Sukjong dari Joseon: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-di tahun +pada tahun) |
|||
Baris 13:
== Biografi ==
Raja Sukjong dilahirkan pada tanggal 15 Agustus, 1661 putra Raja Hyeonjong dan Ratu Myeongseong di [[Changdeokgung|Istana Changdeok]]. Namanya adalah ''Yi Sun''. Ia menjadi Putra Mahkota
Raja Sukjong merupakan seorang politisi yang cerdas, namun pemerintahannya ditandai oleh pertengkaran intens beberapa fraksi di dalam Dinasti Joseon. Sukjong sering mengganti fraksi yang berkuasa dengan yang lainnya untuk menguatkan otoritas kerajaan. Dengan pergantian tersebut, yang disebut dengan ''hwanguk'' (환국 換局), dibaca ''pergantian negara'', fraksi yang kalah dsingkirkan seluruhnya dari politik dengan eksekusi dan diasingkan. Walaupun demikian, pergantian yang semrawut itu tidak memengaruhi populasi umum secara signifikan, dan pemerintahannya dianggap sebagai salah satu dari masa kemakmuran.
Baris 20:
Di awal tahun pemerintahan Sukjong, fraksi Selatan dan Barat berselisih tentang upacara Pemakaman Kerajaan, masalah yang kelihatannya kecil mengenai periode berkabung untuk Ratu Insun. Fraksi Selatan menuntut bahwa periode berkabung harus dilakukan selama satu tahun dan sebaliknya fraksi Barat membantah bahwa periode berkabung selama sembilan bulan. Satu tahun masa berkabung berarti [[Hyojong dari Joseon|Hyojong]] dianggap sebagai putra tertua dan periode sembilan bulan menandakan bahwa Hyojong tidak dianggap sebagai putra tertua, diikuti dengan peraturan yang memerintah di dalam kelas [[Yangban]]. Dengan kata lain, fraksi Barat melihat keluarga kerajaan sebagai kelas yangban yang pertama daripada kelas yang terpisah dimana peraturan lainnya diterapkan. Kedua fraksi tersebut juga berada di dalam konflik dengan isu memerangi [[Dinasti Qing]], yang dianggap sebagai negara barbar (yang beda dengan [[Dinasti Ming]]) yang mengancam keamanan nasional Joseon. Fraksi Selatan yang dipimpin oleh Huh Jeok dan Yoon Hyu, mendukung perang melawan Qing dan fraksi Barat pertama-tama ingin fokus di dalam mengembangkan kondisi domestik.
Sukjong mulanya berpihak pada fraksi Selatan, namun
Lima tahun kemudian
Di tahun 1718, Sukjong membiarkan putra mahkota, yang bakal menjadi [[Gyeongjong dari Joseon|Gyeongjong]], memerintah negara sebagai seorang wali raja. Ia wafat
Sukjong mereformasi sistem pajak dan mengijinkan kelas menengah dan anak-anak selir untuk maju ke posisi pemerintah yang lebih tinggi di propinsi-propinsi.
Di tahun 1712, pemerintahan Sukjong bekerja dengan [[Dinasti Qing]], [[Cina]] untuk menetapkan perbatasan nasional antara dua negara di Sungai [[Sungai Yalu|Yalu]] dan [[Sungai Tumen|Tumen]]. Pemerintah Jepang mengakui Pulau Ulleung dan [[Batu Liancourt]] sebagai wilayah Joseon
Pemerintahan Sukjong juga menyaksikan perkembangan pertanian dari propinsi jauh dan meningkatnya aktivitas budaya termasuk publikasi-publikasi.
