Toushirou Hitsugaya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 30:
[[Berkas:Shiro-chan.PNG|200px||right|thumb|Hitsugaya sewaktu masih kecil di Rukongai.]]Awal kehidupan Toushirou dihabiskan di Junrinan, distrik satu di [[Rukongai]] bagian barat. Disana ia tinggal bersama neneknya dan [[Momo Hinamori]]. Sebagai anak kecil, Hitsugaya bersifat kekanak-kanakan yang suka makan semangka dan saling berejekan dengan Hinamori. Karena Hinamori selalu memanggilnya dengan sebutan “Shiro-chan”, Toushirou balas memanggilnya dengan sebutan “Si Kasur Basah Momo”. Hitsugaya dan Hinamori memang dua sahabat yang sangat begitu dekat, walau Hitsugaya memiliki usia yang lebih muda dan tubuh yang lebih pendek dari sahabatnya, ia selalu merasa bahwa ia memiliki tanggung jawab untuk selalu melindungi dan menjaga Hinamori.
Bahkan sebelum menjadi Shinigami, Hitsugaya
Sejak kecil, Toushirou sudah memiliki sifat "sedingin es" yang membuat teman-teman sebayanya takut untuk berteman dengannya dan selalu menjauhinya, hanya neneknya dan Hinamori lah yang tidak takut dan mau berteman dengannya. Saat Hinamori pergi untuk menjadi Shinigami, Hitsugaya menutupi perasaannya
[[Berkas:HitsuRangi.PNG|200px|left|thumb|Hitsugaya bertemu Rangiku Matsumoto untuk pertama kalinya.]]Suatu hari saat Hitsugaya berbelanja di pasar, pemilik toko tempat ia membeli barang memperlakukannya dengan kasar. Ia pun bertemu dengan [[Rangiku Matsumoto]], yang kemudian mengomeli si pemilik toko atas sikapnya yang kasar kepada Hitsugaya dan berkata bahwa kemampuannya berdagang sangat jelek. Saat Toushirou berbalik, dia menabrak payudara besar Rangiku dan terjatuh. Rangiku pun mengangkatnya sambil berteriak padanya, "Jangan bisanya cuma berbaring dan menangis saja! Berdirilah, kau laki-laki!". Hitsugaya pun segera melepaskan diri dan melarikan diri darinya.<br />
Malam harinya, Hitsugaya bermimpi aneh lagi, ia melihat sebuah naga es raksasa berwarna biru berkelok-kelok dengan sayap yang besar dan suara yang menggema. Mimpinya yang kali ini sangat berbeda dari mimpi-mimpi sebelumnya, jika sebelumnya ia cuma merasakan sensasinya saja, di mimpinya kali ini, dia sudah melihat dengan jelas wujud aslinya. Naga tersebut berusaha memberitahu Hitsugaya namanya, tapi Hitsugaya tak dapat mendengarnya karena suaranya diselimuti oleh angin yang kuat. Hitsugaya pun terbangun dengan keringat dingin bercucuran di sekitar tubuhnya.<br />
Dia juga berteman dengan Jidanbou, penjaga gerbang barat, yang telah mengajarinya “Peraturan Kota”.
|