Toledot: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 57:
|-
|-
|{{Alkitab|Kejadian 1:1}}||"Allah menciptakan langit dan bumi"
|-
|{{Alkitab|Kejadian 2:4}}||"Tuhan Allah menjadikan bumi dan langit"
|-
|{{Alkitab|Kejadian 2:4}}||"pada waktu diciptakan"
|-
|{{Alkitab|Kejadian 5:2}}||"pada waktu...diciptakan"
|-
|{{Alkitab|Kejadian 6:10}}||"Sem, Ham dan Yafet"
|-
|{{Alkitab|Kejadian 10:1}}||"Sem, Ham dan Yafet"
|-
|{{Alkitab|Kejadian 10:32}}||"setelah air bah itu"
|-
|{{Alkitab|Kejadian 11:10}}||"setelah air bah itu"
|-
|{{Alkitab|Kejadian 11:26}}||"Abram, Nahor dan Haran"
|-
|{{Alkitab|Kejadian 11:27}}||"Abram, Nahor dan Haran"
|-
|{{Alkitab|Kejadian 25:12}}||"anak Abraham"
|-
|{{Alkitab|Kejadian 25:19}}||"anak Abraham"
|-
|{{Alkitab|Kejadian 36:1}}||"Esau yaitu Edom"
|-
|{{Alkitab|Kejadian 36:8}}||"Esau itulah Edom"
|-
|{{Alkitab|Kejadian 36:9}}||"Esau, bapa orang Edom"
|-
|{{Alkitab|Kejadian 36:43}}||"Esau, bapa orang Edom"
|}
Pengulangan frasa ini diduga terletak tepat dimana suatu lempengan berawal dan berakhir, yang sangat mirip dengan metoda penulisan di Babel, karena pengaturan ini memungkinkan perangkaian seluruh lempengan itu menjadi satu.. Pengulangan frasa, terutama yang berhubungan dengan kolofon tidak mungkin suatu kebetulan, dan terkubur di dalam naskah kitab Kejadian tanpa disadari arti pentingnya..<ref name="Wiseman_Ancient"/>
Baris 94:
Pada lempengan dengan [[kuneiform|tulisan paku (kuneiform)]], '''judul''' diambil dari kata pertama catatan itu. Dengan cara serupa, orang Israel menyebut setiap dari 5 kitab pertama [[Alkitab Ibrani]] (= [[Perjanjian Lama]] di [[Alkitab]] [[Kristen]]) dengan judul yang diambil dari kata-kata pembuka, misalnya Kitab Kejadian disebut 'Bereisyit', kata bahasa Ibrani untuk “pada mulanya”. Wiseman menerangkan dengan teliti bahwa praktek ini dilakukan untuk mengidentifikasi beberapa lempengan merupakan satu rangkaian, karena beberapa kata pertama mereka diulangi dalam colofon (atau halaman judul) lempengan berikutnya., mirip dengan cara penulisan judul suatu bab di bagian atas dari tiap halaman bab itu pada buku-buku modern. Dengan cara inilah rangkaian lempengan-lempengan yang membentuk kitab Kejadian dapat dihubungkan satu dengan yang lain.<ref name="Wiseman_Ancient"/>
 
Disamping judul, lempengan juga mengandung tanggal, sebagaimana juga ditemukan di prasasti lain.<ref>Wiseman, Ancient, 82. OnMengenai theformula subjectpenulisan of date formulastanggal, seelihat: Francis R. Steele, The Date Formulae of Shu-Ilishu of Isin in BASOR, No. 122, April 1951, p. 45-49. Pengarang menyebut 10 contoh.</ref> Setelah catatan ditulis dan nama penulis diterakan, juga menjadi kebiasaan untuk memberi tanggal sederhana. Baru kemudian hal ini dihubungkan dengan tahun pemerintahan raja.
 
