Majalah Prisma: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-mempengaruhi +memengaruhi)
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-personil +personel)
Baris 38:
Hal yang nyaris serupa dialami Prisma beberapa tahun kemudian. Kali ini Departemen Penerangan ".... setelah mengadakan penelitian terhadap isi majalah Prisma No.6 Tahun XVI edisi bulan Juni 1987 yang dikirimkan kepada Departemen Penerangan ..., kami temukan beberapa tulisan/artikel khususnya yang menyoroti peranan angkatan muda yang menurut kami patut mendapat perhatian serius..." Surat peringatan tertanggal 21 Agustus 1987 itu menyimpulkan bahwa "... isi beberapa tulisan dari Majalah Prisma No.6 Tahun XVI, cenderung merupakan sebuah pameran ilmu yang dapat menyesatkan dan membangkitkan keresahan masyarakat.... Majalah Prisma mempunyai kecenderungan untuk 'menghasut' pemuda dan mahasiswa untuk bergerak mengubah sistem politik dan kepemimpinan politik di indonesia.... Majalah Prisma secara tersirat mempunyai kecenderungan mengajak mahasiswa dan generasi muda untuk bangkit menjadi satu-satunya oposisi yang ampuh dalam masyarakat... Majalah Prisma berusaha membentuk opini publik di kalangan masyarakat, bahwa sistem politik yang berlaku di Indonesia adalah teori politik Jawa yang berwujud dalam kekuasaan pemimpin, sementara angkatan muda menjadi kekuatan pinggiran... Majalah Prisma berusaha membentuk opini publik yang cenderung untuk menyesatkan masyarakat pembaca dan untuk mempertentangkan peranan ABRI dan lembaga-lembaga sipil di dalam menjalankan politik pemerintahan di Indonesia." Penutup surat peringatan yang kerap dilayangkan Orde Baru kepada Prisma untuk nomor-nomor tertentu biasanya "... agar di waktu yang akan datang majalah Prisma lebih berhati-hati dalam memuat tulisan yang sifatnya menghasut dan mempertentangkan antara komponen-komponen pendukung terlaksananya pembangunan nasional." Dengan melakukan beberapa "penyesuaian" di sana-sini Prisma tetap dapat terbit hingga tahun 1998.
 
Meskipun sempat laris, tiras penjualan Prisma sebenarnya tidak pernah mencapai tingkat yang membuat majalah ini untung secara finansial atau menghasilkan pendapatan yang memungkinkan bisa berdiri sendiri secara bisnis. Sejak semula manajemen dan kegiatan operasional Prisma memang menjadi satu dengan penerbitan buku. Sebagian personilnyapersonelnya, seperti di bagian administrasi dan pemasaran, juga merangkap sebagai personilpersonel untuk kegiatan yang sama pada penerbitan buku.
 
Dari sudut pandang ideal, yakni sebagai sarana penerangan bagi masyarakat umum, Prisma tidak hanya dikenal di Indonesia karena sejak awal majalah ini juga memiliki edisi bahasa Inggris. Edisi itu diterbitkan pertama kali pada tahun 1975, semula dua kali dalam setahun kemudian menjadi empat-bulanan. Isinya merupakan terjemahan artikel-artikel pilihan yang telah atau akan dimuat dalam Prisma bahasa Indonesia. Edisi ini terutama “diekspor” ke luar negeri dan diterima oleh agen-agen yang cukup setia di Belanda, Amerika Serikat, Australia dan Singapura, di samping sejumlah pelanggan pribadi. Omset edisi ini hanya 1.000 eksemplar dan tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan, melainkan lebih untuk memenuhi amanat Anggaran Dasar LP3ES yang antara lain berbunyi: “Menyebarkan pengetahuan yang luas tentang keadaan sosial dan ekonomi Indonesia kepada bangsa lain.” Fungsi utamanya jelas sebagai "public relation" LP3ES terhadap dunia internasional, terutama untuk memberi informasi dan menarik perhatian lembaga-lembaga ilmiah dan sumber-sumber dana di luar negeri. Edisi bahasa Inggris itu bisa mengisi sebagian kevakuman media komunikasi dalam bahasa Inggris tentang Indonesia yang saat itu makin dibutuhkan oleh publik asing yang banyak di Indonesia, maupun di luar negeri.