Ekonomi Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 61:
Dampaknya adalah program ini menjadi salah satu sumber defisit keuangan. Beban defisit anggaran Belanja pada 1952 sebanyak 3 Miliar rupiah ditambah sisa defisit anggaran tahun sebelumnya sebesar 1,7 miliar rupiah. Sehingga menteri keuangan Jusuf Wibisono memberikan bantuan kredit khususnya pada pengusaha dan pedagang nasional dari golongan ekonomi lemah sehingga masih terdapat para pengusaha pribumi sebagai produsen yang dapat menghemat devisa dengan mengurangi volume impor.
 
==== Nasionalisasi [[De Javasche Bank]] ====
Seiring meningkatnya rasa nasionalisme maka pada akhir tahun [[1951]] pemerintah Indonesia melakukan nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia. Awalnya terdapat peraturan bahwa mengenai pemberian kredit harus dikonsultasikan pada pemerintah Belanda. Hal ini menghambat pemerintah dalam menjalankan kebijakan ekonomi dan moneter. Tujuannya adalah untuk menaikkan pendapatan dan menurunkan biaya ekspor, serta melakukan penghematan secara drastis. Perubahan mengenai nasionalisasi De Javasche Bank menjadi [[Bank Indonesia]] sebagai bank sentral dan bank sirkulasi diumumkan pada tanggal [[15 Desember]] 1951 berdasarkan Undang-undang No. 24 tahun 1951.