Denominasi Kristen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 125.167.140.83 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Bennylin
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-di masa +pada masa)
Baris 7:
[[Denominasionalisme]] adalah sebuah ideologi, yang menganggap sejumlah atau semua kelompok Kristen sebagai versi-versi dari suatu kelompok yang sama, tak peduli dengan label-label yang membedakan mereka. Namun tidak semua denominasi mengajarkan hal ini, dan ada sejumlah kelompok yang menganggap semua kelompok yang berbeda dengannya sebagai [[murtad]] atau [[sesat]]: artinya, bukan versi yang sah dari agama Kristen.
 
Ada sejumlah [[denominasi]] atau kelompok semi-Kristen dipada masa lalu yang tidak ada lagi sekarang. Misalnya kaum [[Gnostisisme|Gnostik]] (yang percaya akan [[dualisme]] [[esoterik]]), kaum [[Ebionit]] (yang [[penyembahan|menyembah]] saudara-saudara kandung [[Kristus]]), dan kaum [[Arianisme|Arian]] (yang percaya bahwa [[Yesus]] adalah suatu makhluk ciptaan dan bukan sama-sama abadi dengan [[Allah Bapa]], dan yang untuk jangka waktu yang panjang mengalahkan jumlah kaum non-Arian di dalam lingkungan gereja yang institusional). Memang dapat diperdebatkan apakah kelompok-kelompok ini adalah [[ajaran sesat]] ([[doktrin]] baru yang berlawanan dengan doktrin-doktrin yang asli dan benar), atau apakah keyakinan-keyakinan tersebut hanya sekadar tidak dirumuskan oleh komunitas Kristen yang lebih besar hingga saat itu. Namun perpecahan terbesar dalam agama Kristen dipada masa kini adalah antara Gereja-gereja [[Ortodoks Timur]], [[Katolik Roma]], dan berbagai denominasi yang terbentuk pada masa dan sesudah [[Reformasi Protestan]]. Di kalangan Gereja [[Protestan]] juga terdapat berbagai kesatuan dan perbedaan dalam tingkat yang berbeda-beda.
 
Perbandingan antara kelompok-kelompok denominasional harus dihampiri dengan hati-hati. Misalnya, dalam sejumlah kelompok, [[Jemaat (gereja)|jemaat]] adalah bagian dari satu organisasi gereja yang monolitik, sementara dalam kelompok-kelompok lainnya, masing-masing jemaat adalah sebuah organisasi yang mandiri dan [[otonomi|otonom]]. Perbandingan dengan angka juga dapat menjadimenjapada masalah. Sejumlah kelompok menghitung keanggotaannya berdasarkan jumlah orang percaya yang dewasa dan anak-anak orang percaya yang [[baptisan|dibaptiskan]], sementara yang lainnya hanya menghitung orang percaya dewasa yang sudah dibaptiskan. Selain itu, barangkali ada motif-motif politik dari para penganjur atau lawan dari suatu kelompok tertentu untuk menggelembungkan atau menggemboskan jumlah keanggotaan melalui [[propaganda]] atau pengelabuan.
 
== [[Skisma]] historis dan metode-metode [[taksonomi|skema klasifikasi]] ==
Sejak abad pertama agama Kristen tidak pernah bersifat monolitik, dan dipada masa kini terdapat banyak sekali kelompok yang memiliki sejarah dan tradisi yang sama di dalam dan di luar agama Kristen [[arus utama]]. Karena agama Kristen adalah [[agama]] terbesar di dunia (dengan jumlah sekitar sepertiga dari seluruh penduduk dunia), kita perlu memahami berbagai tradisi keagamaan dalam pengertian kesamaan dan perbedaan antara tradisi, [[teologi]], [[eklesiologi|pemerintahan gereja]], doktrin, bahasa, dan seterusnya.
 
