Michael Verhoeks: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-personil +personel)
Pau42 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
{{rapikan|date=2010}}
{{tanpa_referensi|date=2010}}[[Berkas:Verhoeks3.jpg|frameless|thumb|right|border|Mgr. Michael Verhoeks CM (1893-1952): Vikaris Apostolik Surabaya di zaman perang. Sumber foto: perpustakaan CM Panningen, Belanda.]]
'''Michael Verhoeks CM''' (1893-1952) adalah seorang Uskup (Vikaris Apostolik) [[Surabaya]] dari tahun 1941-1952.

Msgr. Michael Verhoeks CM lahir di [[Massie]], [[Velddriel]] tanggal 29 Maret 1893. Ia ditahbiskan sebagai romo CM tahun 1919. Karier imamatnya dijalankan hampir semuanya di seminari; ia adalah dosen Hukum Gereja dan teologi moral di Seminari Tinggi St. Jozef, Panningen, Belanda. Pada tahun 1941 Michael Verhoeks CM terpilih untuk menjadi Vikaris Apostolik Surabaya tahun 1941. Michael Verhoeks CM ditahbiskan sebagai Uskup Surabaya tanggal 8 Mei 1942. Tahbisannya dilangsungkan di Semarang. Msgr. Verhoeks CM meninggal dunia karena sakit asma di Surabaya tahun 1952.<ref>Armada Riyanto CM., ''80 Tahun Romo-Romo CM di Indonesia'', CM Provinsi Indonesia, Surabaya, 2003, hlm. 220.</ref>
 
Sebagai seorang pemimpin Gereja Katolik di Vikariat Surabaya, Msgr. Michael Verhoeks CM, yang menggantikan Msgr. [[Theophile de Backere CM]], mengalami masa-masa sangat sulit berkaitan dengan peristiwa Perang Dunia II. Apalagi pada waktu itu di kota Surabaya dan sekitarnya berkobar perang melawan tentara kolonial Belanda yang - dalam buku-buku sejarah - diceritakan "membonceng" kehadiran tentara sekutu (Aliansi) melawan Jepang. Msgr. Verhoeks CM bersama dengan para pastor dan orang-orang Belanda di-internir oleh Jepang di Cimahi tahun 1943. Sebagaimana dialami oleh orang-orang Belanda waktu itu, Msgr. Verhoeks CM juga mengalami berbagai pengalaman penganiayaan oleh tentara Dai Nippon. Pengalaman di Internir-lah yang antara lain menjadi sebab Msgr. Verhoeks CM harus mengidap penyakit yang menderanya hingga wafatnya, asma.