Toledot: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Toledot''' ({{lang-he|תּוֹלְדֹת}}, {{Strong|1=''to-le-dot''|2=08435}}) adalah kata yang diterjemahkan dalam [[Alkitab]] [[bahasa Indonesia]] [[Terjemahan Baru]] dengan kata “riwayat”, “keturunan” atau “riwayat keturunan” (dalam {{lang-en|"''These are the generations of …''"}}. Sejumlah pakar, misalnya P.J. Wiseman, melihat penggunaan kata ini untuk menunjukkan pembagian internal Kitab Kejadian. Wiseman mendasarkan pendapatnya dari pengalamannya mengikuti ekspedisi penggalian di daerah Mesopotamia pada pertengahan abad ke-20 bersama Sir Leonard Woolley di daerah Ur (diyakini sebagai tempat asal [[Abraham]]), dan Professor S. Langdon di Kish, serta diskusi mengenai metoda penulisan kuno dengan para pakar (terutama Professor Cyril Gadd). <ref name=”Mackey”"Mackey">Damien F. Mackey. The First Book of Moses and the 'toledot' of Genesis</ref>Menurutnya, Kitab Kejadian disusun dengan cara paling kuno yaitu menggunakan kerangka pengulangan frasa, yang terdiri dari 2 jenis: (1) Frasa ''Colophon'' dan (2) Frasa ''Kata kunci'' yang penting dari frasa pertama.<ref name=”Wiseman_Clues”>Wiseman, P.J., 'Clues to Creation in Genesis'</ref>
 
==Metoda serupa di peradaban lain==
Baris 34:
==Kata kunci==
Bagian penting setelah “toledot colophon” di sepanjang kitab Kejadian adalah kata kunci. Ini merupakan bukti penguat bahwa catatan ini ditulis dalam sejumlah lempengan sesuai tradisi kuno. Di Babel kuno, misalnya, jikalau catatan itu berukuran panjang dan membutuhkan lebih dari satu lempengan, maka biasanya:
"setiap#Setiap rangkaian lempengan diberi satu “judul”;.
(a)
"dipakai#Dipakai “kata kunci” untuk memastikan bahwa tiap lempengan itu dibaca dalam urutan yang benar”benar.<ref name=”Wiseman_Ancient”"Wiseman_Ancient"/>
"setiap rangkaian lempengan diberi satu “judul”;
(b)
"dipakai “kata kunci” untuk memastikan bahwa tiap lempengan itu dibaca dalam urutan yang benar”<ref name=”Wiseman_Ancient”/>
 
Pula, colophon itu sering menyertakan nama penulis dan tanggal penulisan. Hal ini juga ditemukan di kitab Kejadian, yang merupakan bukti bahwa kitab ini disusun pada zaman kuno. Sedemikian murninya penyampaian tulisan itu sampai ke zaman sekarang, sehingga kita masih dapat menemukan struktur penulisan purba di dalamnya<ref name=”Wiseman_Ancient”"Wiseman_Ancient"/> Sistem kata kunci ini dapat dilihat dari pengulangan kata yang berhubungan dengan awal dan akhir suatu lempengan yang menjadi bagian dari Kitab Kejadian:
 
Kejadian Kata Kunci
1:1 "GodAllah createdmenciptakan thelangit heavensdan and the earthbumi"
2:4 "LordTuhan GodAllah mademenjadikan thebumi heavensdan and the earthlangit"
2:4 "Whenpada theywaktu were createddiciptakan"
5:2 "Whenpada they were createdwaktu...diciptakan"
6:10 "ShemSem, Ham anddan JaphethYafet"
10:1 "ShemSem, Ham anddan JaphethYafet"
10:32 "Aftersetelah theair Floodbah itu"
11:10 "Aftersetelah theair Floodbah itu"
11:26 "Abram, Nahor anddan Haran"
11:27 "Abram, Nahor anddan Haran"
25:12 "Abraham'sanak sonAbraham"
25:19 "Abraham'sanak sonAbraham"
36:1 "WhoEsau isyaitu Edom"
36:8 "WhoEsau isitulah Edom"
36:9 "FatherEsau, ofbapa theorang EdomitesEdom"
36:43 "FatherEsau, ofbapa theorang EdomitesEdom"
 
Pengulangan frasa ini terletak tepat dimana suatu lempengan berawal dan berakhir, yang sangat mirip dengan metoda penulisan di Babel, karena pengaturan ini memungkinkan perangkaian seluruh lempengan itu menjadi satu.. Pengulangan frasa, terutama yang berhubungan dengan kolofon tidak mungkin suatu kebetulan, dan terkubur di dalam naskah kitab Kejadian tanpa disadari arti pentingnya..<ref name=”Wiseman_Ancient”/>
 
Pengulangan frasa ini terletak tepat dimana suatu lempengan berawal dan berakhir, yang sangat mirip dengan metoda penulisan di Babel, karena pengaturan ini memungkinkan perangkaian seluruh lempengan itu menjadi satu.. Pengulangan frasa, terutama yang berhubungan dengan kolofon tidak mungkin suatu kebetulan, dan terkubur di dalam naskah kitab Kejadian tanpa disadari arti pentingnya..<ref name=”Wiseman_Ancient”"Wiseman_Ancient"/>
Judul dan penanggalan lempengan
 
