Lonceng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Luckas-bot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Menambah: el:Καμπάνα
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-di masa +pada masa)
Baris 10:
 
=== Zaman modern ===
Seiring berkembangnya [[teknologi]] [[komunikasi]], dipada masa [[modern]] lonceng sudah jarang digunakan, namun beberapa tempat masih tetap menggunakannya untuk keperluan umum, contohnya dipakai di beberapa [[sekolah]] untuk tanda pergantian [[jam]] pelajaran, istirahat, masuk [[kelas]], dan pengumuman. Selain itu, lonceng juga dijadikan sebagai hiasan di [[pohon]] [[natal]], biasanya lonceng hiasan ini bentuknya kecil, berwarna-warni, dan terbuat dari bahan [[plastik]], [[kaca]], atau [[alumunium]].
 
== Lonceng-lonceng terkenal ==
Baris 19:
 
Lonceng ini sangat terkenal di daerah [[Aceh]]. [[Sejarah]] mencatat bahwa lonceng cakradonya merupakan pemberian dari Laksamana Cheng Ho, seorang Kaisar Cina kepada [[Sultan Iskandar Muda]] pemimpin [[Kerajaan Aceh]] pada masa itu. Pemberian lonceng ini dalam rangka mengikat hubungan persahabatan dan kerjasama antara dua kerajaan di negara yang berbeda. Lonceng ini berukuran 11/2 m dan lebar 1 m.
Nama Cakradonya adalah nama armada perang Sultan Iskandar Muda, yang mana cakra berarti kabar sedangkan donya artinya dunia. Lonceng cakradonya berfungsi sebagai [[media]] untuk menyampaikan kabar kepada [[dunia]], termasuk [[isyarat]] [[perang]] dipada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda. Pada bagian atas lonceng ini terdapat tulisan [[aksara]] [[Tionghoa]] dan [[Bahasa Arab|Arab]]. Aksara Tionghoa yang tertulis adalah "Sing Fang Niat Toeng Juut Kat Yat Tjo", namun tulisan aksara tersebut sudah tidak terbaca lagi karena sudah dimakan usia. Mulanya Lonceng [[raksasa]] yang merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang bermutu tinggi ini diletakkan di dekat [[Masjid Raya Baiturrahman]] yang berlokasi di kompleks Istana Sultan. Namun kini Lonceng Cakradonya telah dipindahkan ke Museum Aceh dan ditempatkan dalam sebuah [[kubah]] di halaman museum tersebut sejak tahun [[1915]]. Hingga kini Lonceng raksasa ini menjadai simbol atau ''icon'' khusus Kota Aceh.
 
=== Lonceng Soli Deo Gloria ===