Injil Barnabas: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Luckas-bot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Menambah: ku:Încîla Barnabas
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-di masa +pada masa); kosmetik perubahan
Baris 105:
 
== Tema-tema keagamaan ==
Injil Barnabas tidak banyak dikenal di luar kalangan akademik hingga belakangan ini, ketika sejumlah orang Muslim menerbitkannya untuk berargumen dengan konsepsi Kristen ortodoks tentang Yesus. Pada umumnya karya ini lebih menggemakan pandangan-pandangan Muslim yang ada daripada pandangan [[Kristen]]: karya ini meramalkan kedatangan Muhammad dengan menyebutkan namanya; bukannya menggambarkan penyaliban Yesus, kitab ini menggambarkan bahwa ia diangkat ke surga, serupa dengan gambaran tentang [[Elia]] dalam [[Kitab 2 Raja-raja|2 Raja-raja]], pasal 2; dan kitab ini menyebut Yesus seorang "nabi" yang misinya dibatasi hanya pada "bani [[Israel]]". Namun demikian, karya ini juga berbeda dengan konsepsi Islam dalam sekurang-kurangnya dua hal penting; karya ini melaporkan bahwa Muhammad, dan bukan Yesus, yang disebut [[Mesias]], sementara Qur'an dan [[Hadits]] sama-sama menyebut Yesus sebagai Mesias, dan tidak ada varian ortodoks Islam manapun yang menyebut Muhammad sebagai Mesias. Selain itu, karya ini secara eksplisit menyangkal doktrin-doktrin Islam (dan Kristen) tentang [[qiyamah|penghakiman mutlak]] dan pra-pengetahuan Allah — dengan menyatakan bahwa, dalam masalah perdamaian: "Allah menunggu manusia untuk bertobat" (pasal 114); sedemikian rupa sehingga jiwa-jiwa orang yang jahat di Neraka pada akhirnya dapat diselamatkan pada [[akhir zaman]], bila mereka bersedia [[pertobatan|bertobat]] (pasal 113); sementara orang-orang yang benar —bahkan orang-orang suci dan para nabi— tidak dapat selamat dari rasa takut akan penghukuman; karena tidak ditolak kemungkinan bahwa suatu saat dipada masa mendatang, karena terlalu yakin akan kebenaran mereka sendiri, mereka terjatuh ke dalam [[kesombongan]] (pasal 112).
 
Karya ini memuat sebuah polemik yang panjang melawan doktrin [[predestinasi]] (pasal 164), dan mendukung ajaran [[pembenaran oleh iman]]; bahwa tujuan kekal jiwa ke [[surga]] atau [[neraka]] tidak ditetapkan sebelumnya oleh [[karunia ilahi|karunia]] Allah (seperti dalam [[Calvinisme]]), ataupun penghakiman Allah, dalam belas kasih-Nya, terhadap iman orang-orang percaya di muka bumi (seperti dalam Islam ortodoks). Sebaliknya dinyatakan bahwa mereka yang dihukum pada [[penghakiman terakhir]], tetapi yang kemudian menjawab dalam iman, yang memeprlihatkan penyesalan yang sungguh-sungguh, dan yang membuat pilihan bebas untuk diberkati, pada akhirnya akan memperoleh perdamaian (pasal 137). Hanya mereka yang tetap sombong akan terhalang dari pertobatan yang sungguh-sungguh dan karenanya akan tetap tinggal di dalam neraka.
Baris 176:
: Yesus berkata lagi: "Aku mengaku di hadapan surga, dan meminta kesaksian dari semua yang hidup di muka bumi, bahwa aku adalah seorang asing bagi semua orang yang telah berkata tentang aku, yakni, bahwa aku lebih daripada seorang manusia biasa. Karena aku, yang lahir dari seorang perempuan, takluk kepada penghakiman Allah; yang hidup di sini seperti semua orang lainnya, sama-sama dapat mengalami penderitaan yang sama." ([http://www.barnabas.net/barnabasP94.html 94]:1)
 
