Wiro, Bayat, Klaten: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
TjBot (bicara | kontrib)
k Bot menambahkan: kode pos
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 16:
Desa Wiro berpotensi menjadi desa pariwisata,suasana khas pedesaan masih sangat terasa dan terdapat berbagai hal yang menarik, mulai dari bumi perkemahan dengan lokasi di pegunungan dukuh Tugurejo, mancing di kali yang melintasi desa Wiro, bercocok tanam baik di sawah maupun ladang, ikut ngarit,ngluku, memupuk tanaman dengan petani, bermain permainan tradisional, berlatih nari dengan mbakyu Utami, nginang bersama nenek-nenek, memintal benang di rumahnya Bu Marni-Bunardi ataupun ikut ronda dengan bapak-bapaknya.
 
Hasil pertanian yang utama selain padi adalah tembakau, cabai keriting, terong, ceme, jagung dan kedelai. yang menarik di desa ini ada Blumbang (kolam) yang tidak pernah habis airnya walaupun dimusim kering, letaknya di desa ngruweng, disamping itu terdapat SMP Negeri 3 Bayat yang berkualitas tinggi, sehingga banyak orang tua yang rumahnya jauh dari Desa Wiro, berkenan menyekolahkan anaknya di SMP N 3 Bayat ini.,kesenian di desa ini pun juga sangat kental,dari seni musik tradisional hingga musik religi seperti Laras Madyo di dukuh Wiro dan Seni hadroh di Nruweng dan di Jonggrangan
 
Jika lebaran datang, maka desa ini kental dengan tradisi kenduri terutama di dukuh Jonggrangan Jaya, kue apem pasti tidak akan ketinggalan, sembari kita bermaaf-maafan kitapun diperbolehkan makan tumpeng yang telah disediakan.
Baris 23:
 
{{kelurahan-stub}}
 
 
[[jv:Wira, Bayat, Klathèn]]