===Judul dan penanggalan lempengan===
Pada lempengan dengan [[kuneiform|tulisan paku (cuneiformkuneiform)]], '''judul''' diambil dari kata pertama catatan itu. Dengan cara serupa, orang Israel menyebut setiap dari 5 kitab pertama [[Alkitab Ibrani|Alkitab mereka]] (yang sama dengan= [[Perjanjian Lama]] di [[Alkitab]] [[Kristen]]) dengan judul yang diambil dari kata-kata pembuka, misalnya Kitab Kejadian disebut 'BeresyithBereisyit', kata bahasa Ibrani untuk “pada mulanya”. Wiseman menerangkan dengan teliti bahwa praktek ini dilakukan untuk mengidentifikasi beberapa lempengan merupakan satu rangkaian, karena beberapa kata pertama mereka diulangi dalam colofon (atau halaman judul) lempengan berikutnya., mirip dengan cara penulisan judul suatu bab di bagian atas dari tiap halaman bab itu pada buku-buku modern. Dengan cara inilah rangkaian lempengan-lempengan yang membentuk kitab Kejadian dapat dihubungkan satu dengan yang lain.<ref name="Wiseman_Ancient"/>
 
Disamping judul, lempengan juga mengandung tanggal, sebagaimana juga ditemukan di prasasti lain.<ref>Wiseman, Ancient, 82. On the subject of date formulas, see Francis R. Steele, The Date Formulae of Shu-Ilishu of Isin in BASOR, No. 122, April 1951, p. 45-49. Pengarang menyebut 10 contoh.</ref> Setelah catatan ditulis dan nama penulis diterakan, juga menjadi kebiasaan untuk memberi tanggal sederhana. Baru kemudian hal ini dihubungkan dengan tahun pemerintahan raja.
 
Suatu penanggalan penulisan dapat dilihat di lempengan kedua yang berakhir di {{Alkitab|Kejadian 5:1.}}: "Inilah riwayatdaftar keturunan Adam, pada hariwaktu Allahmanusia menciptakanitu manusiadiciptakan oleh Allah".<ref name="Wiseman_Ancient"/> Selain itu juga penanggalan dikaitkan dengan tempat dimana penulis tinggal saat itu, misalnya:
 
KejadianKitab Kejadian; Penanggalan
25:11 "Anddan IsaacIshak dweltdiam bydekat Beer-lahaisumur Lahai-roiRoi"
36:8 "Andmenetaplah Esau dweltdi in Mountpegunungan Seir"
37:1 "[Yakub] diam di negeri penumpangan ayahnya, yakni di tanah Kanaan"
37:1 "And Jacob dwelt in the land wherein his father sojourned ...".
Jelaslah bahwa kemurnian catatan itu yang telah diturunkan berabad-abad dengan teliti, dibuktikan dengan adanya sistem penulisan kuno yang masih nyata sampai sekarang. Dapat disimpulkan bahwa catatan-catatan ini ditulis dalam lempengan tanah liat yang membentuk rangkaian dari Kejadian 1:1 sampai 37:1, sebagaimana yang kita baca sampai saat ini.
Baris 80 ⟶ 76:
Dalam cerita air bah, Graf-Wellhausen mengidentifikasi 2 narator, sedangkan Jean Astruc menemukan 3 narator dalam catatan Kejadian pasal 7. Dari toledot di akhir pasal itu, dilihat bahwa lempengan 4 ditulis dan dimiliki oleh ketiga putra Nuh, yaitu Sem, Ham dan Yafet. Jadi merupakan catatan saksi mata, apalagi karena mereka termasuk 8 orang yang benar-benar mengalami hal itu. Jean Astruc melihat bahwa ada 3 “kisah” yang berulang dalam cerita air bah ini, misalnya:
Kejadian 7
18: "Ketika air itu makin bertambah-tambah dan naik dengan hebatnya di atas bumi...".
18: "And the waters prevailed, and were increased greatly upon the earth".
19: "Dan air itu sangat hebatnya bertambah-tambah meliputi bumi...".
19: "And the waters prevailed exceedingly upon the earth".
20: "Sampai 15 hasta di atasnya bertambah-tambah air itu..."
20: "Fifteen cubits upwards did the waters prevail".
Juga:
21: "Lalu mati binasalah segala yang hidup, yang bergerak di bumi..."
21: "And all flesh died that moved upon the face of the earth".
22: "Matilah segala yang ada nafas hidup dalam hidungnya, segala yang ada di darat.".
22: "All in whose nostrils was the breath of life and all that was in the dry land died".
23: "Demikianlah dihapuskan Allah segala yang ada, segala yang di muka bumi".
23: "And every living substance was destroyed".
Hal in dapat dijelaskan dari 2 fakta penting yang dikemukakan oleh Wiseman:
#Akhir dari lempengan ini menunjukkan lebih dari satu orang yang menulis kisah ini., "karena inilah sejarah "ketiga putra Nuh".
#KisahBerbagai inipengulangan sendiridalam kisah ini mencerminkan kesaksian sejumlah saksi mata.<ref name="Wiseman_Ancient"/>
Sejumlah pakar beranggapan cerita ini meminjam dari mitos Babel, tetapi dari perbandingan kedua dokumen iniitu dengan cerita Alkitab, nyatalah bahwa dokumen dari Alkitab lebih sederhana dan berisi fakta yang lebih konkrit daripada kisah supernatural di dokumen Babel.
 
==Riwayat Yusuf==
Baris 100 ⟶ 96:
{{reflist|2}}
 
[[Kategori|Kitab Kejadian]]
[[Kategori|Perjanjian Lama]]
[[Kategori:Parsyah]]
[[Category:Weekly Torah readings]]
 
[[de:Toledot]]