Lema (makanan): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membatalkan suntingan oleh Aldo samulo (Bicara) |
k ←Membatalkan revisi 5282781 oleh 182.8.234.214 (Bicara) |
||
Baris 1:
{{Judul|Lema}}
{{Infobox Makanan
| name = Lema
| image = [[Berkas:Sambal Lema.jpg|250px]]
| caption = Lema yang telah dimasak dengan sambal dan ikan goreng.
| alternate_name =
| country = [[Indonesia]]
| region = [[Bengkulu]]
| creator = [[Suku Rejang]]
| course =
| served =
| main_ingredient =
| variations =
| calories =
| other =
}}
'''Lema''' adalah sebuah nama makanan khas [[Suku Rejang|Rejang]]. Komposisinya terdiri dari [[rebung]] yang dicincang-cincang dan dicampur [[ikan]] air tawar seperti ikan [[mujair]], [[sepat]], maupun ikan-ikan kecil yang hidup di [[air tawar]]. Setelah cincangan rebung yang dicampur dengan ikan tersebut diaduk-aduk, maka adonan tersebut disimpan ke dalam wadah yang dilapisi dengan [[daun pisang]] dan ditutup rapat-rapat. Proses fermentasi ini membutuhkan waktu minimal selama tiga hari. Setelah itu, baru adonan lema tadi dimasak dan dimakan dengan [[nasi]].
== Cara memasak ==
Lema dimasak dengan cara yang tidak berbeda dengan [[tempoyak]]. Lema beraroma agak tidak sedap baunya. Itu merupakan efek dari fermentasi dari ikan yang dicampur dengan rebung. Meskipun baunya yang tidak sedap, tapi banyak yang menyukainya. Keunikan dari aroma dan cita rasa yang dihasilkan lema, menjadikan makanan ini bukan sekadar disukai suku bangsa Rejang. Lema lebih nikmat bila dimasak dengan campuran [[santan]] dan ditambahkan dengan [[ikan air tawar]] maupun [[ikan laut]]. Pada umumnya, lema dimasak dengan ditambah [[ikan mas]], tongkol, maupun ikan yang biasa dikonsumsi manusia pada umumnya.
== Cita rasa ==
Mengenai cita rasa yang dihasilkan lema, makanan ini termasuk dari selera khas [[Sumatera]]. Lema memiliki rasa asam dan pedas, serta aroma yang unik tapi gurih setelah dimasak. Setelah masak, lema biasanya dimakan sebagai lauk. Lema lebih nikmat dimakan dengan lalapan seperti [[kabau]], [[jering]], atau [[petai]].
Lema juga telah menjadi komoditi ekspor ke [[Jepang]], meskipun banyak juga suku bangsa Rejang yang tidak mengetahui hal itu. Lema dikemas secara modern ke dalam kaleng. Kemasannya tidak berbeda dengan kemasan [[daging kornet|kornet]] ataupun sarden yang biasa dijual di warung maupun toko-toko manisan modern lainnya. Lema telah dijadikan makanan pengganti dari tradisi orang Jepang yang biasa memakan ikan mentah yang telah terbukti penyebab [[penyakit Minamata]] di Jepang. Rasa lema yang sesuai dengan selera Jepang, menjadikan lema makanan favorit yang dikenal secara internasional di Jepang. Mengenai asal-usul lema, secara kentara tidak dipublikasikan bahwa makanan tersebut asal mulanya dari karya salah satu suku bangsa di Indonesia.
[[Kategori:Masakan Rejang]]
[[Kategori:Makanan hasil fermentasi]]
|