Hisab dan rukyat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rahmatdenas (bicara | kontrib) ←Membatalkan revisi 4750304 oleh 118.96.148.93 (Bicara) |
k Bot: Penggantian teks otomatis (- matahari + Matahari) |
||
Baris 1:
'''Hisab''' adalah perhitungan secara [[matematika|matematis]] dan [[astronomi]]s untuk menentukan posisi [[Bulan (satelit)|bulan]] dalam menentukan dimulainya awal bulan pada [[kalender Hijriyah]].
'''Rukyat''' adalah aktivitas mengamati visibilitas [[hilal]], yakni penampakan bulan sabit yang nampak pertama kali setelah terjadinya [[ijtimak]] ([[konjungsi]]). Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang atau dengan alat bantu optik seperti [[teleskop]]. Rukyat dilakukan setelah
Perlu diketahui bahwa dalam kalender Hijriyah, sebuah [[hari]] diawali sejak terbenamnya [[matahari]] waktu setempat, bukan saat tengah malam. Sementara penentuan awal [[bulan (kalender)]] tergantung pada penampakan (visibilitas) [[bulan (satelit)|bulan]]. Karena itu, satu bulan kalender Hijriyah dapat berumur 29 atau 30 hari.
== Hisab ==
'Hisab secara harfiah 'perhitungan''. Dalam dunia Islam istilah hisab sering digunakan dalam ilmu [[falak]] ([[astronomi]]) untuk memperkirakan posisi
Dalam Al-Qur'an surat [[Surah Yunus|Yunus]] (10) ayat 5 dikatakan bahwa Tuhan memang sengaja menjadikan
Karena ibadah-ibadah dalam Islam terkait langsung dengan posisi benda-benda langit (khususnya
Dewasa ini, metode hisab telah menggunakan komputer dengan tingkat presisi dan akurasi yang tinggi. Berbagai perangkat lunak (''software'') yang praktis juga telah ada. Hisab seringkali digunakan sebelum rukyat dilakukan. Salah satu hasil hisab adalah penentuan kapan [[ijtimak]] terjadi, yaitu saat
== Rukyat ==
Baris 18:
'''Rukyat''' adalah aktivitas mengamati visibilitas ''hilal'', yakni penampakan [[bulan sabit]] yang pertama kali tampak setelah terjadinya ijtimak. Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang, atau dengan alat bantu optik seperti [[teleskop]].
Aktivitas rukyat dilakukan pada saat menjelang terbenamnya
Namun demikian, tidak selamanya hilal dapat terlihat. Jika selang waktu antara ijtimak dengan terbenamnya
<ref>The Danjon Limit is French astronomer André Danjon's estimate of the smallest angular separation (center to center) between Sun and Moon at which a lunar crescent can be seen. Danjon set the value at about 7° based on the crescent observations available to him in the early 1930's. Despite the obvious difficulties of accurately interpreting a dim and slender Moon in a bright twilight sky, Danjon felt that the inability to detect crescents at smaller elongations was an intrinsic property of the Moon caused by the roughness of the lunar terrain preventing any direct sunlight striking the Moon's surface from being seen at smaller angles (even under the best of circumstances). More recent observations suggest, contrary to Danjon's conclusion, that this is mostly a perceptual problem, and that the sunlit crescent does not actually vanish (at least not at this angle) [http://the-moon.wikispaces.com/Danjon+Limit Danjon Limit].</ref>
Baris 50:
Awal bulan (kalender) Hijriyah terjadi jika:
* Pada saat
* Pada saat bulan terbenam, usia Bulan minimum 8 jam, dihitung sejak ijtimak.
|