Kecak: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Pranala luar: +commons |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 5:
'''Kecak''' (pelafalan: /{{IPA|'ke.tʃak}}/, secara kasar "KEH-chahk", pengejaan alternatif: '''Ketjak''', '''Ketjack''', dan '''Ketiak'''), adalah pertunjukan seni khas [[Bali]] yang diciptakan pada tahun [[1930-an]] dan dimainkan terutama oleh laki-laki. Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah [[Ramayana]] saat barisan [[kera]] membantu [[Rama]] melawan [[Rahwana]]. Namun demikian, Kecak berasal dari ritual [[sanghyang]], yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar<ref name="Picard">"'Cultural Tourism' in Bali: Cultural Performances as Tourist Attraction", p.59. Author(s): Michel Picard. Source: ''Indonesia'', Vol. 49, (Apr., 1990), pp. 37-74. Published by: Southeast Asia Program Publications at Cornell University.</ref>, melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat.
Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada pula para penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, [[Shinta]], Rahwana, [[Hanoman]], dan [[Sugriwa]].{{fact}}
Lagu tari Kecak diambil dari ritual tarian sanghyang. Selain itu, tidak digunakan alat musik. Hanya digunakan kincringan yang dikenakan pada kaki penari yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana.{{fact}}
Sekitar tahun 1930-an [[Wayan Limbak]] bekerja sama dengan pelukis Jerman [[Walter Spies]] menciptakan tari Kecak berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak memopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.{{fact}}
== Catatan kaki ==
|