Leila Salikha Chudori: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
WL23 Wulan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
WL23 Wulan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
 
{{rapikan|date=2012}}
'''Leila Salikha Chudori''' ({{lahirmati|[[Jakarta]]|12|12|1962}}) adalah [[penulis]][[ Indonesia]] yang menghasilkan berbagai karya [[cerita pendek]], [[novel]], dan skenario drama televisi.<ref name="leila1">Horison Sastra Indonesia 2: Kitab Cerita Pendek, Majalah Sastra Horison & Kaki Langit bekerja sama dengan The Ford Foundationm Edisi 2001, Hal 603, ISBN 979-96342-4-5</ref> Leila S. Chudori bercerita tentang kejujuran, keyakinan, dan tekad, prinsip dan pengorbanan. Mendapat pengaruh dari bacaan-bacaan dari buku-buku yang disebutnya dalam cerpen-cerpennya yang kita ketahui dari riwayat hidupnya ialah [[Franz Kafka]], pengarang [[Jerman]] yang mempertanyakan eksistensi manusia, [[Dostoyewsky]] pengarang klasik [[Rusia]] yang menggerek jauk ke dalam jiwa manusia. [[D.H Lawrence]] pengarang [[Inggris]] yang memperjuangkan kebebasan mutlak nurani manusia, pengarang [[Irlandia]] [[James Joyce]], yang terkenal dengan romannya [[Ullysses]]. Suatu pelaksanaan proses kreatif '''Stream of Consciousnes''', [[Herman Jesse]], [[Freud]], [[Erich Fromm]], [[A.S. Neill]]. Maka tidak mengherankan apabila Leila S. Chudori memperlihatkan tokoh-tokoh cerita yang mempunyai kesadaran yang dalam dan hasrat jiwa yang bebas merdeka. Leila S. Chudori pun tak asing dengan [[Baratayudha]], [[Ramayana]] dari dunia pewayangan. Leila S. Chudori juga menggunakan imajinasinya untuk meruyak ruang dan waktu, penuh ilusi dan halusinasi, angan-angan dan khayalan. Leila melukiskan kejadian-kejadian secara pararel dan simultan, berbaur susup menyusup untuk saling memperkuat kesan pengalaman dan penghayatan. Leila juga mensejajarkan pengalaman pribadi, membaurkannya dengan cerita mitologi. Dengan teknik pembauran seperti ini, terjadi dimensi baru dalam pengaluran cerita. Satu hal lain yang istimewa dalam cerpen-cerpen Leila bahwa dia tidak ragu-ragu menceritakan hal-hal yang tabu bagi masyarakat tradisional. Gaya cerita Leila S. Chudori intelektual sekaligus puitis. Banyak idiom dan metafor baru di samping pandangan falsafi baru karena pengungkapan yang baru.<ref name="leila2">Malam Terakhir: Kumpulan Cerpen, Leila S.Chudori. Pengantar H.B. Jassin. Pustaka Utama Grafiti, 1989, Jakarta. Halaman viii-x. Kata Pengantar H.B. Jassin, ISBN 979-444-078-7</ref>
 
Baris 17:
Pada tahun [[2009]], Leila S. Chudori meluncurkan buku kumpulan cerpen terbarunya '''9 dari Nadira''' (yang oleh banyak kritikus sastra dianggap sebagai novel) dan penerbitan ulang buku '''Malam Terakhir''' oleh [[Kepustakaan Populer Gramedia]] (KPG) yang dilangsir oleh [[harian Kompas]] sebagai “kembalinya anak emas sastra Indonesia” <ref name="leila15">Kompas, 13 Desember 2009</ref>. Dengan terbitnya kembali karya baru Leila, maka pada bulan Desember 2011, ia diundang menghadiri '''Asia Pacific Literary Symposium''' di [[Perth]] <ref name="leila16">westerlycentre.uwa.edu.au/news-and-events/2011_symposium/guest-writers</ref>; [[Winternachten Literary Festival]] yang diadakan '''Writers Unlimited''', [[Den Haag Belanda]]pada bulan Januari 2012, dan Acara Sastra Soirée Leila Chudori yang diselenggarakan Asosiasi Indonesia-Prancis di Paris, Pasar Malam juga pada bulan Januari [[2012]].<ref name="leila17">pasarmalam.free.fr</ref>
 
===Buku===
*Kelopak-kelopak yang Berguguran
*Malam Terakhir:Kumpulan Cerpen'
*Bahasa!Kumpulan Tulisan di Majalah Tempo oleh Amarzan Loebis, Goenawan Mohamad, Leila S. Chudori (Editor), Bambang Bujono (Editor)
*9 dari Nadira
== Referensi ==
{{reflist}}