Tipiṭaka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
k ←Suntingan Relly Komaruzaman (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Tjmoel
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 17:
}}
{{Buddhisme}}
'''{{IAST|Tripiṭaka}}''' ([[bahasa Pali]]: Tipiṭaka; [[bahasa SansekertaSanskerta]]: Tripiṭaka) merupakan istilah yang digunakan oleh berbagai sekte Buddhis untuk menggambarkan berbagai naskah kanon mereka.<ref>"Buddhist Books and Texts: Canon and Canonization." Lewis Lancaster, ''Encyclopedia of Religion, 2nd edition'', pg 1252</ref>. Sesuai dengan makna istilah tersebut, {{IAST|Tripiṭaka}} pada mulanya mengandung tiga "keranjang" akan berbagai pengajaran: {{IAST|''[[Sutra Pitaka|Sūtra Piṭaka]]''}} (Sanskrit; Pali: ''[[Sutta Pitaka]]''), ''{{IAST|Vinaya Piṭaka}}'' (Sanskrit & Pali) dan ''{{IAST|[[Abhidharma]] Piṭaka}}'' (Sanskrit; Pali: ''Abhidhamma Piṭaka'').
 
Sedangkan yang tertulis dalam bahasa [[SansekertaSanskerta]] adalah:
# [[Avatamsaka Sutra]]
# [[Lankavatara Sutra]]
Baris 25:
# [[Vajracchendika Prajna Paramita Sutra]] (''Kim Kong Keng''), dan lain-lain.
 
== Sejarah Tipitaka ==
 
Beberapa minggu setelah Sang [[Siddharta Gautama|Buddha]] wafat (483 SM) seorang Bhikkhu tua yang tidak disiplin bernama [[Subhaddha]] berkata : "''Janganlah bersedih kawan-kawan, janganlah meratap, sekarang kita terbebas dari Pertapa Agung yang tidak akan lagi memberitahu kita apa yang sesuai untuk dilakukan dan apa yang tidak, yang membuat hidup kita menderita, tetapi sekarang kita dapat berbuat apa pun yang kita senangi dan tidak berbuat apa yang tidak kita senangi''" ([[Vinaya Pitaka]] II,284). Maha [[Kassapa Thera]] setelah mendengar kata-kata itu memutuskan untuk mengadakan Pesamuan Agung (Konsili) di [[Rajagaha]].
 
Baris 43 ⟶ 42:
Persamuan Agung keenam diadakan di [[Rangoon]] pada hari [[Visakha Puja]] tahun Buddhis [[2498]] dan berakhir pada tahun Buddhis 2500 (tahun Masehi [[1956]]). Sejak saat itu penterjemahan Kitab Suci Tipitaka (Pali) dilakukan ke dalam beberapa bahasa Barat.
 
Sebagai tambahan pengetahuan dapat dikemukakan bahwa pada abad pertama sesudah Masehi, Raja [[Kaniska]] dari [[Afganistan]] mengadakan Pesamuan Agung yang tidak dihadiri oleh kelompok [[Theravada|Theravãda]]. Bertitik tolak pada Pesamuaan ini, Agama Buddha mazhab [[Mahayana]] berkembang di [[India]] dan kemudian meyebar ke negeri [[Tibet]] dan [[Tiongkok]]. Pada Pasamuan ini disepakati adanya kitab-kitab suci Buddhis dalam [[Bahasa SansekertaSanskerta]] dengan banyak tambahan sutra-sutra baru yang tidak terdapat dalam Kitab Suci Tipitaka (Pali).
 
Dengan demikian, Agama Buddha mazhab [[Theravada|Theravãda]] dalam pertumbuhannya sejak pertama sampai sekarang, termasuk di Indonesia, tetap mendasarkan penghayatan dan pembabaran [[Dhamma]] - [[Vinaya]] pada kemurnian Kitab suci tipitaka (Pali) sehingga dengan demikian tidak ada perbedaan dalam hal ajaran antara Theravãda di Indonesia dengan Theravada di [[Thailand]], [[Srilanka]], [[Burma]] maupun di negara-negara lain.
Baris 50 ⟶ 49:
 
=== Sidang Agung I (Konsili I) ===
 
''Sidang Agung I'' diadakan pada tahun [[543 SM]] (3 bulan setelah bulan Mei) dan berlangsung selama 2 bulan. Sidang ini dipimpin oleh YA. [[Maha Kassapa]] dan dihadiri oleh 500 orang [[Bhikkhu]] yang semuanya [[Arahat]]. Sidang diadakan di [[Goa Satapani]] di kota [[Rajagaha]]. Sponsor sidang agung ini adalah Raja [[Ajatasatu]].
 
Baris 82 ⟶ 80:
 
Konsili ini diakui sebagai konsili yang ke IV oleh sekte [[Theravada|Theravãda]].
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Lihat pula ==
* [[Buddha]]
* [[Kitab Suci]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{Buddhisme-topik}}
{{buddhisme-stub}}
 
[[Kategori:Tipitaka| {{PAGENAME}}]]
[[Kategori:Buddhisme]]
[[Kategori:Kata dan frasa Sanskerta]]