Gelembung ekonomi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Luckas-bot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Menambah: ms:Gelembung ekonomi
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-di masa +pada masa)
Baris 7:
Pengamatan [[nilai intrinsik (keuangan)|nilai intrinsik]] sering sulit dilakukan dalam keadaan nyata di pasar, sehingga gelembung sering hanya dapat dikenali dengan pasti secara retrospektif, ketika terjadi penurunan harga secara tiba-tiba. Keadaan anjloknya harga disebut [[keruntuhan harga aset|keruntuhan]] (''crash'') atau "pecahnya gelembung". Fase [[boom ekonomi]] maupun [[resesi]] dalam suatu ekonomi gelembung adalah contoh-contoh dari mekanisme [[umpan balik positif]] yang membedakannya dari mekanisme [[umpan balik negatif]] yang menentukan [[harga keseimbangan]] dalam keadaan pasar normal. Harga-harga dalam gelembung ekonomi dapat berfluktuasi dengan tidak menentu, dan menjadi tidak mungkin untuk memprediksinya hanya berdasarkan [[penawaran dan permintaan]] saja.
 
Ahli ekonomi menggunakan istilah "gelembung" untuk peningkatan harga aset secara ekstrem berdasarkan harapan kenaikan harga dipada masa depan dan tanpa dukungan fundamental ekonomi, dan lazimnya diikuti kenyataan yang bertolak belakang dari harapan, dan anjloknya harga-harga.<ref>{{cite book |title=Reconcilable differences?: United States-Japan economic conflict |last=Bergsten |first=C. Fred |authorlink= |coauthors=Marcus Noland, Institute for International Economics |year=1993 |publisher=Peterson Institute |location= |isbn=0-8813-2129-X |page=46 |pages=</ref> [[Tulip mania]] di Belanda (1646) dan gelembung saham [[South Sea Company]] (1719-1720) adalah contoh tipikal dari gelembung spekulasi. Di [[Jepang]], [[penggelembungan harga aset di Jepang|penggelembungan harga aset]] terjadi pada akhir 1980-an.
 
== Contoh gelembung ekonomi ==