Noor Bersaudara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-di masa +pada masa)
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Di tahun +Pada tahun)
Baris 24:
[[The Beatles]], [[Sergio Mendez]] & Brazil'66 dan juga [[Pointer Sisters]] menjadi inspirasi awal bagi karakter musik dan terutama arrannsmen vokal pria-wanita khas Noor Besaudara yang beberapa saat setelah merilis album debut mereka " ditemukan" oleh [[Jack Lesmana]]. Jack langsung mempertemukan mereka dengan para musisi jazz seperti [[Perry Pattiselano]], Karim Suweleh, dan [[Benny Likumahuwa]], hingga menuju dapur rekaman. Hasilnya adalah salah satu master piece katalog Hidayat Records yang sering merilis album jazz dan musik tradisionalnya.
 
DiPada tahun yang sama (1977), Noor Bersaudara menyelesaikan album keduanya di label Hidayat Records. Album ini adalah sebagian rekaman lagu-lagu dari acara Nada & Improvisasi di TVRI yang saat itu sudah menggunakan sistim taping. Hanya dua buah lagu yang benar-benar direkam di studio yaitu Surat Undangan dan Kesepian, sehingga di kedua lagu tersebut Firzy dan Harry sudah tidak terlibat, karena sekolah ke Belanda.
 
Di album ini pula atas kesepakatan bersama, Jack Lesmana ingin memperkenalkan putranya, [[Indra Lesmana]] (10 tahun), yang memang berbakat di musik, menyumbangkan karangannya berjudul Kabur. Daya tarik dari album ini adalah diperkuat para musisi jazz, seperti Karim Suweileh, Benny Likumahua, dan Perry Pattisellano. Sehingga album ini lebih menonjol dan mempesona, bahkan dipuja penikmat musik jazz. Terbukti, majalah [[Rolling Stone|Rolling Stone Indonesia]] edisi Desember 2007 memuat sebagai urutan ke-88 dari 150 Album Indonesia Terbaik.