SuatuSatu penanggalancontoh perhitungan waktu penulisan dapat dilihat di lempengan kedua yang berakhir di {{Alkitab|Kejadian 5:1}}: "Inilah daftar keturunan Adam, pada waktu manusia itu diciptakan oleh Allah".<ref name="Wiseman_Ancient"/> Selain itu, jugaperhitungan penanggalanwaktu dapat dikaitkan dengan tempat dimanadi mana penulis tinggal saat itu, misalnya:
{|class=prettytable
 
|-
Kitab Kejadian; Penanggalan
!Ayat Alkitab!!Catatan Tempat
25:11 "dan Ishak diam dekat sumur Lahai-Roi"
|-
36:8 "menetaplah Esau di pegunungan Seir"
|{{Alkitab|Kejadian 25:11 }}||"dan Ishak diam dekat sumur Lahai-Roi"
37:1 "[Yakub] diam di negeri penumpangan ayahnya, yakni di tanah Kanaan"
|-
|{{Alkitab|Kejadian 36:8 }}||"menetaplah Esau di pegunungan Seir"
|-
|{{Alkitab|Kejadian 37:1 }}||"[Yakub] diam di negeri penumpangan ayahnya, yakni di tanah Kanaan"
|}
Jelaslah bahwa kemurnian catatan itu yang telah diturunkan berabad-abad dengan teliti, dibuktikan dengan adanya sistem penulisan kuno yang masih nyata sampai sekarang. Dapat disimpulkan bahwa catatan-catatan ini ditulis dalam lempengan tanah liat yang membentuk rangkaian dari Kejadian 1:1 sampai 37:1, sebagaimana yang kita baca sampai saat ini.
 
==Kisah Air Bah==
Dalam cerita air bah, Graf-Wellhausen mengidentifikasi 2 narator, sedangkan Jean Astruc menemukan 3 narator dalam catatan Kejadian pasal 7. Dari toledot di akhir pasal itu, dilihat bahwa lempengan 4 ditulis dan dimiliki oleh ketiga putra Nuh, yaitu Sem, Ham dan Yafet. Jadi merupakan catatan saksi mata, apalagi karena mereka termasuk 8 orang yang benar-benar mengalami hal itu. Jean Astruc melihat bahwa ada 3 “kisah” yang berulang dalam cerita air bah ini, misalnya pada [[Kejadian 7]]:<br>
*{{Alkitab|Kejadian 7:18}}: "Ketika <u>air</u> itu makin <u>bertambah-tambah</u> dan naik dengan hebatnya di atas bumi...".
[[Kejadian 7]] ayat
*18{{Alkitab|Kejadian 7:19}}: "KetikaDan <u>air</u> itu makinsangat hebatnya <u>bertambah-tambah</u> dan naik dengan hebatnya di atasmeliputi bumi...".
*19{{Alkitab|Kejadian 7:20}}: "DanSampai air15 ituhasta sangatdi hebatnyaatasnya <u>bertambah-tambah</u> meliputi<u>air</u> bumiitu...".
*20: "Sampai 15 hasta di atasnya bertambah-tambah air itu..."
Juga:
*{{Alkitab|Kejadian 7:21}}: "Lalu <u>mati</u> binasalah <u>segala yang hidup</u>, yang bergerak di <u>bumi</u>..."
*{{Alkitab|Kejadian 7:22}}: "Matilah<u>Mati</u>lah segala yang ada nafas <u>hidup</u> dalam hidungnya, <u>segala yang ada</u> di darat.".
*{{Alkitab|Kejadian 7:23}}: "Demikianlah dihapuskan Allah <u>segala yang ada</u>, segala yang di muka <u>bumi</u>".
Hal in dapat dijelaskan dari 2 fakta penting yang dikemukakan oleh Wiseman:
#Akhir dari lempengan ini menunjukkan lebih dari satu orang yang menulis kisah ini, karena inilah sejarah "ketiga putra Nuh".