'''Khahhar (Qahhar) Mudzakkar''' (lahir [[24 Maret]] [[1921]] di [[Lanipa]], [[Kabupaten Luwu|Luwu]]) adalah seorang karismatis dan legendaris figur dari tanah Luwu. Ia adalah seorang prajurit [[Tentara Nasional Indonesia]] (TNI) yang berpangkat Letnan Kolonel, tetapi ia lebih mengutamakan pendirian dan prinsipnya daripada tugasnya selaku tentara nasional.
Ia tidak menyetujui kebijaksanaan pemerintahan Presiden [[Soekarno]] pada masanya, sehingga balik menentang pemerintah pusat dengan mengangkat senjata. Ia dinyatakan pemerintah pusat selaku pembangkang dan pemberontak.
Pada awal tahun 1950-an ia memimpin para bekas gerilyawan [[Sulawesi Selatan]] dan [[Sulawesi Tenggara]] mendirikan TII ([[Tentara Islam Indonesia]]) kemudian bergabung dengan [[darul Islam|DI]], hingga di kemudian hari dikenal dengan nama [[DI/TII]] di Sulawesi Selatan dan Tenggara.
Pada tanggal [[3 Februari]] [[1965]], melalui operasi Tumpas, ia dinyatakan tertembak mati dalam pertempuran antara pasukan TNI dari satuan Siliwangi 330 dan anggota pengawal Khahhar Mudzakkar di [[Lasolo]], Kabupaten [[Kolaka Utara]], [[Sulawesi Tenggara]]. Namun pusaranya tidak pernah diumumkan sehingga para bekas pengikutnya mempertanyakan kebenaran kejadian kematiannya.
{{bio-stub}}
[[Kategori:Kelahiran 1921|Mudzakkar, Qahhar]]
[[Kategori:Kematian 1965|Mudzakkar, Qahhar]]
[[Kategori:Tokoh Indonesia|Mudzakkar, Qahhar]]
[[Kategori:Tokoh Sulawesi Selatan|Mudzakkar, Qahhar]]