Toar dan Lumimuut: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-analisa +analisis)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-kearah +ke arah)
Baris 354:
''Si Lumimu’ut sumarulah un Amian-talikuzan''
 
Artinya : Dan Lumimu’ut lalu berdiri kearahke arah barat-latu
 
''Si Walian Menginalei kasi’I, ta’an zei’ si Torona''
Baris 367:
''Ni’itu Sia Sumaru-mo kasi’I sanaera, lumele si Karema''
 
Artinya : karena itu dia menghadap lagi kearahke arah yang lain, Karema membujuk (dalam doa-nya)
 
 
Baris 437:
''Niko To’ar yah Lumampang kumakan''
 
Artinya : Dan Engkau To’ar, berjalanlah kearahke arah kanan
 
Niko Lumimu’ut Lumampang Kumawi’i
Baris 540:
 
 
Hanya satu orang penulis bangsa barat yang menganalisis Mitos Minahasa Toar dan Lumimuut secara ilmiah yakni J.Alb.T.Schwarz melalui bukunya “ Tontemboansche Teksten “ terbitan thn.1907 . Penulis J.Albt.T.Schwarz berkesimpulan bahwa mitos Toar dan LumimuutMinahasa sebenarnya ingin menggambarkan ilmu Astrologi pengetahuan bumi dan jagat raya Matahari, bulan , Bintang-bintang yang selalu sangat menarik bagi umat manusia zaman purba. Bahwa cerita Toar berjalan kekanan dan Lumimuut berjalan kekiri yang membuat mereka berpisah kearahke arah yang berlawanan, sebenarnya ingin menggambarkan rotasi perjalanan Matahari. Matahari terbit di timur nampak Matahari menjauhi bumi naik keatas langit dan kemudian pada sore hari Matahari terbenam di barat mendekati atau bertemu lagi dengan Bumi. Pada cerita mitos di kisahkan bahwa Toar dan Lumimuut berpisah dengan berjalan ke-arah yang berlawanan kemudian disuatu tempat yang bernama Tingkolongan mereka berdua bertemu lagi untuk menyamakan kedua tongkat mereka apakah sama tinggi. Karena tidak sama tinggi itu menjadi penyebab status Toar yang tadinya anak lalu kelak berubah jadi suami
 
Ketika Matahari terbit nampak Toar ( Dewa Matahari) keluar dari perut bumi ( dewi bumi Lumimuut) gejala alam ini menempatkan Toar ber-status ''anak''. Pada sore hari Matahari ( Dewa Matahari Toar) terbenam dan nampak masuk kedalam perut Bumi ( dewi Bumi Lumimuut) hingga nampak seperti berhubungan badan dengan bumi dan gejala alam ini menempatkan Toar ber-status sebagai ''suami'' . Dari penggambaran rotasi posisi Matahari dan bumi inilah lahir cerita mitos IBU kawin dengan ANAK ketika Bumi mendapat personifikasi manusia menjadi “Dewi Bumi” LUMIMU^UT asal kata LU^UT yang artinya berkeringat karena bumi pada pagi hari selalu ber-embun yang di anggap keringat bumi, Matahari mendapat Personifikasi TOAR yang artinya akan kita dapatkan pada Mitos Toar dan Lumimuut lainnya dalam bentuk nyanyian “ Mangorai”.