Kim Yu-shin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Di tahun +Pada tahun)
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-di tahun +pada tahun)
Baris 12:
 
== Awal Tahun ==
Kim Yushin merupakan putra Jenderal Kim Seohyeon dan Lady Manmyeong, yang merupakan putri Raja [[Jinheung dari Silla]]. Ia dilahirkan di [[Gyeyang]], kabupaten [[Jincheon]] dipada tahun 595, menjadi seorang prajurit [[Hwarang]] diusianya yang ke-15 dan mahir dalam berpedang dan merupakan seorang Gukseon (국선, 國仙; ketua Hwarang) pada saat ia berusia 18 tahun. Pada saat ia berusia 34 tahun, ia diberikan hak total di dalam memerintah pasukan militer Silla.
 
== Prestasi Militer ==
Keterlibatan militer Kim untuk yang pertama kalinya dipercaya terjadi disekitar tahun 629 M, dan lewat itu ia dengan cepat membuktikan kemampuannya sebagai seorang pejuang. Silla berada di dalam perselisihan beruntun dengan negara tetangganya di bagian barat, Baekje, atas wilayah. Ada kerugian dan keuntungan yang terjadi di antara kedua belah pihak, dan perselisihan tersebut berlangsung selama bertahun-tahun lamanya. Pada periode inilah dimana Kim terkenal lewat ranking-ranking militer, naik pangkat dan menjadi komandan yang terampil di lapangan.
 
[[Baekje]] dan [[Silla]] telah membentuk sebuah persekutuan untuk melawan kekuasaan [[Goguryeo]] dan keinginannya untuk mendorong ke arah selatan, dan bersama-sama mereka melancarkan serangan yang berhasil, Silla merebut wilayah bagian utara dan [[Baekje]] yang berada di bagian selatan dari [[Sungai Han]]. Namun Silla berhianat dan sebaliknya menyerang [[Baekje]] dalam usahanya untuk menuntut kedua wilayah tersebut untuk dirinya sendiri. Setelah penghianatan ini, Baekje bersekutu dengan [[Goguryeo]]. Ketika [[Goguryeo]] dan [[Baekje]] menyerang [[Silla]] dipada tahun 655, [[Silla]] menggabungkan kekuatannya dengan [[Dinasti Tang]] Cina untuk memerangi para penyerang itu. Meskipun tidak jelas ketika Kim pertama kali menjadi jenderal, ia pasti memerintah pasukan Silla pada saat itu. Akhirnya, dengan bantuan angkatan laut [[Silla]] dan 13,000 pasukan Tang, Kim menyerang ibukota Baekje, [[Sabi]], dipada tahun 660, di dalam salah satu perang yang paling terkenal di zaman itu, [[Pertempuran Hwangsanbeol]].
 
Para pembela [[Baekje]] dipimpin tak lain lagi yaitu oleh Jenderal [[Gyebaek]], meskipun pasukan [[Baekje]] ada sebanyak 5,000 orang dan bukan tandingan dari para prajurit Kim, yang jumlahnya sekitar 10 kali lipat banyaknya. [[Baekje]], yang telah mengalami problem politik internal, remuk. Pasukan Kim [[Silla]] dan persekutuannya dengan Tang sekarang berpindah ke [[Goguryeo]] dari 2 arah, dan dipada tahun 661 mereka menyerang yang tampaknya dapat ditembus, kerajaan [[Goguryeo]], namun dapat ditangkis. Serangan ini sepertinya melemahkan [[Goguryeo]]. Pada tahun 667 ofensif lain dilancarkan dipada tahun 668, akhirnya dapat menghancurkan [[Goguryeo]].
 
