beberapa di antaranya banyak dianggap sebagai pertempuran-pertempuran paling berpengaruh dalam sejarah. Pada [[Invasi pertama Persia ke Yunani|invasi pertama]], [[Thrakia]], [[Makedonia]] dan [[Kepulauan Aigea]] ditaklukan oleh Kekaisaran Persia, sedangkan Eretria diluluhlantakan.<ref name = h183>Holland, hlm. 183–186</ref> Namun, invasi itu berakhir pada tahun 490 SM akibat kemenangan telak Athena pada [[Pertempuran Marathon]].<ref name = h187>Holland, hlm. 187–194</ref> Seusai invasi pertama, Darius meninggal dan tanggung jawab perang kini dipegang oleh putranya, [[Xerxes I]].<ref name = h202>Holland, pp202–203</ref> Xerxes kemudian memimpin [[Invasi kedua Persia ke Yunani]] pada tahun 4800 SM. Dia membawa pasukan darat dan armada laut yang besar ke Yunani.<ref name = h240>Holland, hlm. 240–244</ref> Pasukan Yunani yang berusaha melawan Persia dikalahkan secara berturut-turut pada [[Pertempuran Thermopylae]] di darat dan [[Pertempuran Artemision]] di laut.<ref name = h276>Holland, hlm. 276–281</ref> Akibatnya keseluruhan Yunani kecuali [[Peloponnesos]] jatuh ke tangan Persia, yang berniat untuk benar-benar menghancurkan armada laut Yunani. Namun, armada laut Persia malah dikalahkan secara telak pada [[Pertempuran Salamis]].<ref name=h320>Holland, hlm. 320–326</ref> Setahun kemudian, yaitu pada tahun 479 SM, negara-negara kota Yunani mengumpulkan pasukan Yunani terbesar yang pernah ada dan mengalahkan sisa-sisa pasukan Persia yang tersisa pada [[Pertempuran Plataia]]. Peristiwa ini sekaligus mengakhiri invasi Persia dan menyelamatkan Yunani dari ancaman Persia.<ref name=h342>Holland, hlm. 342–355</ref>
== Catatan kaki ==
|