Kassian Cephas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Denisugandi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-di tahun +pada tahun); kosmetik perubahan
Baris 2:
'''Kassian Cephas''' ([[15 Februari]] [[1844]] - [[1912]]) dapat dianggap sebagai pelopor fotografi Indonesia. Ia adalah seorang pribumi yang kemudian diangkat anak oleh pasangan Adrianus Schalk dan Eta Philipina Kreeft. Nama Kassian Cephas mulai terlacak dengan karya fotografi tertuanya buatan tahun [[1875]].
 
Cephas lahir dari pasangan Kartodrono dan Minah. Ada juga yang mengatakan bahwa ia adalah anak angkat dari orang Belanda yang bernama Frederik Bernard Fr. Schalk. Cephas banyak menghabiskan masa kanak-kanaknya di rumah Christina Petronella Steven. Cephas mulai belajar menjadi fotografer profesional pada tahun [[1860-an]]. Ia sempat magang pada [[Isidore van Kinsbergen]], fotografer yang bekerja di [[Jawa Tengah]] sekitar tahun [[1863]]-[[1875]]. Tapi berita kematian Cephas dipada tahun 1912 menyebutkan bahwa ia belajar fotografi kepada seseorang yang bernama [[Simon Willem Camerik]].
 
Publikasi luas foto-foto Cephas dimulai pada tahun [[1888]] ketika ia membantu membuat foto-foto untuk buku karya [[Isaäc Groneman]], seorang [[dokter]] yang banyak membuat buku-buku tentang [[budaya Jawa]], yang berjudul: ''In den Kedaton te Jogjakarta''. Pada buku karya [[Isaac Groneman|Groneman]] yang lain: ''De Garebeg's te Ngajogjakarta'', karya-karya foto Cephas juga ada disitu.
Baris 46:
 
1885
Bergabung di Vereeneging voor Oudheid-, Land-, Taal- en Volkenkunde te Jogjakarta. (Persatuan untuk Arkeologi, Geografi, Bahasa dan Etnograpfi Yogyakarta) yang didirikan oleh Isaac Groenaman.
 
28 Juni 1866
Baris 55:
 
30 Januari 1881
Farez, lahir. Tahun selanjutnya, 4 Juli 1881 Josef, lahir.
 
1877
Baris 88:
 
1890-1891
Cephas memotret bagian dasar candi Borobudur hingga mendapatkan 164 foto, terdiri dari 160 relief dan 4 foto yang memperlihatkan keseluruhan struktur bangunan. Untuk proyek ini, Cephas memperhitungkan, akan membutuhkan 300 foto untuk memotret keselurhan candi. Karena menggunakan teknik rekam dry plate gelatin, maka dibutuhkan waktu setengah jam untuk setiap kali pemotretan, hingga total keselurhan waktu yang dibutuhkan adalah 150 jam, atau 30 hari pengerjaan, untuk setiap lima jam setiap harinya.
 
1899
Baris 94:
 
Pada tahun yang sama, mendapatkan anugerah “Orange-Nassau” bersama
Isaac Groneman atas hasil karyanya melakukan pemotretan budaya dan antropologi Jawa.
 
1902
Baris 100:
 
1903
Cephas pensiun dan menjadi abdi dalem di keraton sebagai mediasi untuk pengiriman pesan surat. Aktifitas memotret dilanjutkan oleh Sem
 
16 Nopember 1911