Nafsu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Victoriano (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Farras (bicara | kontrib)
+
Baris 1:
[[File:Jheronimus_Bosch_Table_of_the_Mortal_Sins_%28Luxuria%29.jpg|thumb|right|280px|Detail: ''Luxuria'' (Hawa Nafsu), dalam ''[[The Seven Deadly Sins and the Four Last Things]]'', oleh [[Hieronymus Bosch]].]]
{{wikify}}'''Hawa nafsu''' terdiri dari dua kata: hawa (الهوى) dan nafsu (النفس).
 
'''Hawa nafsu''' adalah sebuah kekuatan emosional yang langsung berkaitan dengan pemikiran atau fantasi tentang hasrat seseorang, biasanya berkenaan dengan seks.<ref>Richard Lazarus with Bernice N Lazarus, ''Passion and Reason: Making Sense of Our Emotions'', 1994, New York: Oxford University Press ISBN 978-0195104615</ref>
"Dalam bahasa Melayu, 'nafsu' bermakna keinginan, kecenderungan atau dorongan hati yang kuat. Jika ditambah dengan kata hawa (=hawa nafsu), biasanya dikaitkan dengan dorongan hati yang kuat untuk melakukan perkara yang tidak baik. Adakalanya bermakna selera, jika dihubungkan dengan makanan. Nafsu syahwat pula berarti keberahian atau keinginan bersetubuh.<ref>Syafrein Effendi Usman dan Norain Ishak, ''Nafsu dan Perkahwinan'', halaman 1, Penerbitan Kintan Sdn Bhd, Kuala Lumpur, 1992.</ref>"
 
==Dalam agama==
"Ketiga-tiga perkataan ini (hawa, nafsu dan syahwat) berasal dari bahasa Arab:
===Islam===
"Hawa nafsu" terdiri dari dua kata: ''hawa'' (الهوى) dan ''nafsu'' (النفس).
 
Dalam bahasa Melayu, 'nafsu' bermakna keinginan, kecenderungan atau dorongan hati yang kuat. Jika ditambah dengan kata hawa (=hawa nafsu), biasanya dikaitkan dengan dorongan hati yang kuat untuk melakukan perkara yang tidak baik. Adakalanya bermakna selera, jika dihubungkan dengan makanan. Nafsu syahwat pula berarti keberahian atau keinginan bersetubuh.<ref>Syafrein Effendi Usman dan Norain Ishak, ''Nafsu dan Perkahwinan'', halaman 1, Penerbitan Kintan Sdn Bhd, Kuala Lumpur, 1992.</ref>
'''Hawa''' (الهوى): sangat cinta; kehendak.
 
Ketiga perkataan ini (hawa, nafsu dan syahwat) berasal dari bahasa Arab:
'''Nafsu''' (النفس): roh; nyawa; jiwa; tubuh; diri seseorang; kehendak; niat; selera; usaha.
*'''Hawa''' (الهوى): sangat cinta; kehendak
*'''Nafsu''' (النفس): roh; nyawa; jiwa; tubuh; diri seseorang; kehendak; niat; selera; usaha
*'''Syahwat''' (الشهوة): keinginan untuk mendapatkan yang lazat; berahi.<ref>''Ibid''., dikutip dengan izin</ref>"
 
Ada sekolompok orang menganggap hawa nafsu sebagai "syaitan yang bersemayam di dalam diri manusia," yang bertugas untuk mengusung manusia kepada kefasikan atau pengingkaran. Mengikuti hawa nafsu akan membawa manusia kepada kerusakan. Akibat pemuasan nafsu jauh lebih mahal ketimbang kenikmatan yang didapat darinya. Hawa nafsu yang tidak dapat dikendalikan juga dapat merusak potensi diri seseorang.
'''Syahwat''' (الشهوة): keinginan untuk mendapatkan yang lazat; berahi.<ref>''Ibid''., dikutip dengan izin</ref>"
 
Sebenarnya setiap orang diciptakan dengan potensi diri yang luar biasa, tetapi hawa nafsu dapat menghambat potensi itu muncul kepermukaan. Potensi yang dimaksud di sini adalah potensi untuk menciptakan keadilan, ketenteraman, keamanan, kesejahteraan, persatuan dan hal-hal baik lainnya. Namun karena hambatan nafsu yang ada pada diri seseorang potensi-potensi tadi tidak dapat muncul kepermukan (dalam realita kehidupan). Maka dari itu mensucikan diri atau mengendalikan hawa nafsu adalah keharusan bagi siapa saja yang menghendaki keseimbangan, kebahagian dalam hidupnya karena hanya dengan berjalan di jalur-jalur yang benar sajalah menusia dapat mencapai hal tersebut.
Ada sekolompok orang menganggap hawa nafsu sebagai "syaitan yang bersemayam di dalam diri manusia," yang bertugas untuk mengusung manusia kepada kefasikan atau pengingkaran.
 
