Basuketi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pras (bicara | kontrib)
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
 
== Identifikasi dengan Basuparicara ==
Dalam naskah ''[[Mahabharata]]'' yang berbahasa [[Sansekertabahasa Sanskerta|Sanskerta]], tokoh [[Durgandini]], yaitu nenek buyut para [[Pandawa]] dikenal dengan sebutan [[Satyawati]]. Wanita ini merupakan putri seorang raja bernama Basu. Dalam naskah ''Mahabharata'' yang telah disadur ke dalam [[bahasa Jawa Kuna]], tokoh Basu disebut juga dengan nama '''Basuparicara'''. Basuparicara ini terkenal sakti dan mampu berbicara dengan segala jenis makhluk lain.
 
Dikisahkan Basuparicara suatu hari menyaksikan sungai Suktimati diperkosa oleh Gunung Kolagiri. Ia pun menendang Kolagiri sampai terpental jauh. Namun, Suktimati telah terlanjur mengandung anak Kolagiri. Sungai tersebut akhirnya melahirkan putri bernama Girika.
Baris 14:
Adrika kembali ke kahyangan meninggalkan anak-anaknya. Yang perempuan diberi nama Durgandini, sedangkan yang laki-laki diberi nama Matsyapati.
 
== Versi Pewayanganpewayangan Jawa ==
Dalam pewayangan, '''Arya Basuketi''' adalah putera [[Basupati|Prabu Basupati]] alias [[Basupati|Basuparicara]], raja negara [[Kerajaan Wirata|Wirata]] dengan permaisuri Dewi Anganti alias Dewi Girika, putri Bagawan Kolagiri dengan Dewi Suktimati. Ia mempunyai dua orang saudara kandung bernama Arya Basunanda dan Arya Basumurti.
 
Baris 22:
 
Prabu Basukesti meninggal dalam usia lanjut. Sebagai penggantinya, [[Basukiswara|Arya Basukiswara]] diangkat menjadi raja negara Wirata.
 
 
{{tokoh wayang}}