Raja Sukjong memiliki 3 Ratu dan 7 [[Selir]], 7 putra (2 dari mereka diragukan) dan 2 putri (lihat silsilah keluarga di bawah ini). Ia wafat setelah 46 tahun memerintah
== Keluarga Raja Sukjong ==
Baris 40:
==== [[Ratu Inhyeon]] (1667–1701) ====
Putri Min Yoo-jung<ref>Entitled as "Internal Prince Yeoyang" (여양부원군).</ref> dan Lady Song<ref>Entitled as "Lady Eunseong, Princess Consort to the Internal Prince" (은성부부인).</ref>, ia menjadi Permaisuri Sukjong dengan pernikahan
Kemudian
Konon ketika Sukjong sedang berkabung atas kematian Inhyeon, memimpikannya mengenakan pakaian ''sobok'' yang penuh bersimbahan darah. Sukjong bertanya pada Inhyeon bagaimana ia mati, yang kemudian menunjuk ke arah kamar Jang ''Hui-bin'' (tanpa berkata apa-apa). Sukjong terbangun dari mimpinya dan pergi ke kamar Jang. Ketika mendekat, ia mendengar musik dan suara tertawa. Dengan menguping ia melihat Jang ''Hui-bin'' dengan seorang [[Shamanisme Korea|Syaman]] di dalam kamarnya, sedang berdoa untuk kematian Ratu, dan menusuk sebuah boneka dengan panah. Ketika hal tersebut dipergoki oleh Sukjong, iashe (bersama dengan abangnya) dieksekusi atas perbuatannya (dengan meminum racun (사사 ''sasa'')).
Baris 51:
==== Ratu Inwon (1687–1757) ====
Putri Gim Joo-shin<ref>Entitled as "Internal Prince Gyeongeun" (경은부원군)</ref> dan Lady Jo dari klan Imcheon Jo<ref>Entitled as "Lady Garim, Princess Consort to the Internal Prince" (가림부부인)</ref>, ia menikah dan menjadi<ref>Actually, she was the 4th Queen Consort, but is officially the 3rd official Queen Consort. Jang Ok-jeong was the 3rd Queen Consort, but was ousted upon Queen Inhyeon's reinstatement.</ref> Permaisuri Ketiga Sukjong diusia 15 tahun,
Ia diberikan gelar anumerta "Ratu Inwon, ''Hyesun Jagyeong Heonryeol Gwangseon Hyeonik Kangseong Jeongdeok Suchang Yeongbok Yunghwa Hwijeong Jeongwoon Jeongui Jangmok Inwon Wanghu''" (혜순자경헌렬광선현익강성정덕수창영복융화휘정정운정의장목인원왕후 惠順慈敬獻烈光宣顯翼康聖貞德壽昌永福隆化徽精正運定懿章穆仁元王后).
Baris 58:
Ia hanya diketahui sebagai seorang keponakan yang pernah disingkirkan seorang pedagang yang bernama Jang Hyeon (장현) dan tidak ada catatan tentang siapa ayahnya. Namun, konon menurut sebuah isu, ayahnya adalah Jo Sa-seok (조사석; keponakan kedua Ibu Suri Jangryeol), karena ibu Ok-jeong (Nyonya Yoon) merupakan gundiknya yang terkenal.
Ok-jeong menjadi Ibu Suri Jangryeol pelayan istana (ratu kedua Injo) dengan rekomendasi Pangeran Dongpyeong (keponakan pertama Sukjong yang pernah disingkirkan). Kemudian
Kemudian
Setelah ini, Sukjong membuat hukum yang melarang [[selir-selir]] diijinkan menjadi Permaisuri di kemudian hari. Jang ''hui-bin'' meninggalkan banyak cerita-cerita rakyat termasuk kehausannya akan kekuasaan, dan sebuah cerita tentang kejadian sebelum kematiannya dengan putranya (kemudian Putra Mahkota (bakal [[Gyeongjong dari Joseon|Gyeongjong]])<ref>Jang ''hui-bin'' severely beat and mutilated Gyeongjong, leaving him feeble minded and impotent http://www.royalark.net/Korea/korea6.htm</ref>.
Baris 67:
==== [[''Suk-bin'' dari klan Choi]] (1670-1718) ====
Tidak ada catatan tentang kehidupannya sebelum ia menjadi selir Sukjong. Ia adalah seorang [[Musuri|pelayan air]] di dalam istana, dibawah Ratu Inhyeon. Di suatu malam, ia berdoa di dalam kamarnya untuk kesehatan Inhyeon, ketika Sukjong yang lewat di depannya setelah bepergian dari luar istana mendengarnya dan tersentuh akan ketukusan hatinya (Sukjong yang sedang menyesal pada sat itu), menjadikannya sebagai selirnya. Ia menjadi ''suk-ui'' setelah melahirkan [[Yeongjo dari Joseon|seorang putra]]
Ia diberikan gelar anumerta "Lady Hwagyeong, Selir Suk dari klan Choi" (화경숙빈최씨 和瓊淑嬪崔氏).
|