Musyawarah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fabi Fuu 76 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Fabi Fuu 76 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Musyawarah''' berasal dari kata Syawara yaitu berasal dari Bahasa Arab yang berarti berunding, urun rembuk atau mengatakan dan mengajukan sesuatu.Istilah-istilah lain dalam tata Negara Indonesia dan kehidupan modern tentang musyawarah dikenal dengan sebutan “syuro”, “rembug desa”, “kerapatan nagari” bahkan “demokrasi”. Kewajiban musyawarah hanya untuk urusan keduniawian. Jadi musyawarah adalah merupakan suatu upaya untuk memecahkan persoalan (mencari jalan keluar) guna mengambil keputusan bersama dalam penyelesaian atau pemecahan masalah yang menyangkut urusan keduniawian.<br />
[[Berkas:Panel Discussion 2.jpg|thumb|280px|sekelompok orang sedang bermusyawarah membicarakan sesuatu]]
<br />
Saat ini musyawarah selalu dikait-kaitkan dengan dunia politik, demokrasi.Bahkan hal tersebut tidak dapat dipisahkan , pada prinsipnya musyawarah adalah bagian dari demokrasi, dalam demokrasi pancasila penentuan hasil dilakukan dengan cara musyawarah mufakat dan jika terjadi kebuntuan yang berkepanjangan barulah dilakukan votting, jadi demokrasi tidaklah sama dengan votting.Cara votting cenderung dipilih oleh sebagian besar negara demokrasi karena lebih praktis, menghemat waktu dan lebih simpel daripada musyawarah yang berbelit-belit itulah sebabnya votting cenderung identik dengan demokrasi padahal votting sebenarnya adalah salah satu cara dalam mekanisme penentuan pendapat dalam sistem demokrasi.<br />
Baris 39 ⟶ 40:
|-
| Tidak membutuhkan akses internet karena bertemu secara langsung. || Membutuhkan akses internet karena diindonesia sendiri belum merata dalam hal pembangunan daerah.
|}<br />
Musyawarah online dan musyawarah langsung memiliki proposisi yang hampir sama tetapi musyawarah langsung berada sedikit diatas daripada musyawarah online.Pengetahuan yang didapat juga lebih banyak saat mereka melakukan musyawarah.Baik online maupun tatap muka akan membuka kesempatan peserta untuk dapat berpartisipasi dalam politik.Disaat kita berdiskusi dengan orang lain pasti kita memiliki gaya sendiri dalam mengungkapkan apa yang sedang kita bicarakan maka orang lain dapat melihat gestur tubuh kita yang menunjukkan diri kita itu sebenarnya sedang bersungguh-sungguh atau tidak.Hal ini yang tidak dapat ditemui dalam diskusi tatap muka.Namun adanya kelompok minoritas yang tidak didengar oleh anggota diskusi juga dapat membuat diskusi tidak berjalan semestinya,yang bersuara kecil dianggap sebagai suara sumbang dan tidak perlu untuk dikritisi.Hal seperti ini mengundang keprihatinan karena pada dasarnya semua memiliki hak yang sama dan tidak boleh terjadi perbedaan perlakuan.Biaya yang dikeluarkan untuk diskusi online dapat dikatakan murah bahkan gratis asalkan memiliki akses internet yang lancar.Waktu juga tidak terbuang sia-sia sehingga diskusi yang dijalani dapat berjalan intensif.<br />
<br />