|motto = ''Sawahlunto Kota Wisata Tambang Yang Berbudaya''
|image_skyline = Pusat Kebudayaan SawahluntoKota_Sawahlunto_pada_malam_hari.jpg
|imagesize =
|image_caption = [[Gedung Pusat Kebudayaan Sawahlunto]]
|image_flag =
|image_blank_emblem = Lambang Kota Sawahlunto.jpg
Baris 85:
== Geografi ==
Bentang alam kota Sawahlunto terbentukmemiliki olehketinggian perbukitanyang terjalsangat bervariasi, landaiyaitu danantara dataran250 dengan ketinggian 250meter –sampai 650 mmeter di atas permukaan laut. BentanganBagian alam dengan perbukitan terjal merupakan faktor pembatas dalam pengembangan tata wilayahutara kota ini,dimanamemiliki sebelumnya pusat kota lama terletak pada daerah[[topografi]] yang landai dan sempit serta memanjang dengan luas 5.8 km². Sedangkan kawasanrelatif datar yangmeski relatif lebar terdapatberada pada kecamatansebuah [[Talawi, Sawahlunto|Talawilembah]], wilayahterutama inidaerah terbentangyang daridilalui utaraoleh keBatang selatanLunto, sementaradimana padadi bagiansekitar utara[[sungai]] yanginilah bergelombangdibentuknya pemukiman dan relatiffasilitas-fasilitas datar,umum kawasanyang berpendudukdidirikan banyaksejak beradamasa pada[[Hindia-Belanda|pemerintahan kawasanHindia dengan ketinggian 100 – 500 m di atas permukaan lautBelanda]]. Sedangkan kawasan yang terletak pada bagian [[timur]] dan selatan, memiliki [[topografiselatan]] wilayahkota yangini relatif curam (dengan kemiringan lebih dari 40%).
Kota Sawahlunto terdiri dari kawasan [[hutan lindung]] (26,5%) dan kawasan budidaya (73,5%). Sedangkan untuk penggunaan tanah yang dominan adalah untuk perkebunan campuran (34,1%), hutan lebat dan belukar (19,5%), serta kawasan [[danau]] akibat bekas galian penambangan [[batu bara]] (0,2%).