Wikipedia:Bak pasir: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 6:
Pada lakon Sumbadra larung, di tengah malam Dewi Wara Sumbadra akan mandi, di tengah jalan dihadang oleh Burisrawa, ia sangat gembira dan mendekati Wara Sumbadra, tetapi Wara Sumbadra tetap tak berubah sikapnya, tak mau didekati. Tingkah Wara Sumbadra ini amat menjengkelkan hati Burisrawa, lalu ia menarik keris hanya untuk menakut-nakuti saja, tetapi setelah Wara Sumbadra melihat tangan. Burisrawa memegang keris terhunus lalu diterkam keris itu, matilah Wara Sumbadra seketika itu juga. Dari pertimbangan Sri Kresna, mayat Wara Sumbadra supaya dilarung dalam perahu di bengawan Silugangga.Tersebutlah Raden Antareja, putera Wrekudara, keluar dari bawah bumi akan menghadap ramandanya, menemui mayat Wara Sumbadra dan dapat menghidupkan kembali. Setelah Dewi Wara Sumbadra mengetahui sejarah Antareja, sangat bersukacita, lantaran anak kemenakan sendiri, dan Antareja lalu menjaga puteri itu. Tetapi setelah Gatotkaca yang menjaga dari jauh mengetahui seorang laki-laki berdekatan dengan Dewi Wara Sumbadra ia sangat murka, dikirakan bahwa Antareja bukan kerabatnya, jadi peranglah kedua kesatria itu. Kemudian diterangkanlah oleh Wara Sumbadra, bahwa kedua kesatria itu bersaudara. Rukunlah kedua kesatria itu dan mengiring Dewi Sumbadra kembali pulang ke negeri Madukara, negeri Arjuna.inimah cerita wayang kulit di jawa tengah
Sakarepmuuu..!!! haambuh jharene pak azes. nonton segg nho bro.. oke? ayo kita mulai sekarang. satu, dua, dan.. tiga!!!!! yeee.!!! mari kita senam.!! satuduatiga satuduatiga yee.!!!!!!
apa saja
|