Nicolas Steno: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
baru |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 27:
Ia berangkat ke [[Saumur]] dan bertemu dengan [[Melchisédech Thévenot]] dan [[Ole Borch]]. Steno pergi ke [[Montpellier]] dan bertemu [[Martin Lister]] dan [[William Croone]] yang memperkenalkan karya Steno kepada [[Royal Society]]. Di [[Pisa]], Steno bertemu [[Ferdinando II de' Medici, Adipati Agung Toscana|Adipati Agung Toscana]], yang mendukung seni dan ilmu pengetahuan. Steno diundang untuk tinggal di [[Palazzo Vecchio]], sebagai imbalannya ia harus mengadakan [[Kabinet keingintahuan]]. Steno pertama berangkat ke Roma dan menemui [[Alexander VII]] dan [[Marcello Malpighi]]. Sebagai seorang [[anatomis]] di rumah sakit, Steno berfokus pada [[sistem otot]] dan sifat [[kontraksi otot]]. Ia juga menjadi anggota [[Accademia del Cimento]] di [[Firenze]]. Seperti [[Vincenzio Viviani]], Steno menggunakan [[geometri]] untuk memperlihatkan bahwa otot yang berkontraksi mengubah bentuk otot tanpa mengubah [[volume]]nya.
==Sumbangan ilmiah==
===
{{main|
Selama menetap di Amsterdam, Steno menemukan struktur yang belum dideskripsikan sebelumnya, "''[[
===Paleontologi===
[[Image:Stenoshark.jpg|thumb|175px|Ilustrasi dari karya Steno tahun 1667 yang memperbandingkan gigi kepala hiu dengan gigi fosil]]
Pada bulan Oktober 1666, dua nelayan menangkap seekor [[hiu]] betina raksasa dekat kota [[Livorno]], dan [[Ferdinando II de' Medici]], Adipati Agung Toscana, memerintahkan kepalanya dikirim kepada Steno. Steno [[diseksi|membelah]] kepalanya dan empublikasikan penemuannya pada tahun 1667. Ia mencatat bahwa [[gigi hiu]] memiliki kesamaan dengan obyek batuan tertentu yang ditemukan di bawah formasi batuan, yang disebut para pendahulunya sebagai ''glossopetrae'' atau "batu lidah". Pemikir lama, seperti penulis [[Romawi Kuno]] [[Plinius si Tua]], dalam ''[[Sejarah Alam (Plinius)|Naturalis Historia]]'', menyatakan bahwa batu-batu itu jatuh dari langit atau dari [[Bulan]]. Pihak lainnya juga beropini, mengikuti pemikir lama, bahwa [[fosil]] secara alami tumbuh di dalam batuan. Pendahulu Steno, [[
Penelitian Steno terhadap gigi hiu memunculkan pertanyaan baginya tentang bagaimana benda padat bisa ditemukan di dalam benda padat lain, seperti batu atau lapisan batu. "Benda padat di dalam benda padat" yang menarik ketertarikan Steno bukan saja fosil, namun juga mineral, kristal, enkrustasi, pembuluh, dan bahkan seluruh lapisan batuan atau [[stratum|strata]]. Ia menerbitkan studi geologinya dalam ''De solido intra solidum naturaliter contento dissertationis prodromus'', atau ''Wacana pendahuluan untuk disertasi mengenai benda padat yang secara alami terkandung di dalam benda padat'' pada tahun 1669. Steno bukanlah yang pertama mengidentifikasi bahwa fosil berasal dari organisme hidup; pendahulunya, [[Robert Hooke]] dan [[John Ray]], juga menyatakan bahwa fosil adalah sisa-sisa organisme yang pernah hidup.