==Lihat pula==
Mengikuti hawa nafsu akan membawa manusia kepada kerusakan. Akibat pemuasan nafsu jauh lebih mahal ketimbang kenikmatan yang didapat darinya. Hawa nafsu yang tidak dapat dikendalikan juga dapat merusak potensi diri seseorang.
*[[Konkupisensi]]
*[[Kam]]
*[[Kama]]
*[[Libido]]
*[[Cinta]]
*[[Masturbasi]]
*[[Tujuh Dosa Mematikan]]
*:*'''Hawa nafsu'''
*:*[[Iri hati]]
*:*[[Kerakusan]]
*:*[[Ketamakan]]
*:*[[Kesombongan]]
*:*[[Kemalasan]]
*:*[[Kemarahan]]
*[[Ketertarikan seksual]]
 
==Bahan bacaan==
Sebenarnya setiap orang diciptakan dengan potensi diri yang luar biasa, tetapi hawa nafsu dapat menghambat potensi itu muncul kepermukaan. Potensi yang dimaksud di sini adalah potensi untuk menciptakan keadilan, ketenteraman, keamanan, kesejahteraan, persatuan dan hal-hal baik lainnya.
* Froböse, Gabriele, Rolf Froböse, and Michael Gross (translator). [http://www.rsc.org/Publishing/Books/0854048677.asp ''Lust and Love: Is it more than Chemistry?''] Royal Society of Chemistry, 2006. ISBN 0-85404-867-7.
 
== Catatan kaki ==
Namun karena hambatan nafsu yang ada pada diri seseorang potensi-potensi tadi tidak dapat muncul kepermukan (dalam realita kehidupan). Maka dari itu mensucikan diri atau mengendalikan hawa nafsu adalah keharusan bagi siapa saja yang menghendaki keseimbangan, kebahagian dalam hidupnya karena hanya dengan berjalan di jalur-jalur yang benar sajalah menusia dapat mencapai hal tersebut.
{{Reflist}}
 
== Pranala luar ==
<!--Bagaimana mengatasi hawa nafsu-->
{{Wiktionary|lust}}
<!--*MILIKI IMAN-->
*[http://www.npr.org/display_pages/features/feature_1672463.html "The Seven Deadly Sins: Lust"] [[National Public Radio]] feature
<!--Nafsu dapat diasumsikan dengan sebuah tarikan, tarikan ke suatu arah, di mana arah yang dituju adalah adalah kemaksiatan yang berujung kepada kehancuran. Kehidupan dunia dengan segala keindahannya adalah pemicu hidupnya hawa nafsu, yang dalam pandangan manusia nampak begitu indah penuh pesona dan daya tarik.
*[http://www.crosswalk.com/1245943/ "A New Look at Lust: The Secular View"]
<!--Sementara itu tujuan setiap orang adalah kebahagian abadi, dan ini berada pada ujung yang berlawanan, tidak berada pada jalur-jalur pemuasan hawa nafsu. Maka dari itu untuk mengalahkan hawa nafsu akan menjadi pekerjaan yang akan sangat berat. Harus ada pesona lain atau keindahan lain yang dapat memalingkan manusia dari daya tarik nafsu, dan daya tarik itu adalah kebenaran. Maka Beriman kepada kebenaran adalah langkah awal untuk mengalahkan nafsu
*[http://www.newadvent.org/cathen/09438a.htm The Catholic Encyclopedia: Lust]
<!--*PENGABAIAN-->
*[http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P83.HTM Catechism of the Catholic Church: The Sixth Commandment]
<!--==-->
*[http://www.jewishencyclopedia.com/view.jsp?artid=39&letter=Y The Jewish Encyclopedia: Yeẓer ha-Ra]
<!--Nafsu juga dapat kita sebut dengan bisikan-bisikan kotor/jahat yang ada dalam diri. Bisikan-bisikan tersebut sering kali tampak menarik dan -->
*[http://www.impulsivelust.com/ impulsive lust]
<!--MENGISI HARI DENGAN KEBAIKAN-->
<!--*JAGA PANCA INDRA-->
 
== Catatan kaki ==
 
{{reflistEmotion-footer}}
{{Hamartiology}}
{{Theology}}
{{Use dmy dates|date=June 2011}}
 
[[Kategori:Hukum agama]]
== Rujukan ==
[[Kategori:Emosi seksual]]
Syafrein Effendi Usman dan Dra. Norain Ishak, ''Nafsu dan Perkahwinan'', Penerbitan Kintan Sdn Bhd, Kuala Lumpur, 1992
[[Kategori:Kehidupan pribadi]]
[[Kategori:Filsafat seksualitas]]
[[Kategori:Tujuh dosa mematikan]]
[[Kategori:Ketertarikan seksual]]
 
[[ar:غريزة جنسية]]
[[Kategori:Agama]]
[[Kategorica:TasawufLuxúria]]
[[da:Begær]]
[[de:Wollust]]
[[en:Lust]]
[[es:Lujuria]]
[[fa:شهوت]]
[[fr:Luxure]]
[[ko:성욕]]
[[hi:वासना]]
[[io:Luxurio]]
[[it:Lussuria]]
[[he:תשוקה]]
[[sw:Uzinifu]]
[[la:Luxuries]]
[[lt:Geismas]]
[[mr:वासना]]
[[nl:Onkuisheid]]
[[ja:性欲]]
[[no:Lyst]]
[[pl:Pożądanie]]
[[pt:Luxúria]]
[[ro:Desfrânare]]
[[ru:Похоть]]
[[simple:Lust]]
[[sv:Lust]]
[[tl:Kahalayan]]
[[uk:Хтивість]]
[[yi:גלוסט]]
[[zh-yue:性慾]]
[[zh:性欲]]