Talaga Remis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Purnamaku (bicara | kontrib)
Purnamaku (bicara | kontrib)
Baris 15:
Pada waktu itu Sultan Cirebon memindahkan pusat pemerintahan ke Matangaji, hingga Sang Sultan terkenal dengan sebutan Sultan Matangaji, Daerah kekuasaan Sultan Matangaji meliputi daerah Kabupaten [[Kuningan]], Kabupaten [[Majalengka]] dan Kabupaten [[Indramayu]]. Sultan Matangaji setiap tahunnya harus membayar upeti kepada [[Sultan Mataram]] yaitu [[Sultan Agung]] yang merupakan keturunan dari [[Amangkurat II]].
 
Sementara itu di wilayah lain ada seorang pemuda bernama Elang Sutajaya berniat berangkat menuju [[Cirebon]] didampingi pawongan Ki Lurah Bango dengan membawa keris pusaka yang bernama Keris Sekober untuk membantu Pangeran Selingsingan di Pakemitan Gedong Silarandenog. Namun setelah sampai di Keraton Cirebon ternyata keraton sudah dikosongkan. PerjalananPerjalanannya pun dilanjutkan untuk membabat hutan belantara, hutan Ciliwung Ghoib. Setelah hutan-hutan dibersihkan munculah Ratu Siluman Ratna Gendra Sari, lalu menjelma seorang wanita cantik. Alkisah terjadilah perkawinan antara Ratu Siluman Ratna Gendra Sari dengan Elang Sutajaya. Elang Sutajaya diberi aji-aji atau ilmu kekebalan bernama Upar, sehingga apabila ia mengeluarkan keringat maka keringatnya itu akanmencari menjadiSang racunSultan.
 
Elang Sutajaya akhirnya bertemu dengan Sultan yang kini berada di Matangaji. Pada saat itu Sultan sedang bermusyawarah dengan putrinya dalam mengadakan syaembara. Elang Sutajaya kemudian bertemu dengan Putri Ratna Pandan Kuning, Putri Matangaji tersebut tertarik oleh ketampanan dan kesopanan Elang Sutajaya. Setelah bercakap-cakap dengan Sultan Matangaji, Elang Sutajaya mengemukakan maksudnya untuk bertugas kemit atau juru kunci di Gedong Silaradenok membantu Pangeran Selingsingan. Sepeninggalnya Elang Sutajaya putri Matangaji menangis tiada hentinya. Sultan Matangaji mengerti akan maksud putrinya yang mencintai Elang Sutajaya.