Pembagian terbesar dalam banyak skema klasifikasi adalah antara Gereja-gereja [[Kekristenan Timur|Timur]] dan [[Kekristenan Barat|Barat]]. Setelah kedua kelompok besar ini muncullah cabang-cabang yang beraneka ragam dari agama Kristen. Kebanyakan skema klasifikasi mendaftarkan enam (sesuai urutan besarnya: [[Katolik]], [[Protestan]], [[Ortodoks Timur]], [[Anglikan]], [[Ortodoks Oriental]], dan [[Gereja Asiria di Timur|Asiria]]). Yang lainnya mungkin mencantumkan [[Restorasionisme]] sebagai yang ketujuh, tetapi secara klasik kelompok ini dicantumkan di antara gerakan-gerakan Protestan. Setelah cabang-cabang ini muncullah kelompok-kelompok denominasional. Dalam sejumlah tradisi, kelompok-kelompok ini didefinisikan secara tegas (seperti misalnya gereja-gereja otosefalus dalam kedua cabang Gereja Ortodoks), dalam tradisi-tradisi yang lainnya, mereka mungkin merupakan kelompok-kelompok ideologis yang kendur yang dapat bertumpang tindih. Hal ini khususnya terjadi dalam hal Protestanisme, yang mencakup [[Gereja Advent|Adventis]], [[Anabaptis]], [[Anglikan]], [[Baptis]], [[Kongregasionalisme|Kongregasionalis]], [[Lutheranisme|Lutheran]], [[Methodisme|Methodis]], [[Pentakostalisme|Pentakostal]], [[Presbiterianisme|Presbiterian]], [[Gereja Reformasi|Gereja-gereja Reformasi]], dan barangkali juga lain-lainnya, tergantung pada siapa yang menyusun skemanya. Dari situ muncullah denominasi, yang di Barat, memiliki kemandirian mutlak untuk menetapkan doktrin (misalnya, gereja-gereja nasional di lingkungan [[Persekutuan Anglikan]] atau di lingkungan [[Lutheranisme]]). Di sini, skemanya menjadi semakin sulit untuk diberlakukan kepada gereja-gereja Timur dan Katolik, karena struktur-struktur hierarkhis mereka yang dari atas ke bawah. Satuan-satuan yang lebih terinci setelah denominasi adalah dewan-dewan regional dan [[Jemaat (gereja)|jemaat]] dan organisasi-organisasi gereja individual.
Baris 23:
Meskipun gereja secara keseluruhan tidak mengalami perpecahan besar selama berabad-abad sesudah itu, Gereja Timur dan Barat semakin berjauhan hingga pada suatu saat para Patriarkh dari kedua keluarga saling meng[[ekskomunikasi]] yang lainnya pada [[1054]] dalam apa yang dikenal sebagai [[Skisma Timur-Barat|Skisma Besar]]. Alasan-alasan politik dan teologis untuk skisma ini sangat kompleks, namun salah satu pertikaian besarnya didasarkan pada masalah [[Keutamaan Uskup Roma|Keutamaan kepausan]]: Gereja Barat menuntut bahwa [[Paus (Katolik Roma)|Paus]] [[Roma]] menduduki sebuah posisi kewibawaan khusus atas Patriarkh-patriarkh lainnya (di [[Alexandria]], [[Antiokia]], [[Konstantinopel]], dan [[Yerusalem]]), sementara Gereja Timur mengajarkan bahwa semua Patriarkh sederajat dan tidak mempunyai wewenang atas yurisdiksi yang lain-lainnya. Masing-masing gereja menganggap yang lainnya sebagai penyebab perpecahan, dan baru pada tahun 1960-an, di bawah Paus [[Paulus VI]] dan Patriarkh [[Athenagoras]], langkah-langkah penting mulai diambil untuk memperbaiki hubungan di antara kedua Gereja ini.
 
Di kalangan agama Kristen Barat, ada segelintir gerakan yang terisolasi secara geografis, yang mendahului semangat [[Reformasi Protestan]]. Kaum [[Kathar]] adalah suatu gerakan yang sangat kuat di Perancis barat daya pada abad pertengahan, tetapi gerakan ini tidak bertahan hingga masa modern. Di [[Italia]] utara dan [[Perancis]] tenggara, [[Peter Waldo]] mendirikan gerakan [[Waldensian]] pada [[abad ke-12]]. Gerakan ini umumnya telah diserap oleh kelompok Protestan dipada masa modern. Di [[Bohemia]], sebuah wilayah Ortodoks, [[Negara Kepausan]] (yang saat itu merupakan kerajaan yang jauh lebih kuat daripada [[Takhta Suci]] sekarang) mengambil alih seluruh wilayah dan menjadikannya Katolik. Sebuah gerakan pada awal [[abad ke-15]] oleh [[Jan Hus]] yang disbut kaum [[Hussit]] menolak [[dogma]] Katolik dan masih ada hingga sekarang (juga dikenal sebagai kelompok [[Moravian]]).
 
Sebuah skisma besar secara tidak sengaja dimulai melalui penempatan [[95 dalil]] [[Martin Luther]] di [[Sachsen]] pada [[31 Oktober]] [[1517]]. Mulanya ke-95 dalil tersebut ditulis sebagai serangkaian keluhannya untuk mendorong Gereja Katolik agar memperbarui dirinya, dan bukan untuk memulai sebuah [[sekte]] baru, tulisan-tulisan Luther, ditambah dengan karya teolog [[Swiss]] [[Ulrich Zwingli]] dan teolog dan politikus Perancis [[Yohanes Calvin]] memulai perpecahan dalam kekristenan di Eropa yang kini menciptakan cabang agama Kristen kedua terbesar setelah Gereja Katolik sendiri, [[Protestanisme]]. Di [[Inggris]], [[Henry VIII dari Inggris]] menyatakan dirinya sebagai kepala tertinggi [[Gereja Inggris]] melalui [[Akta Supremasi]] pada [[1531]], mendirikan [[Reformasi Inggris]], meskipun dengan tujuan-tujuan yang jauh lebih terbatas daripada Reformasi [[Yohanes Calvin|Calvin]] atau [[Ulrich Zwingli]].
Baris 39:
 
