Shorinji Kempo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k r2.6.4) (bot Menambah: ms:Shorinji kempo |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 12:
| country =
| creator = [[Doshin So]]
| parenthood =
| famous_pract =
| olympic = Tidak
Baris 28:
== Kempo dan Budhisme ==
<gallery>
Berkas:shorinjikempo1.jpg|International Logo 1947-2005
Berkas:shorinjikempo.jpg|International Logo 2005- Sekarang
Berkas:Perkemi.jpg|Logo [[Perkemi]] 2005- Sekarang
</gallery>
Sekilas orang berkesimpulan bahwa bela diri Kempo berasal dari daratan [[China]]. Anggapan ini tidaklah semuanya benar. Kira-kira tahun [[550 SM]], pendeta Buddha yang ke-28, Dharma Taishi, pindah dari tempat tinggalnya di [[Baramon]], India ke daratan China. Beliau menetap di sebuah kuil yang bernama ''Siau Liem Sie'' atau dikenali dengan nama ''Shaolin'' yang terletak di [[Provinsi]] Kwa - Nam. Dalam perjalanannya dan pengembaraannya Dharma Taishi menyebarkan ajaran agama Budha. Tidak sedikit tantangan, ancaman dan hinaan yang dialaminya, bahkan nyaris merenggut jiwanya. Dari pengalaman-pengalaman timbulah anggapan dalam dirinya bahwa seorang calon Bikshu sebaiknya juga melatih ketahanan jasmaninya, disamping membersihkan rohaninya untuk mencapai [[nirwana]] setelah bersemedi. Dalam ajaran agama Budha, dikatakan bahwa hidup itu berasal dari "kosong" atau "tiada". Namun oleh Dharma Taishi dilengkapinya, bahwa tiada gunanya menjadi "kosong" atau "tiada" atau "suci" jika tidak bisa membela sesama manusia yang ditimpa kemalangan. Selama di India, Dharma Taishi pernah belajar indo Kempo (silat India), karena banyaknya tantangan yang dihadapi dalam pengembaraannya di Cina maka ia mempelajari pula berbagai aliran silat China Kuno.
Selama bertapa 9 tahun ia bertekad menyusun ilmu bela diri yang akan dimasukkan sebagai syarat dan mata pelajaran bagi calon pendeta Budha. Sejak itu ilmu beladiri yang ditemukannya telah menjadi bagian pendidikan keagamaan pada [[Zen Budhisme]]. Dharma tetap beranggapan bahwa semua pengikutnya haruslah berfisik kuat guna melanjutkan usaha menyebarluaskan ajaran agama Budha yang cukup berat itu.
|