Kota Bandung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: menghilangkan bagian [ * ]
Baris 220:
 
Saat ini sebagian besar sumur artesis milik PDAM, tidak lagi berfungsi termasuk andalan utama pasokan air baku dari Sungai Cisangkuy yang berasal dari Sungai Cilaki melalui Situ Cipanunjang dan Situ Cileunca.<ref>www.bandung.go.id [http://www.bandung.go.id/?fa=berita.detail&id=803 PDAM Kota Bandung Upayakan Pelestarian Kawasan Sumber Air Baku] (diakses pada 15 Juli 2010)</ref> Selain itu pendistribusian air pada masyarakat kadangkala dilakukan secara bergilir dan juga air yang didistribusikan kotor dan keruh pada jam-jam tertentu.<ref>www.pikiran-rakyat.com [http://www.pikiran-rakyat.com/node/115165 PDAM Kota Bandung Terkendala Mata Air] (diakses pada 15 Juli 2010)</ref>
 
== Perekonomian ==
Pada awalnya kota Bandung sekitarnya secara tradisional merupakan kawasan [[pertanian]], namun seiring dengan laju urbanisasi menjadikan lahan pertanian menjadi kawasan perumahan serta kemudian berkembang menjadi kawasan industri dan bisnis, sesuai dengan transformasi ekonomi kota umumnya. Sektor [[perdagangan]] dan [[jasa]] saat ini memainkan peranan penting akan pertumbuhan ekonomi kota ini disamping terus berkembangnya sektor [[industri]]. Berdasarkan [[Survei Sosial Ekonomi Daerah]] (Suseda) [[2006]], 35.92 % dari total angkatan kerja penduduk kota ini terserap pada sektor perdagangan, 28.16 % pada sektor jasa dan 15.92 % pada sektor industri. Sedangkan sektor pertanian hanya menyerap 0.82 %, sementara sisa 19.18 % pada sektor angkutan, bangunan, keuangan dan lainnnya.<ref>jabar.bps.go.id [http://jabar.bps.go.id/Tabel/tenaga%20kerja/tenagakerja1.html Tenaga Kerja] (diakses pada 16 Juli 2010)</ref>
 
Pada triwulan I 2010, kota Bandung dan sebagian besar kota lain di Jawa Barat mengalami kenaikan laju inflasi tahunan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.<ref name="BI2010">www.bi.go.id [http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/855B4928-6669-404C-A40B-FC12C17F527E/19950/KERProvinsiJawaBaratTriwulanI2010.pdf Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Barat Triwulan I-2010] (diakses pada 16 Juli 2010)</ref> Sebagai faktor pendorong inflasi dapat dipengaruhi oleh kebijakan moneter, yang berupa interaksi permintaan-penawaran serta ekspektasi inflasi masyarakat. Walaupun secara keseluruhan laju inflasi pada kota Bandung masih relatif terkendali. Hal ini terutama disebabkan oleh deflasi pada kelompok sandang, yaitu penurunan harga emas perhiasan. Sebaliknya, inflasi Kota Bandung mengalami tekanan yang berasal dari kelompok transportasi, yang dipicu oleh kenaikan harga BBM non subsidi yang dipengaruhi oleh harga minyak bumi di pasar internasional.
 
Sementara itu yang menjadi [[Pendapatan Asli Daerah]] (PAD) kota Bandung masih didominasi dari penerimaan hasil pajak daerah dan retribusi daerah, sedangkan dari hasil perusahaan milik daerah atau hasil pengelolaan kekayaan daerah masih belum sesuai dengan realisasi.
 
{| class="wikitable" style="font-size:90%;width:70%;border:0px;text-align:center;line-height:120%;"
! style="background: #4682B4; color: #FFFFFF" height="17" | Kelompok
! style="background: #5F9EA0; color:#FFFFFF;" | Triwulan II 2009
! style="background: #5F9EA0; color:#FFFFFF;" | Triwulan III 2009
! style="background: #5F9EA0; color:#FFFFFF;" | Triwulan IV 2009
! style="background: #5F9EA0; color:#FFFFFF;" | Triwulan I 2010
|-
! style="background: #F5DEB3; color: #000080" height="17" | Bahan makanan
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 5.30
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 4.35
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 4.02
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 3.96
|-
! style="background: #F5DEB3; color: #000080" height="17" | Makanan jadi
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 5.93
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 6.21
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 5.85
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 5.39
|-
! style="background: #F5DEB3; color: #000080" height="17" | Perumahan
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 2.62
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 0.11
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 1.74
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 1.97
|-
! style="background: #F5DEB3; color: #000080" height="17" | Sandang
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 3.80
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 3.77
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 5.09
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | -1.74
|-
! style="background: #F5DEB3; color: #000080" height="17" | Kesehatan
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 5.52
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 5.40
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 5.32
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 2.20
|-
! style="background: #F5DEB3; color: #000080" height="17" | Pendidikan
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 6.88
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 7.55
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 3.31
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 3.71
|-
! style="background: #F5DEB3; color: #000080" height="17" | Transporstasi
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | -9.11
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | -8.64
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | -5.98
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 1.09
|-
! style="background: #FFFF00; color: black;" height="17" | Total
| style="background: #F0E68C; color: black;" | 2.17
| style="background: #F0E68C; color: black;" | 1.53
| style="background: #F0E68C; color: black;" | 2.11
| style="background: #F0E68C; color: black;" | 2.86
|-
| colspan="13" style="text-align:center;font-size:90%;"|<small>Inflasi tahunan kota Bandung<br />'''Sumber:'''<ref name="BI2010"/>
|}
 
== Pariwisata dan budaya ==