Daftar episode OB: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andri.h (bicara | kontrib)
Andri.h (bicara | kontrib)
Baris 88:
|Bisnis Kertas Bekas
|Ma’il punya bisnis baru yaitu menjual koran bekas yang tidak dipakai lagi di Kantor. Setiap ada majalah atau koran yang terlihat menganggur pasti langsung diambil oleh Ma’il untuk dijual. Gusti mengeluh karena kehilangan majalahnya, Pak Taka juga mengeluh karena kehilangan koran baru yang belum dibacanya. Demikian juga Pak Hendra yang kehilangan beberapa berkas kerja kantor. Ternyata semuanya diambil oleh Susi yang juga ingin menyaingi usaha Ma’il untuk menjual koran. Ma’il dan Susi bersaing untuk mendapatkan kertas bekas yang paling banyak. Sampai Ma’il berusaha untuk mencuri naskah crew yang sedang shooting di lobby utama. Susi dan Ma’il bertengkar karena berebut majalah bekas sampai mengganggu shooting. Ma’il dan Susi pun terus berebutan majalah bekas sampai malam hari.
|-
|16
|
|Pemilihan Karyawan Teladan
|Pak Taka mengadakan uji coba pemilihan karyawan teladan selama sehari untuk memacu kinerja karyawan-karyawannya. Maka semua karyawan pun berlomba-lomba untuk dapat menjadi karyawan teladan pilihan Pak Taka. Mulai dari Pak Hendra yang kepedean akan terpilih menjadi karyawan teladan, Gusti yang mencari muka di depan Pak Taka, dan Odah yang mengaku-ngaku mengerjakan semua pekerjaan. Pak Taka sendiri sepertinya sudah mempunyai pilihan sendiri untuk dijadikan karyawan Teladan. Dia merayu Saschya bahwa pasti Saschya yang akan menjadi karyawan teladan. Tetapi ketika saatnya diumumkan pemenang karyawan teladan, Susi menggoda Sayuti dan akhirya mengacaukan suasana pengumuman pemilihan karyawan teladan.
|-
|17
|
|Siaran Ulangan Episode 4
|Sinopsis Episode 4
|-
|18
|
|Surat Cinta Pak Taka
|Pak Taka ingin memberikan surat cinta untuk Saschya, tapi ketika menerima telepon, surat itu jatuh dan dikira sampah oleh Ma’il. Ketika Pak Taka ingin meneruskan surat yang tadi, ternyata surat itu sudah hilang. Kesalah pahaman terjadi ketika Sayuti juga ingin menulis surat untuk Susi, dan yang Susi temukan ternyata surat dari Pak Taka. Susi mengira surat tersebut ditulis oleh Sayuti untuk dirinya. Susi pun ke geeran sendiri. Sementara itu, Pak Taka terus mencari-cari surat yang hilang tersebut sampai ke Pantry dan mencari Ma’il,Tapi tetap tidak ketemu.
|-
|19
|
|Jangan Telepon Sembarangan
|Pak Taka ditegur atasan karena tagihan telepon membengkak. Pak Taka pun marah dan mengumpulkan karyawan lalu menanyakan siapa yang telah memakai telepon sampai ke luar negeri dan ke nomor 0809. Karyawan tidak ada yang mau mengaku, Saschya lalu menuduh kalau Para OB telah memakai telepon ke Luar Negeri. Ketika dikumpulkan, Para OB yang tidak tahu apa-apa kesal karena telah dituduh memakai telepon oleh Saschya, mereka pun akhirnya merencanakan strategi balas dendam kepada para karyawan. Dalam sehari, para karyawan tidak dilayani oleh OB, Karyawan pun akhirnya kerepotan sendiri karena para OB tidak mau melayani mereka. Pada akhirnya baru ketahuan kalau yang memakai telepon ke luar negeri adalah Saschya yang menelepon pacarnya di Australia, dan Gusti yang selalu memakai telepon ke nomor 0809. Akhirnya Gusti di hukum push up oleh Pak Taka.
|-
|20
|
|Pak Hendra memang pelit
|Ma’il kena musibah jatuh dari tangga ketika sedang bekerja di ruang HRD. Esoknya Sayuti bekerja lebih keras karena Ma’il tidak masuk. Odah menugaskan Sayuti macam-macam tanpa melihat bahwa Sayuti sedang sakit. Para karyawan meminta rembers pengobatan kepada Pak Hendra tapi tak ada satupun yang berhasil termasuk satu karyawan yang telah dibalut perban seluruh tubuhnya tapi Pak Hendra saking pelitnya masih tidak percaya dan masih meminta bukti. Sayuti yang juga ingin rembers pengobatan ditanya nama dokternya oleh hendra. Ketika lewat Pantry, Karyawan berbalut perban itu disangka Ma’il oleh Susi lalu dibawa ke Pantry, ketika sudah ditanya-tanya tiba-tiba Ma’il yang Asli datang dengan memakai penyangga leher, Semua orang yang ada di Pantry bengong dan terheran-heran siapa sebenarnya karyawan berbalut perban tersebut. Pak Taka sedang sakit tangan karena keseringan gebrak meja, Saschya yang tahu memanggilkan tukang urut untuk Pak Taka. Pak Taka ingin mengajak Saschya makan malam sebagai rasa terimakasih, tapi Saschya yang tidak ‘ngeh’ malah mengajak pacarnya ikut. Sayuti yang sudah ingat nama dokternya kembali mencoba meminta reimburst ke Hendra tapi hendra masih tetap tidak mau memberi. Akhirnya ketika di Lift Sayuti masih bersin-bersin, Pak Hendra memberi tanda tangan reimburst karena Sayuti mengaku harus menunggu bulan depan untuk kembali lagi ke dokter sampai dia punya uang lagi.|-
|-
|21
|
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|22
|
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|23
|
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|24
|
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|25
|
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|26
|
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|27
|
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|28
|
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|29
|
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|30
|
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|31
|
|Mahasiswi Magang
|Bintang Tamu : [[Fairus Faisal]] – Vira<br>
 
Vira adalah mahasiswi magang yang akan ditempatkan di bagian produksi, tapi untuk sementara akan dititipkan dahulu di bagian HRD. Gusti dan Hendra langsung terkesima melihat paras Vira yang cantik. Mereka pun berebut ingin mendapatkan perhatian dari Vira. Tapi ternyata bukan hanya Gusti dan Hendra saja, karena Ma’il pun diam-diam menyukai Vira. Seharian itu ada saja ulah mereka yang ingin mencoba mencari perhatian Vira. Gusti mencoba untuk mengajak Vira makan siang, namun karena Pak Hendra yang menyindir-nyindir terus akhirnya Gusti gagal mengajak Vira Makan siang. Vira akhirnya pergi makan siang sendiri di Pantry dimana dia bertemu dengan Odah dengan gaya “malak” yang khas.
|}