Pasukan Rasyidin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alagos (bicara | kontrib)
Alagos (bicara | kontrib)
Baris 37:
 
Pelindung kepala pasukan Rasyidin meliputi helm bersepuh, ada yang berbentuk bulat dan ada yang berbentuk runcing, mirip dengan helm perak Kekaisaran Sassaniyah. Helm yang berbentuk bulat, disebut juga ‘’Baidah’’ ("Telur"), adalah jenis helm standar Bizantium awal yang terdiri atas dua bagian. Sementara helm lancip merupakan helm dari daerah Asia Tengah yang disebut ‘’Tarikah’’. Pasukan Rasyidin memakai [[Zirah cincin|zirah cincin]] untuk melindungi wajah dan leher, bisa sebagai [[aventail]] dari helm atau sebagai [[koif]] zirah cincin seperti yang dipakai oleh pasukan Romawi-Bizantium sejak abad ke-5. Bagian wajah seringkali ditutup sebagian dengan menggunakan sebagian [[serban]], yang juga berguna untuk melindungi dari angin gurun yang kuat.
 
Pada awalnya, pasukan Rasyidin menggunakan [[Zirah sisik|zirah sisik kulit]] yang diperkuat atau [[zirah lamelar]], yang kedua jenis itu diproduksi di [[Yaman]], Irak, dan di sepanjang [[Teluk Persia]]. Ketika pasukan Rasyidin mulai menaklukan kekaisaran-kekaisaran tetangganya, mereka menjadi lebih suka menggunakan zirah cincin, yang biasanya diperoleh dengan cara mengambil dari musuh sebagai bagian dari [[Rampasan perang|harta rampasan]]. Baju zirah ini dikenal sebagai ''Dir'' dan terbuka sebagian di bawah dada. Supaya tidak karatan, baju zirah itu secara rutin dipoles dan disimpan dalam cairan campuran pasir dan minyak.<ref>Yarmouk 636, Conquest of Syria by David Nicolle</ref>
Prajurit infantri mengenakan lebih banyak baju zirah daripada prajurit berkuda.
Disebutkan juga bahwa ada prajurit yang mengenakan dua lapis baju zirah (dir’ayn), lapisan yang kedua biasanya lebhh pendek dan seringkali dibuat dari kain atau kulit.
 
== Catatan kaki ==