: Kemudian imam itu menjawab, dengan gubernur dan raja: "Jangan sesali dirimu, O Yesus, yang kudus dari Allah, karena dipada masa kita pemisahan ini tidak akan ada lagi, karena kami akan menulis kepada senat Romawi yang suci dengan cara yang sedemikian bijaksana sehingga dengan dekrit kaisar tak seorangpun akan menyebut engkau Allah atau anak Allah." Kemudian Yesus berkata: "Kata-katamu tidak menghibur aku, karena ketika engkau mengharapkan terang, kegelapanlah yang akan datang; tetapi penghiburanku terdapat dalam kedatangan sang Utusan, yang akan menghancurkan setiap pandangan yang salah tentang aku, dan imannya akan menyebar dan akan menguasai seluruh dunia, karena demikianlah yang telah Allah janjikan kepada Abraham bapak kita." ([http://www.barnabas.net/barnabasP97.html 97]:1)
 
Hal ini sepenuhnya cocok dengan keyakinan Islam yang menyatakan bahwa Yesus ini adalah manusia dan seorang nabi. Menurut sejumlah [[hadits]], Yesus akan kembali ke muka bumi dipada masa depan dan menyatakan kepada dunia bahwa ia adalah "seorang hamba Allah". Menurut Imam Anwar Al-Awlaki dalam ceramah audionya [http://www.al-basheer.com Lives of the Prophets], hal pertama yang dikatakan oleh nabi [[pandangan Islam tentang Yesus|Isa]] ketika ia berada di buaiannya adalah "Sesungguhnya aku ini hamba Allah", dan hal pertama yang akan dikatakan oleh Isa ketika ia kembali ke muka bumi adalah hal yang sama, "Sesungguhnya aku ini hamba Allah". Menurut Qur'an:
 
:Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina", Maryam dipanggil "saudara perempuan Harun", karena ia seorang wanita yang shaleh seperti keshalehan Nabi Harun a.s. maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: "Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan?" Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali". Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia. ([[Surat Maryam]]:27-35)
 
=== Paulus dan Barnabas ===
Hajj Sayed berpendapat bahwa deskripsi Surat Galatia tentang pertikaian antara Paulus dan Barnabas mendukung gagasan bahwa Injil Barnabas telah ada dipada masa Paulus. Blackhirst, sebaliknya, telah mengajukan pendapatnya bahwa laporan Galatia tentang argumen ini dapat menjadi alasan bagi si penulis Injil ini untuk mengatribusikannya kepada Barnabas.[http://www.depts.drew.edu/jhc/Blackhirst_Barnabas.html] Paulus menulis dalam ([http://www.bbintl.org/alkitab/niv/nivGal2.html Galatia pasal 2]):
 
: "Tetapi waktu Kefas datang ke Antiokhia, aku berterang-terang menentangnya, sebab ia salah. Karena sebelum beberapa orang dari kalangan Yakobus datang, ia makan sehidangan dengan saudara-saudara yang tidak bersunat, tetapi setelah mereka datang, ia mengundurkan diri dan menjauhi mereka karena takut akan saudara-saudara yang bersunat. Dan orang-orang Yahudi yang lainpun turut berlaku munafik dengan dia, sehingga Barnabas sendiri turut terseret oleh kemunafikan mereka. Tetapi waktu kulihat, bahwa kelakuan mereka itu tidak sesuai dengan kebenaran Injil, aku berkata kepada Kefas di hadapan mereka semua: "Jika engkau, seorang Yahudi, hidup secara kafir dan bukan secara Yahudi, bagaimanakah engkau dapat memaksa saudara-saudara yang tidak bersunat untuk hidup secara Yahudi?." ([http://www.bozz.com/SABDA-Web/Gal/T_Gal2.htm Surat Galatia 2]:11-14)
Baris 243:
* {{en}} [http://www.barnabas.net/ ''Injil Barnabas'']
* {{en}} [http://www.understanding-islam.com/related/text.asp?type=article&aid=174 Injil Barnabas—Abdul Sattar Ghauri]
 
 
[[Kategori:Teks Kristen]]