Alkimia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Idioma-bot (bicara | kontrib)
k r2.6.3) (bot Menambah: xmf:ალქიმია
Tag: menghilangkan bagian [ * ]
Baris 2:
 
Kata ''alkimia'' berasal dari [[Bahasa Arab]] ''al-kimiya'' atau ''al-khimiya'' (الكيمياء atau الخيمياء), yang mungkin dibentuk dari partikel ''al-'' dan kata [[Bahasa Yunani]] ''khumeia'' (χυμεία) yang berarti "mencetak bersama", "menuangkan bersama", "melebur", "aloy", dan lain-lain (dari ''khumatos'', "yang dituangkan, batang logam"). Etimologi lain mengaitkan kata ini dengan kata "Al Kemi", yang berarti "Seni Mesir", karena bangsa Mesir Kuno menyebut negerinya "Kemi" dan dipandang sebagai penyihir sakti di seluruh dunia kuno.
 
== Tinjauan umum ==
Pada umumnya, orang menganggap ahli alkimia sebagai ahli [[pseudosains]] yang berupaya mengubah [[timah]] menjadi [[emas]], meyakini bahwa semua materi tersusun atas [[empat unsur]] tanah, udara, api, dan air, dan mengulik pingiran [[mistisisme]] dan [[Sihir]]. Dari sudut pandang masa kini, upaya dan keyakinan mereka dianggap memiliki keabsahan terbatas. Namun tidak halnya dalam konteks zaman mereka. Mereka mencoba menjelajahi dan menyelidiki alam sebelum tersedianya sebagian besar alat dan praktik ilmiah dasar, dan alih-alih bergantung pada pegalaman, tradisi, pengamatan dasar, dan mistisisme untuk mengisi lobang-lobang ini.
 
Untuk memahami para ahli alkimia, cobalah merenungkan betapa ajaibnya perubahan suatu zat menjadi zat lain, yang menjadi dasar [[metalurgi]] sejak dimulainya ilmu ini pada akhir zaman [[Neolitikum]], bagi kebudayaan yang tidak memahami [[fisika]] atau [[kimia]] secara formal. Bagi ahli alkimia, tak ada alasan kuat untuk memisahkan dimensi kimiawi (material) dengan dimensi penafsiran, perlambangan, atau filsafat. Pada masa itu, fisika yang tak memiliki wawasan metafisika dianggap tak lengkap seperti halnya metafisika yang tak memiliki perwujudan fisik. Jadi, [[lambang alkimia|lambang]] dan proses alkimia biasanya memiliki baik makna batiniah yang merujuk pada perkembangan spiritual praktisinya, maupun makna material yang berkaitan dengan perubahan fisik zat.
 
[[Transmutasi]] logam biasa menjadi emas melambangkan upaya menuju kesempurnaan atau ketinggian tertinggi eksistensi. Ahli alkimia meyakini bahwa seluruh alam semesta sedang bergerak menuju keadaan sempurna; dan emas, karena tak pernah rusak, dianggap zat yang paling sempurna. Dengan mencoba mengubah logam biasa menjadi emas, mereka sebenarnya mencoba membantu alam semesta. Maka, cukup logis jika mereka berpikir bahwa dengan memahami rahasia ketakberubahan emas, mereka akan menemukan kunci untuk menangkal penyakit dan pembusukan organik; demikianlah pertautan antara tema-tema kimiawi, spiritual, dan [[astrologi]] menjadi ciri-ciri alkimia zaman pertengahan.
 
Maka, penafsiran naif sebagian ahli alkimia, atau harapan palsu yang dipromosikan sebagian yang lain, jangan sampai mengurangi nilai upaya para praktisi lain yang lebih tulus. Selain itu, bidang alkimia banyak berubah sepanjang zaman, dimulai sebagai cabang metalurgis/obat agama, menjadi dewasa menjadi bidang studi yang kaya dan sah, berdevolusi menjadi mistisisme dan penipuan blak-blakan, dan akhirnya memberikan sebagian [[pengetahuan empiris]] dasar untuk bidang kimia dan [[obat-obatan]] modern.
 
Hingga [[abad ke-18]], alkimia dianggap sebagai ilmu serius di Eropa; contohnya, [[Isaac Newton]] mengabdikan banyak waktu untuk Seni ini. Ahli alkimia terkemuka lainnya di dunia Barat adalah [[Roger Bacon]], Santo [[Thomas Aquinas]], [[Tycho Brahe]], [[Thomas Browne]], dan [[Parmigianino]]. Penurunan alkimia dimulai pada [[abad ke-18]] dengan lahirnya kimia modern, yang memberikan kerangka kerja yang lebih teliti dan andal untuk transmutasi zat dan obat-obatan, dalam desain baru alam semesta yang berdasarkan materialisme rasional.
 
Idealisme transmutasi zat dalam alkimia menjadi terkenal lagi pada [[abad ke-20]] ketika para fisikawan mampu mengubah atom timah menjadi atom emas melalui reaksi [[nuklir]]. Namun, atom emas baru ini, karena merupakan [[isotop]] yang labil, hanya bertahan lima detik lalu terurai. Lebih belakangan, laporan mengenai transmutasi unsur atas-tabel — dengan cara [[elektrolisis]] atau [[kavitasi suara]] — menjadi pusat kontroversi [[fusi dingin]] (''cold fusion'') pada tahun 1989. Tak satu pun klaim-klaim ini dapat diduplikasi. Dalam kedua kasus ini, kondisi yang diperlukan berada jauh di luar jangkauan para ahli alkimia kuno.
 
Perlambangan alkimia sesekali digunakan pada [[abad ke-20]] oleh [[psikologi|psikolog]] dan filosof. [[Carl Jung]] memeriksa kembali perlambangan dan teori alkimia dan mulai menunjukkan makna batin dalam pekerjaan alkimia sebagai jalan spiritual. Filsafat, lambang, dan metode alkimia menikmati kelahiran kembali dalam konteks [[posmodernisme|posmodern]], seperti gerakan [[New Age]]. Bahkan sebagian fisikawan bermain-main dengan gagasan alkimia dalam buku-buku seperti ''[[The Tao of Physics]]'' dan ''[[The Dancing Wu Li Masters]]''.
 
''Sejarah'' alkimia menjadi bidang akademis yang giat. Seraya bahasa ahli alkimia yang kabur — dan tentunya ''hermetis'' — perlahan-lahan dapat "dipecahkan sandinya", para ahli sejarah menjadi semakin menyadari hubungan intelektual antara alkimia dengan segi-segi lain sejarah budaya Barat, seperti [[Rosicrucianism|masyarakat Rosicrucian]] dan masyarakat mistis lainnya, [[sihir]], dan tentu saja evolusi [[sains]] dan [[filsafat]].
 
== Sejarah ==