Sosrobahu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 125.162.0.174 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Mimihitam
k Bot: Penggantian teks otomatis (-hidrolik +hidraulik)
Baris 13:
Di tengah masalah itu, Ir. [[Tjokorda Raka Sukawati]] mengajukan gagasan dengan membangun tiangnya dulu dan kemudian mengecor lengannya dalam posisi sejajar dengan jalur hijau, setelah itu diputar membentuk bahu. Hanya saja kendalanya adalah bagaimana cara memutarnya karena lengan itu nantinya seberat 480 ton.
 
== Inspirasi dari dongkrak hidrolikhidraulik mobil ==
 
Ketika Tjokorda memperbaiki kendaraannya, hidung mobil [[Mercedes-Benz|Mercedes]] buatan 1974-nya diangkat dengan dongkrak sehingga dua roda belakang bertumpu di lantai yang licin karena ceceran tumpahan oli secara tidak sengaja. Begitu mobil itu tersentuh, badan mobil berputar dengan sumbu batang dongkrak. Satu hal yang ia catat, dalam ilmu [[fisika]] dengan meniadakan gaya geseknya, benda seberat apa pun akan mudah digeser. Kejadian tadi memberikan inspirasi bahwa pompa hidrolikhidraulik bisa dipakai untuk mengangkat benda berat dan bila bertumpu pada permukaan yang licin, benda tersebut mudah digeser. Bayangan Tjokorda adalah menggeser lengan beton seberat 480 ton itu.
 
Kemudian Tjokorda membuat percobaan dengan membuat silinder bergaris tengah 20 cm yang dibuat sebagai dongkrak hidrolikhidraulik dan ditindih beban beton seberat 80 ton. Hasilnya bisa diangkat dan dapat berputar sedikit tetapi tidak bisa turun ketika dilepas. Ternyata dongkrak tersebut miring posisinya. Tjokorda kemudian menyempurnakannya. Posisinya ditentukan persis di titik berat lengan beton di atasnya.
 
Untuk membuat rancangan yang pas, dasar utama [[Hukum Pascal]] yang menyatakan: "''Bila zat cair pada ruang tertutup diberikan tekanan, maka tekanan akan diteruskan segala arah''". Zat cair yang digunakan adalah minyak oli ([[minyak pelumas]]). Bila tekanan P dimasukkan dalam ruang seluas A, maka akan menimbulkan gaya (F) sebesar P dikalikan A. Rumus itu digabungkan dengan beberapa parameter dan memberikan nama [[Rumus Sukawati]], sesuai namanya. Rumus ini orisinil idenya karena sampai saat itu belum ada buku yang membahasnya sebab memang tidak ada kebutuhannya.
Baris 28:
Setelah semua selesai, Tjokorda mengerjakan rancangan finalnya yakni sebuah landasan putar untuk lengan beton yang dinamai '''[[Landasan Putar Bebas Hambatan]]''' ('''LBPH'''). Bentuknya dua piringan (cakram) besi bergaris tengah 80 cm yang saling menangkup. Meski tebalnya 5 cm, piring dari [[besi]] cor FCD-50 itu mampu menahan beban 625 ton.
 
Ke dalam ruang di antara kedua piringan itu dipompakan minyak oli. Sebuah ''seal'' (penutup) karet menyekat rongga di antara tepian piring besi itu untuk menjaga minyak tak terdorong keluar, meski dalam tekanan tinggi. Lewat pipa kecil, minyak dalam tangkupan piring itu dihubungkan dengan sebuah pompoa hidrolikhidraulik. Sistem hidrolikhidraulik itu mampu mengangkat beban beban ketika diberikan tekanan 78 kg/cm<sup>2</sup>. Angka ini sebenarnya angka misteri bagi Tjokorda saat itu.
 
== Uji coba langsung di lapangan ==
Baris 34:
Secara teknik penemuan itu belum diuji coba karena waktu yang terbatas, namun ia yakin temuannya itu bisa bekerja. Tjokorda bahkan berani bertanggungjawab bila lengan beton jalan layang itu tidak bisa berputar.
 
Pada tanggal [[27 Juli]] [[1988]] pukul 10 malam waktu setempat ([[Jakarta]]), pompa hidrolikhidraulik dioperasikan hingga titik tekan 78 kg/cm<sup>2</sup>. Lengan ''pier head'' itu, meskipun ''bekesting''-nya telah dilepas, mengambang di atas atap ''pier shaft'' lalu dengan dorongan ringan sedikit saja, lengan beton raksasa itu berputar 90 derajat.
 
Ketika ''pier shaft'' itu sudah dalam posisi sempurna, secara perlahan minyak dipompa keluar dan lengan beton itumerapat ke tiangnya. Sistem LPBH itu dimatikan sehingga perlu alat berat untuk menggesernya. Namun demikian karena khawatir kontruksi itu bergeser, Tjokorda memancang delapan batang besi berdiameter 3,6 cm untuk memaku ''pier head'' ke ''pier shaft'' lewat lubang yang telah disiapkan. Kemudian satu demi satu alat LBPH itu diterapkan pada kontruksi beton lengan jembatan layang yang lain.