Pembicaraan:Psikologi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 19:
Benarkan pernyataan bahwa parapsikologi tidak secara eksplisit disebutkan sebagai cabang psikologi? Mari kita lihat pernyataan dibawah ini
However, there are other reasons. For me it is a question of reminding myself, and others, of the potential of humankind. It is greatly satisfying to participate in research as well as to teach students about what may be the most exciting possibilities of the human mind. It does not matter if we are talking about ESP scores in the lab or reports of spontaneous cases. Regardless of the final explanation we will be learning something about the abilities of the mind to process information in what now seem to us to be unconventional ways. This will certainly extend our current knowledge. Furthermore, I see parapsychology as part of the emerging field of positive psychology, a psychology devoted to growth and strengths, to positive abilities. (Aspinwall & Staudinger, 2003).
Transpersonal psychology concerned with ultimate values (psi performance), unitive consciousness (clairvoyance, telepathy), mystical experience (clairvoyance, telepathy), spirit (non material force), cosmic consciousness (clairvoyance, telepathy, precognition), and transcendent phenomena
Jadi pernyataan parapsikologi adalah bagian dari psikologi adalah pernyataan yang benar dan jujur tapi ternyata ada orang yang memfitnah hal tersebut. Mengapa masih terjadi fitnah tersebut? Kartoatmodjo (1995) mengemukakan apabila diluar negeri banyak sarjana dari berbagai disiplin ilmu tertarik untuk studi di bidang parapsikologi dan mereka memiliki laboratorium untuk meneliti gejala-gejala paranormal, maka dalam hal ini bangsa dan negara Indonesia masih jauh ketinggalan.
Baris 33:
Kartoatmodjo, S. Parapsikologi: Paragnosi, parergi dan data paranormal. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
Baris 49 ⟶ 48:
:* Penelitian parapsikologi memang membutuhkan banyak biaya, membutuhkan pemahaman serta penguasaan psikologi eksprimen yang kuat dan saat ini berkembang hanya di negara maju. Lalu apakah anda sudah memahami penelitian eksperimental parapsikologi bung kusyadi? Pola pikir saya jelas seperti seorang calon sarjana dari negara maju walaupun S1 dari dalam negeri.
:* Di Indonesia sendiri misalnya saya ambil contoh di Universitas Indonesia penelitian awal parapsikologi sudah ditelaah oleh dosennya seperti Ibu Noesjirwan, Pak Bastaman dan dalam tugas akhir para mahasiswanya pun dipersilahkan untuk meneliti topik2 parapsikologi. Parapsikologi bahkan sudah berkembang di Bali berkat jasa psikiater Ibu Luh Ketut Suryani dari Universitas Udayana bekerjasama dengan Universitas Edinburgh.
:* Saya selalu menyajikan tentang parapsikologi dari sumber yang tepat dan terpercaya seperti American Psychological Association ,
Baris 59 ⟶ 58:
Kihlstrom, F.J. 2000. ''Parapsychology''. In Kazdin, A,E. ''Encylopedia of Psychology''. Volume 8. Washington DC: American Psychological Association
Baris 77 ⟶ 74:
Kihlstrom, F.J. 2000. Parapsychology. In Kazdin, A,E. Encylopedia of Psychology. Volume 8. Washington DC: American Psychological Association
Di sini, kita bukan dua kubu yang mempertahankan pendapat salah satu pihak. Kita dan para pengguna wikipedia lainnya bersama-sama menyunting artikel sebaik mungkin. Tidak perlu menunggu masukan saya atau orang lain, karena penyuntingan di sini sifatnya sukarela. Silakan saja anda sunting artikel ini dengan mempertimbangkan [[WP:NPOV|sudut pandang netral]]. Juga tidak perlu terpaku di artikel ini saja, bila berminat anda dapat membuat artikel lebih lengkap tentang [[parapsikologi]] dalam artikel tersendiri dengan tetap menggunakan sudut pandang netral. -- [[Pengguna:Kusyadi|Kusyadi]] <small>([[Pembicaraan pengguna:Kusyadi|bicara]])</small> 02:50, 9 Desember 2008 (UTC)
Baris 89 ⟶ 85:
==Parapsikologi==
Salam kenal serenity. Begini, saya menyatakan parapsikologi adalah cabang psikologi utamanya diambil dari ensikopledia psikologi terbitan American Psychological Association (APA), psikologi positif terbitan APA,
Baris 105 ⟶ 100:
Himpunan Psikologi Indonesia. 2005. ''Kode etik psikologi Indonesia'': ''Pedoman pelaksanaan kode etik psikologi Indonesia''. Jakarta: Himpunan Psikologi Indonesia.
Lebih baik terjun dulu ke dunia parapsikologi yang sebenarnya dari pada copy paste ilmu dari orang lain tanpa praktek itu nama jarkoni ( bisa ngajari engga bisa ngelakoni ) saya adalah pengamat ilmu metafisika, spiritual, al hikmah, fengshui, primbon dll. ternyata bisa merasakan ilmu parapsikologi. kalau cuman baca buku saja engga bakalan masuk 100% harus punya teman dan pengalaman. baru boleh ngomong. kalau masih binggung ikut dong komunitas biar ada teman share ( Gus Sholeh)
|