Baris 40:
===Geologi dan stratigrafi===
{{main|hukum superposisi|prinsip horizontalitas asli|prinsip kontinuitas lateral}}
Steno, dalam ''Dissertationis prodromus''-nya tahun 1669, menetapkan tiga prinsip ilmu [[stratigrafi]]: [[hukum superposisi]]: "...pada masa ketika stratum apapun terbentuk, semua materi yang ada di atasnya berupa cairan, dan, maka dari itu, ketika stratum paling bawah terbentuk, strata paling atas belum terbentuk"; [[prinsip horizontalitas asli]]: "Strata yang tegak lurus terhadap cakrawala atau condong ke cakrawala pernah paralel terhadap cakrawala"; [[prinsip kontinuitas lateral]]: "Material yang membentuk stratum apapun saling berhubungan di permukaan Bumi sampai ada benda padat lain yang menghalangi jalannya"; dan prinsip diskontinuitas
===Kristalografi===
Baris 46:
==Studi keagamaan==
Pikiran Steno yang bertanya-tanya juga mempengaruhi pandangan keagamaannya. Setelah dibesarkan dalam kepercayaan [[Lutheran]], ia langsung mempertanyaakn ajaran-ajarannya, sesuatu yang kelak menjadi masalah besar ketika berkonfrontasi dengan [[Katolik Roma]] ketika belajar di [[Firenze]]. Setelah melakukan studi teologi komparatif, termasuk membaca Bapa Gereja dan menggunakan kemampuan pengamatan alaminya, ia memutuskan bahwa Katolik memberikan nafkah yang lebih baik untuk keingintahuannya yang konstan. Steno pindah ke agama Katolik pada [[Hari
Steno berangkat ke Hongaria, Austria, dan pada musim semi 1670 ia tiba di Amsterdam. Di sana ia bertemu kawan lamanya, [[Jan Swammerdam]] dan [[Reinier de Graaf]]. Bersama [[Anna Maria van Schurman]] dan [[Antoinette Bourignon]], ia membicarakan topik-topik ilmiah dan religius. Kutipan berikut berasal dari sebuah pidato tahun 1673:
Baris 53:
Belum jelas apakah ia telah bertemu [[Nicolaes Wisen]], namun ia pernah membaca buku Witsen tentang pembangunan kapal. Pada tahun 1671, ia menduduki sebuah jabatan di Kopenhagen, tetapi menjanjikan [[Cosimo III de' Medici]] bahwa ia akan kembali ketika ia ditunjuk sebagai tutor untuk [[Ferdinando III de' Medici]]. Pada tahun 1675, Steno kembali ke Firenze dan ditahbiskan sebagai pendeta. [[Athanasius Kircher]] menanyakan apa alasan Steno. Steno meninggalkan ilmu pengetahuan dan menjadi salah seorang figur utama [[Kontra-Reformasi]].
Pada tahun setelah ia dijadikan uskup, dan mungkin terlibat dalam pelarangan terbitan [[Spinoza]],<ref>{{harvnb|Israel|2002|pp=251, 316}}</ref> ia
Pada tahunn 1684, Steno pindah ke [[Hamburg]] setelah bertengkar mengenai pemilihan uskup baru, [[Maximilian Henry dari Bavaria]]. Di sana, Steno kembali terlibat mempelajari otak dan sistem saraf bersama kawan lamanya [[Dirck Kerckring]]. Steno diundang ke [[Schwerin]], ketika sudah semakin jelas bahwa ia tidak diterima di Hamburg. Steno berpakaian seperti orang miskin berjubah tua. Ia menaiki gerobak terbuka dalam keadaan salju dan hujan. Bertahan hidup dengan roti dan bir selama empat hari seminggu, ia menjadi begitu kurus.<ref group=notes>On the other days there were never more than four courses plus a dessert, even though noblemen from the court often dined with him.</ref> Ketika Steno telah menyelesaikan misinya, beberapa tahun tugas sulit, ia ingin pulang ke Italia. Sebelum ia dapat pulang, Steno sakit keras, perutnya membengkak hari demi hari. Steno meninggal dunia di Jerman setelah cukup menderita. Jenazahnya dikirimkan oleh Kerckring ke Firenze dan dimakamkan di [[Basilika San Lorenzo, Firenze|Basilika San Lorenzo]] dekat pelindungnya, keluarga [[De' Medici]]. Pada tahun 1953, makamnya ditemukan, dan jenazahnya (tanpa tengkorak yang hilang) dimakamkan kembali setelah diarak keliling kota.<ref>{{cite web|url=http://himetop.wikidot.com/niels-stensen-chapel-in-san-lorenzo |title=Niels Stensen chapel in San Lorenzo - Himetop |publisher=Himetop.wikidot.com |date=2010-03-21 |accessdate=2012-01-11}}</ref>
==Beatifikasi==
Setelah meninggal dunia tahun 1686, Steno diangkat sebagai santo di [[Diosesan Katolik Roma Hildesheim|diosesan Hildesheim]].<ref name=NewCathEncy/> Kesalehan dan kebajikan Steno telah dinilai dengan keputusan berhak menjalani [[kanonisasi]]. Proses kanonisasinya dimulai di [[Osnabrück]] tahun 1938.<ref name=NewCathEncy/> Pada tahun 1953, jenazahnya [[Penggalian makam|digali]], dan dimakamkan kembali Capella Stenoniana, namun tanpa tengkorak yang hilang. Pemerintah Italia menyumbangkan sebuah sarkofagus Kristen abad ke-4 yang ditemukan di sungai [[Arno]].<ref name=NewCathEncy>{{harvnb|Scherz|2002}}</ref>Pada tahun 1988, ia [[beatifikasi|dinyatakan "beatus"]] – tahap pertama untuk dijadikan [[santo]] – oleh [[Paus Yohanes Paulus II]]. Ia sekarang dipanggil ''Blessed Nicolas Steno'' oleh para penganut Katolik.
==Peninggalan==
Baris 74:
*''Concerning Solids naturally contained within solids'' (1669)
*''Elementary Mylogical Specimens'' (1669)
*''Discours de Monsieur Stenon sur L'Anatomie du Cerveau'' ("
==Catatan kaki==
|