Filsafat ilmu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 180.253.109.138 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Luckas-bot |
|||
Baris 6:
=== Empirisme ===
Salah satu konsep mendasar tentang filsafat ilmu adalah [[empirisme]], atau ketergantungan pada bukti. Empirisme adalah cara pandang bahwa ilmu pengetahuan diturunkan dari pengalaman yang kita alami selama hidup kita. Di sini, pernyataan ilmiah berarti harus berdasarkan dari pengamatan atau pengalaman. Hipotesa ilmiah dikembangkan dan diuji dengan metode empiris, melalui berbagai pengamatan dan eksperimentasi. Setelah pengamatan dan eksperimentasi ini dapat selalu diulang dan mendapatkan hasil yang konsisten, hasil ini dapat dianggap sebagai bukti yang dapat digunakan untuk mengembangkan teori-teori yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena alam.
=== Falsifiabilitas ===
Salah satu cara yang digunakan untuk membedakan antara ilmu dan bukan ilmu adalah konsep falsifiabilitas. Konsep ini digagas oleh [[Karl Popper]] pada tahun 1919-20 dan kemudian dikembangkan lagi pada tahun [[1960]]-an. Prinsip dasar dari konsep ini adalah, sebuah pernyataan ilmiah harus memiliki metode yang jelas yang dapat digunakan untuk membantah atau menguji teori tersebut. Misalkan dengan mendefinisikan kejadian atau fenomena apa yang tidak mungkin terjadi jika pernyataan ilmiah tersebut memang benar.
{{filsafat-stub}}
== Catatan kaki ==
|