[[Silla]] masih harus menaklukkan berbagai kantong-kantong perlawanan, namun usaha mereka kemudian difokuskan untuk memastikan bahwa mereka adalah sekutu Tang tidak memperpanjang menyambut mereka di semenanjung Malaka. Setelah beberapa konflik yang sulit, [[Silla]] akhirnya mendesak pasukan Tang menyatukan semenanjung dibawah pemerintahan mereka.
Baris 29:
Ada banyak cerita mengenai Kim Yushin. Konon ia pernah diperintahkan untuk mengatasi pemberontakan, namun pasukannya menolak untuk berperang karena mereka melihat sebuah bintang besar yang jatuh dari langit dan menganggap ini adalah sebuah firasat yang buruk. Untuk memulihkan rasa kepercayaan diri pasukannya, Jenderal menggunakan [[layang-layang]] yang besar untuk menerbangkan bola api ke langit. Para pasukannya melihat bintang kembali ke langit, bereli dan mengalahkan pemberontakan tersebut. Hal ini juga menghubungkan bagaimana cerdiknya Jenderal Kim yang menggunakan layangan sebagai alat komunikasi di antara para pasukannya ketika mereka telah dipisahkan dari pulau-pulau dan tanah daratan. Kisah lain berhubungan dengan bagaimana, ketika [[Silla]] bersekutu dengan [[Dinasti Tang|Tang]] melawan [[Baekje]], sebuah argumen pecah di antara komandan Kim dan So Jung-Bang, seorang jenderal Tang. Karena argumen tersebut membesar menjadi sebuah potensial konfrontasi berdarah, konon pedang Kim melompat keluar dari sarungnya ke dalam tangannya. Karena pedang tersebut merupakan sebilah pedang pejuang yang dipercaya adalah sukmanya, kejadian ini sangat menakutkan jenderal Tang general yang membuatnya segera meminta maaf kepada para pejabat [[Silla]].
 
Insiden seperti ini membuat Tang kagum pada Hwarang, dan yang berarti dipada tahun-tahun berikutnya, ketika diminta oleh kaisar Tang untuk menyerang [[Silla]], para jenderal Tang menolaknya, mengakui bahwa meskipun [[Silla]] merupakan kerajaan kecil, namun kerajaan itu tidak dapat dikalahkan.
 
== Tahun Terakhirnya ==
Di sepanjang hidupnya Kim Yushin merasa bahwa [[Baekje]], [[Goguryeo]], dan Silla tidak seharusnya negara-negara yang terpisah akan tetapi bersatu. Ia dianggap sebagai kekuatan pendorong di dalam unifikasi [[Semenanjung Korea]], dan yang paking terkenal di antara para jenderal di dalam perang penyatuan [[Tiga Kerajaan Korea|Tiga Kerajaan]].
 
Kim Yushin diberikan penghargaan yang sangat hebat atas prestasi-prestasinya di dalam kampanye. Pada tahun 668, Raja Munmu menganugerahinya gelar perhargaan ''Taedaegakgan'' (태대각간, 太大角干), sesuatu seperti "Kepala-Sub yang Hebat." Ia kabarnya menerima sebuah desa yang terdiri lebih dari 500 keluarga, dan dipada tahun 669 ia diberikan sekitar 142 peternakan kuda terpisah, yang tersebar di seluruh kerajaan. Ia meninggal 4 tahun kemudian, meninggalkan 10 orang anak.
 
Kim Yushin hidup sampai ia berusia 79 tahun dan dianggap sebagai salah satu dari jenderal yang paling terkenal dan master di dalam ilmu [[pedang Korea]] di dalam sejarah Korea. Ia merupakan fokus dari sejumlah kisah dan legenda, dan akrab dengan sebagian besar rakyat Korea dari usianya yang sangat dini. Diikuti dengan kematiannya dipada tahun 673, Jenderal Kim dianugerahi gelar penghargaan Raja Heungmu, dan dimakamkan di kaki [[Gunung Songhwa]], dekat [[Gyeongju]] di bagian tenggara Korea, di dalam sebuah makam yang megah layaknya seperti makam raja-raja.
 
== Warisan ==