Salak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Brendnews (bicara | kontrib)
Brendnews (bicara | kontrib)
Baris 29:
[[Berkas:Salacca M 071117-1092 ipb.jpg|thumb|left|150px|Karangan bunga jantan.]]
Kebanyakan berumah dua (''dioesis''), karangan [[bunga]] terletak dalam tongkol majemuk yang muncul di ketiak daun, bertangkai, mula-mula tertutup oleh seludang, yang belakangan mengering dan mengurai menjadi serupa serabut. Tongkol bunga jantan 50-100 cm panjangnya, terdiri atas 4-12 bulir [[silinder|silindris]] yang masing-masing panjangnya antara 7-15 cm, dengan banyak bunga kemerahan terletak di ketiak sisik-sisik yang tersusun rapat. Tongkol bunga betina 20-30 cm, bertangkai panjang, terdiri atas 1-3 bulir yang panjangnya mencapai 10 cm.
[http://kripikpondoh.blogspot.com/2012/02/salak-pondoh-garden-pakem-sleman.html Salak pondoh khas Sleman], diantara beberapa macam jenis salak yang telah diakui oleh masyarakat pekebun salak di Indonesia, karena kualitas buahnya yang manis dan besar-besar. Ini semua karena lahan tanahnya sangat subur.
[[Buah]] tipe buah batu berbentuk segitiga agak bulat atau bulat telur terbalik, runcing di pangkalnya dan membulat di ujungnya, panjang 2,5-10 cm, terbungkus oleh sisik-sisik berwarna kuning coklat sampai coklat merah mengkilap yang tersusun seperti [[genting]], dengan banyak duri kecil yang mudah putus di ujung masing-masing sisik. Dinding buah tengah (''sarkotesta'') tebal berdaging, kuning krem sampai keputihan; berasa manis, [[asam|masam]], atau [[sepat]]. Biji 1-3 butir, coklat hingga kehitaman, keras, 2-3 cm panjangnya.<ref name=steenis1981_137>[[Cornelis Gijsbert Gerrit Jan van Steenis|Steenis, CGGJ van]]. 1981. ''Flora, untuk sekolah di Indonesia''. PT Pradnya Paramita, Jakarta. Hal. 137.</ref>, <ref name=verheij_362-366>Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). 1997. ''Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-buahan yang dapat dimakan''. PROSEA – Gramedia, Jakarta. Hal 362-366. ISBN 979-511-672-2.</ref>