Sastra Islam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 3:
'''Sastra Islam''' menurut [[Said Hawwa]] adalah seni atau sastra yang berlandaskan kepada akhlak Islam<ref>Said Hawwa: Al Islam, Penerbit Gema Insani Press, Jakarta-2004</ref>. Sedangkan menurut [[Ala al Mozayyen]] sastra Islam muncul sebagai media dakwah, yang di dalamnya terdapat tujuh karakteristik konsistensi, pesan, universal, tegas dan jelas, sesuai dengan realita, optimis, dan menyempurnakan akhlak manusia<ref>Dr Ala al Mozayyen pada Seminar Sastra Islam Internasional, 15 Maret 2011, Institut Negeri Jakarta, </ref>.
Oleh sastrawan Indonesia, Goenawan Mohammad disebutkan, sastra Islam adalah [[sastra]] yang mempromosikan sistem kepercayaan atau ajaran Islam; memuji dan mengangkat tokoh-tokoh Islam; mengkritik realitas yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam; mengkritik pemahaman Islam yang dianggap tidak sesuai dengan semangat asli Islam awal, atau paling tidak, sastra yang tidak bertentangan dengan '''prinsip-prinsip Islam''' ([[Goenawan Mohammad]]: 2010).
==Pendahuluan==
Baris 45:
:1. '''Hikayat Para Nabi, biasa disebut Surat Anbiya‘'''. Mengisahkan kehidupan para nabi sebelum Nabi Muhammad, termasuk [[Nabi Adam]], Idris, Nuh, Ibrahim, Musa, Ayub, Yusuf, Daud, Sulaiman, [[Isa Almasih]], dan lain sebagainya. Yang paling populer ialah Hikayat Nabi Musa, Hikayat Nabi Sulaiman, Hikayat Yusuf dan Zuleikha, dan Isa Almasih.
:
:2. '''Kisah-kisah yang berhubungan dengan kehidupan Nabi Muhammad.''' Termasuk Hikayat Kejadian Nur Muhammad, Hikayat Nabi Mikraj, Hikayat Seribu Satu Masalah, Hikayat Nabi dan Iblis, Hikayat Nabi dan Orang Miskin, Hikayat Nabi Mengajar Ali, dan lain sebagainya.
:
:3. '''Kisah Sahabat dan Kerabat Nabi'''. Menceritakan kehidupan dan perjuangan sahabat-sahabat Nabi Muhammad seperti Abu Bakar, [[Umar bin Khattab]], Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Hikayat Raja Handak, Hikayat Salman al-Farisi, [[Hikayat Hasan dan Husein]], dan lain sebagainya.
:
:4. '''Hikayat Para Wali Sufi'''. Misalnya Hikayat [[Rabi‘ah al-Adawiyah]], Hikayat Ibrahim Adham, Hikayat Bayazid Bhistami, Hikayat Syekh Abdul Qadir al-Jilani, Hikayat Syekh Saman, Hikayat Syamsi Tabriz, dan lain-lain.
:
:5. '''Hikayat Pahlawan atau epos.''' Misalnya yang paling populer dan dijumpai dalam berbagai versi ialah Hikayat Iskandar Zulkarnain, Hikayat Amir Hamzah, dan Hikayat Muhammad Ali Hanafiya.
:
:6. '''Hikayat Para Bangsawan'''. Misalnya Hikayat Johar Manik, Hikayat Syamsul Anwar, Hikayat Kamaruz Zaman, Hikayat Sultan Bustaman, Hikayat Siti Hasanah, Hikayat Siti Zubaidah Berperang dengan Pendekar Cina, Hikayat Syekh Mardan dan lain sebagainya. Hikayat jenis ini paling banyak dijumpai dalam sastra Melayu. Yang diceritakan biasanya adalah petualangan, percintaan, dan perjuangan tokoh membela negeri atau martabat keluarga. Jadi termasuk ke dalam jenis [[roman]].
:
:7. '''Perumpamaan atau Alegori Sufi'''. Pada umumnya alegori sufi digubah berdasarkan roman yang popular, tetapi disajikan secara simbolik sebagai kisah perjalanan kerohanian. Yang terkenal di antaranya ialah Hikayat Syekh Mardan, Hikayat Inderaputra, Hikayat Burung Pingai, dan lain-lain.
:
:8. '''Cerita Berbingkai'''. Sebagian besar kisah berbingkai dalam sastra Melayu merupakan saduran dari cerita berbingkai Arab dan Persia. Yang terkenal selain Kisah Seribu Satu Malam adalah Hikayat Bayan Budiman, Hikayat Maharaja Ali, Hikayat Bachtiar, Hikayat Khalilah dan Dimnah, dan lain-lain. Di antara cerita terbingkai ini termasuk fabel, yaitu Hikayat Bayan Budiman dan Hikayat Khalilah dan Dimnah. Sebelum hadirnya versi Arab Persia, telah hadir versi India dalam sastra Jawa dengan judul Tantri Kamandaka, yang merupakan [[saduran]] dari Panchatantra. Fabel asli Melayu yang terkenal ialah [[Kisah Pelanduk Jenaka]].
:
:9. '''Kisah Jenaka.''' Yang terkenal Hikayat Abu Nuwas dan Hikayat Nasrudin Affandi. Kisah Jenaka asli Melayu yang terkenal di antaranya ialah [[Hikayat Pak Belalang]].
:
:10.'''Karya bercorak [[sejarah]] atau historiografi'''. Karya semacam ini sering pula disebut salasilah. Khazanahnya tergolong banyak dalam sastra Melayu. Yang terkenal ialah Hikayat Raja-raja Pasai, Sejarah Melayu, [[Hikayat Aceh]], dan lain-lain.
:
:
|