HIV/AIDS di Afrika: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Analisa +Analisis)
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-di tahun +pada tahun)
Baris 81:
Inisiatif [[3 by 5]] yang dicanangkan oleh [[WHO]] dimaksudkan untuk memberikan terapi ARV kepada 3 juta orang hingga pada akhir tahun 2005. Organisasi kemanusiaan internasional melakukan berbagai usaha pendekatan untuk mendorong pengembangan produksi obat generik di negara-negara berkembang -- secepatnya untuk jangka pendek dan secara perlahan tetapi berkelanjutan untuk jangka panjang -- dengan menggunakan dana dari inisiatif 3-by-5 ini.
 
Inisiatif AIDS dari Amerika Serikat, [[PEPFAR]] <ref>[http://www.pepfar.gov/about/ US State Dept: About PEPFAR]</ref>, memusatkan dua per tiga dari keseluruhan sumber dayanya untuk AIDS di Afrika. Mulai dari tahun 2004, pengeluarannya untuk proyek di seluruh dunia naik dari $2.3 juta menjadi $3.3 juta dipada tahun 2006. Tingkat pemberian bantuan sebesar $4 juta sedang dipermohonkan untuk tahun 2007. <ref>[http://www.state.gov/s/gac/rl/fs/2006/67325.htm PEPFAR: Making a Difference: Funding (June 2006)]</ref>
 
Proyek [[DREAM]], yang dimotori oleh [[Community of Sant'Egidio]] telah terbukti menjadi salah satu cara pemberian akses perawatan gratis menggunakan obat [[generik]] [[HAART]] bagi kalangan tidak mampu dalam jumlah banyak: Sejauh ini, 5,000 orang telah menerima perawatan, terutama di Mozambique; tetapi program ini juga sedang disosialisasikan di berbagai negara: Malawi, Guinea, Tanzania dan lain-lain. Walaupun gratis, program ini mempunyai tujuan untuk memberikan perawatan yang terbaik, memberikan pilihan obat yang lengkap ([[HAART]]) dan tes darah secara berkala sesuai dengan standar Eropa. Program ini juga dihubungkan dengan program perbaikan gizi serta memberikan penyuluhan dan bimbingan pemeliharaan kebersihan lingkungan (sanitasi). Penyuluhan dan pembimbingan ini dilakukan oleh para relawan (dan juga mereka yang mengidap HIV yang hendak membantu). Program ini berhasil mendorong pasien-pasien baru untuk mengikuti dan datang pada hari-hari yang ditentukan. Angka keikutsertaan program ini sangat tinggi (94%).
Baris 87:
== Analisis Regional ==
=== Afrika Tengah/Timur ===
Dalam hal ini Afrika timur dan tengah terdiri atas: [[Uganda]], [[Kenya]], [[Tanzania]], [[Republik Demokratik Kongo]], [[Republik Kongo]], [[Gabon]], [[Guinea Khatulistiwa]], [[Republik Afrika Tengah]], [[Rwanda]], [[Burundi]], [[Ethiopia]] dan [[Eritrea]]. Pada tahun 1982, [[Uganda]] adalah negara pertama di wilayah ini yang menyatakan adanya kasus HIV. Setelah itu [[Kenya]] dipada tahun 1984 dan [[Tanzania]] pada tahun 1985.
 
{|
Baris 121:
|}
 
Beberapa tempat di Afrika Timur mulai menunjukkan adanya penurunan yang signifikan dalam prevalensi infeksi HIV. Di awal tahun 1990an, 13% dari seluruh penduduk Uganda dinyatakan positif HIV. Angka ini sudah berkurang menjadi 4.1% pada tahun 2003. Bukti-bukti yang ada juga menunjukkan kemungkinan bahwa keadaan sudah mulai membaik di [[Kenya]]: angka pervalensi HIV turun dari 13.6% dipada tahun 1998 menjadi 9.4% dipada tahun 2002. Data dari [[Ethiopia]] dan [[Burundi]] juga menunjukkan perbaikan keadaan. Akan tetapi, secara keseluruhan, angka prevalensi masih tetap tinggi. Masih terlalu dini untuk menyatakan bahwa epidemik di negara-negara ini sudah teratasi secara permanen.
 
Sekitar pertengahan tahun 1980an, hampir semua negara di daerah ini telah membentuk program pendidikan mengenai AIDS, bersama dengan [[WHO]] dan Organisasi Non Pemerintah interasional. Program tersebut biasanya mengajarkan ABC pencegahan HIV: kombinasi antara (A) Abstience (tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah), (B) Be Faithful (jika sudah menikah, hanya berhubungan seks dengan pasangannya saja), dan (C) menggunakan kondom. Usaha dari kampanye ini sepertinya sudah membuahkan hasil. Di [[Uganda]], tingkat kesadaran AIDS adalah 99% dan lebih dari 3 di antara setiap 5 penduduk Uganda dapat menyebutkan dua atau lebih cara-cara pencegahan AIDS. Penduduk usia muda juga tampak menunda kali pertama mereka melakukan hubungan seks.
Baris 134:
Angka prevalensi terendah di Afrika Barat terdapat di Chad, Niger, Mali dan Mauritania; sedangkan negara-negara yang memiliki angka prevalensi tertinggi di Afrika Barat adalah: Brukina Faso, Pantai Gading, dan Nigeria. Nigeria dicatat sebagai negara dengan angka prevalensi tertinggi kedua setelah [[Afrika Selatan]]. Akan tetapi angka infeksi (yaitu jumlah pasien dibandingkan dengan jumlah populasi secara keseluruhan) jauh lebih rendah daripada Afrika Selatan yaitu sekitar 7% (dibandingkan dengan angka prevalensi Afrika Selatan yang hampir mendekati angka 30%).
 
Pendorong utama penyebaran infeksi di daerah ini adalah prostitusi. Di [[Accra]], ibu kota [[Ghana]], 80% infeksi HIV pada populasi pria muda disebabkan oleh hubungan yang dilakukan dengan wanita-wanita pekerja seks. Di [[Niger]], prevalensi HIV tingkat nasional pada populasi dewasa adalah 1% dipada tahun 2003, akan tetapi survei yang dilakukan pada pekerja seks di berbagai daerah menunjukkan adanya angka infeksi HIV antara 9 dan 38%.
 
=== Afrika Bagian Selatan ===