=== Kelompok Timur ===
Di dunia Timur, kelompok yang mempunyai pengikut terbesar adalah [[Gereja Ortodoks Timur]], yang kadang-kadang secara keliru disebut "[[Ortodoks Yunani]]." Gereja Ortodoks Timur juga percaya bahwa dirinya adalah kelanjutan dari Gereja Kristen yang asli, yang didirikan oleh [[Yesus]]. Menurut pemahaman Gereja-gereja Timur tentang keutamaan kepausan, [[Paus (Katolik Roma)|uskup Roma]] memiliki kehormatan pertama di antara para uskup, tetapi tidak mempunyai otoritas langsung atas [[keuskupan-keuskupan]] lain selain dari keuskupannya sendiri dan tidak mempunyai pengaruh terhadap keuskupan lain daripada keuskupan-keuskupan yang secara alamiah berada di bawah yurisdiksi Patriarkhalnya. Akibatnya, masing-masing gereja di Gereja Ortodoks Timur bersifat [[otosefalus]], dan secara internal bertanggung jawab untuk masalah-masalah doktrin dan praktik. Di masa kini, [[Patriarkh Konstantinopel]] ( [[Istanbul]], [[Turki]] dipada masa kini) dikenal sebagai [[Patriarkh Ekumenis]], dan memegang gelar kehormatan di antara para [[uskup]] lainnya (lihat [[primus inter pares]], atau yang pertama di antara semua yang sederajat). Selain keempat Gereja kuno ada kira-kira 10 lagi Gereja lainnya yang diorganisasi lebih kurang mengikuti batas-batas nasional (ada sejumlah pertikaian tentang apakah [[Gereja Ortodoks di Amerika]] bersifat atau semestinya bersifat otosefalus). Yang terbesar dari semua ini, dan Gereja Ortodoks secara keseluruhan, adalah [[Gereja Ortodoks Rusia]]. Banyak dari kelompok-kelompok ini diwakili sebagai lembaga-lembaga gerejawi yang independen di Amerika yang, pada umumnya, masih berada dalam [[persekutuan penuh]] satu sama lainnya. Selain itu, komunitas-komunitas Ortodoks yang lebih kecil mempunyai tanggung jawab internal yang besar, yang dikenal sebagai [[otonomi]], tetapi berada di bawah otoritas Gereja regional lainnya. Skisma-skisma kecil terjadi dipada masa kini dengan kelompok "[[Kalender Lama]]" dan gereja-gereja nasional yang tidak bersekutu dengan Gereja-gereja Ortodoks lainnya (seperti misalnya [[Gereja Ortodoks Makedonia]] dan [[Gereja Ortodoks Montenegro]]).
 
Kaum [[Gereja Ortodoks Oriental|Ortodoks Oriental]] menata Gerejanya dalam cara yang sama dengan enam kelompok otosefalus (pemerintahan dengan satu kepala atau pemimpin) dan dua badan otonom. Meskipun wilayah [[Ethiopia]] dan [[Eritrea]] sekarang ini mempunyai sejumlah besar pengikut sejak lahirnya agama Kristen, kedua wilayah ini baru mendapatkan status otosefalusnya masing-masing pada [[1963]] dan [[1994]]. Karena kedua kelompok ini relatif tidak dikenal di Barat, literatur tentang mereka pun kadang-kadang mencakup [[Gereja Asiria di Timur]] sebagai bagian dari Persekutuan Ortodoks Oriental, tetapi Gereja Asiria telah mempertahankan kemandirian teologis, budaya dan gerejawi dari semua organisasi gerejawi Kristen lainnya sejak [[431]]. Gereja ini diadministrasikan dalam model hierarkhis yang tidak sepenuhnya berbeda dengan Gereja Katolik. Pemimpin Gereja ini adalah [[Daftar Patriarkh Babilonia|Patriarkh Katolikos dari Babilonia]], yang saat ini adalah [[Mar Dinkha IV]]. Karena [[penganiayaan]], pusat Gereja ini terletak di [[Chicago, Illinois]], dan bukan di [[Asiria]] ([[Irak utara]] dan sebagian dari [[Iran]]). Namun, sebagian pengikutnya tetap tinggal di Timur Tengah, dan sebuah jemaat kecil masih ada di [[Republik Rakyat Cina]] sebagai hasil misi pada [[abad ke-7]] dan [[abad ke-8|ke-8]] Dalam kelompok kecil ini pun terdapat persaingan, yaitu seorang Katolikos (Patriarkh) di [[California]].